Temukan Chat dari Lelaki Lain, Pria Ini Aniaya & 5 Kali Setubuhi Pacar, Pelaku Diciduk saat Lebaran
Chat dari lelaki lain ditemukan pacar, korban dipaksa untuk berhubungan badan semalaman dengan pelaku.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang gadis usia 17 tahun disetubuhi dan dianiaya oleh pacarnya gara-gara ditemukan chat mesra dari lelaki lain.
Kejadian ini berlangsung di Banjarmasin.
Awalnya, korban yang berinisial SL (17) menghubungi pacarnya, EPD (19).
Korban meminta agar putus hubungan dengan pelaku, EPD.
Namun, pelaku rupanya naik pitam dan tak terima.
Pelaku pun mengizinkan putus, jika korban memenuhi syaratnya.
Baca juga: Kisah Siska Nekat Jadi PSK Jelang Lebaran Hingga Terjaring Satpol PP: Anak 5, Suami Gak Ada
Satu syaratnya tersebut adalah korban harus bersedia ketemuan dengannya di guest host wilayah Sei Mesa, Banjarmasin Tengah, Selasa (11/5/2021).
Jika tidak bersedia datang, pelaku mengancam akan menyebarkan video syur keduanya.
Disana, rupanya korban pun dipaksa untuk berhubungan badan semalaman dengan pelaku.

Mau tidak mau, korban pun menuruti ajakan pelaku untuk bersetubuh.
Saat waktu istirahat, korban mendapat chat dari laki-laki lain.
Murka melihat chat mesra dari lelaki yang diduga alasan putus, pelaku pun makin naik pitam
Baca juga: Cerita Penumpang Selamat Perahu Terbalik di Boyolali: Saya Mau Tangkap Tangannya Gak Sampai
Ia menganiaya pacarnya, SL, dengan memukul wajah, badan hingga tangan dan kaki.
Bukannya berhenti, melihat korban luka lebam, pelaku kembali ajak korban untuk berhubungan badan.

Setelah lepas dari jerratan pelaku, korban langsung melapor pada kedua orangtuanya.
Mereka pun langsung melapor ke Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin.
Total, dalam sehari itu, menurut pengakuan korban, ia dan pelaku bersetubuh sebanyak 5 kali.
"Sudah 5 kali," tutur kerabat korban, Heri, Jumat (14/5/2021).
Tak terima SL diperlakukan seperti itu, keluarga korban menegaskan akan tetap lanjut menempuh jalur hukum dan tak ingin ada kata damai.
"Tak ada kata damai," tegasnya.
Sementara itu, polisi dari Satreskrim Banjarmaisn berhasil membekuk pelaku, EPD di rumahnya.
Penangkapan pelaku ini bertepatan pada hari raya Idul Fitri, Kamis (14/5/2021) kemarin.
"Sudah kita amankan, kasusnya berjalan," tutur Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi.
Akibat perbuatannya, EPD terancam dipenjara dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.
Hal tersebut karena pelaku melanggar pasal 80 dan 81 UU tentang perlindungan anak.
Baca juga: Ibu Lelap Tidur, Gadis Ini Diperkosa Perampok saat Main TikTok, Baru Ketahuan Setelah Pelaku Kabur
Gadis 15 Tahun Diperkosa Perampok saat Main TikTok
AS, gadis berusia 15 tahun di Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi diperkosa oleh perampok saat asyik main TikTok di ruang tamu rumahnya.
Saat kejadian sebenarnya AS tak sendiri, ada ibu dan dua adiknya di dalam kamar terlelap tidur.
Hanya saja, sang ibu justru tak mengetahui kejadian yang menimpa AS.
Ibu baru mengetahui ketika diberitahu oleh AS.

Saat itu pelakunya pun sudah melarikan diri.
Ayah AS, DP(40) mengatakan pelaku masuk ke dalam rumahnya sekitar pukul 04.30 WIB, Sabtu (15/5/2021).
DP sendiri sedang bekerja saat kejadian.
DP justru baru mendapat kabar yang menimpa anaknya satu jam kemudian.
"Itu sekitar pukul 05.37 WIB bahwa dapet info rumah saya kebobolan, terus anak saya diperkosa.
Saya langsung pulang dari kantor menuju rumah, dan saya cek rumah, memang ada lobang angin yang kebuka, dan pintu belakang pun udah terbuka," kata DP dikutip TribunnewsBogor.com dari Warta Kota.
Baca juga: Evakuasi Korban Perahu Terbalik di Waduk Kedung Ombo, Anak Kembar Ditemukan Dipeluk Ibunya
DP menerangkan saat kejadian AS sedang tengkurap di ruang tamu sambil asyik main TikTok.
Sedangkan istri dan dua anak lainnya, masih tidur di kamar.
Menurut DP, istrinya baru mengetahui setelah dibangunkan oleh AS.
"Istri saya taunya setelah kejadian setelah pelaku ini melarikan diri anak saya langsung ke kamar dan membangunkan istri saya yang lagi tidur sama anak usia lima dan dua tahun," katanya.

Saat kejadian AS memang tak mampu berbuat banyak.
Betapa tidak, menurut DP, pelaku mengancam akan membunuh AS bila berteriak.
Selain itu, kata DP, mulut AS juga dibekap.
"Kebetulan anak saya itu karena dibekap dan tidak sempat melihat wajah pelakunya.
Ya kan dapat ancaman ingin dibunuh oleh si pelaku ini, maka baru berani minta tolong pas pelaku sudah kabur. Anak saya juga ketakutan nangis ya drop sempat depresilah," katanya.
Ia pun mendesak aparat Kepolisian bisa segera menangkap pelaku.
"Saya harap pelaku segera ditangkap dan dhukum setimpal," tandasnya.