Nama Mushola di Cibinong Bogor Ini Terinspirasi dari Prostitusi dan Narkoba, Begini Ceritanya

Mushola berukuran luas 6x6 meter yang dibangun 2019 lalu tersebut terpantau dilengkapi tempat wudhu hingga lapangan parkir dan tertata cukup rapi

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Mushola Al-Sadar di kolong flyover Cibinong, Kampung Padurenan, RT 03/06, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (20/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Nama sebuah mushola atau masjid kecil di Cibinong, Kabupaten Bogor terinspirasi dari kondisi lingkungan sekitarnya yang kerap dinilai negatif.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (20/5/2021), mushola ini bernama Al-Sadar yang berdiri di area kolong flyover Cibinong.

Tepatnya, berada di Kampung Padurenan, RT 03/06, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Mushola berukuran luas 6x6 meter yang dibangun 2019 lalu tersebut terpantau dilengkapi tempat wudhu hingga lapangan parkir dan tertata cukup rapi dikelilingi pagar besi.

Dengan adanya mushola tersebut, kawasan itu, kini berubah menjadi menjadi nyaman dipandang dibanding beberapa tahun lalu yang terkesan kumuh dan gelap.

Salah satu warga setempat, Adi, mengatakan bahwa alasan dibangunnya mushola dan diberi nama Al-Sadar ini adalah ide warga karena citra kolong flyover Cibinong yang sudah terkesan negatif.

Salah satu citra negatif kawasan itu adalah kerap dijadikan tempat prostitusi para Pekerja Seks Komersial (PSK).

"Soal narkoba juga rame di sini. Itu kan citranya udah jelek," kata Adi kepada TribunnewsBogor.com.

Dia mengatakan bahwa selain jadi tempat prostitusi, kawasan ini juga sempat ramai diperbincangkan setelah disebut-sebut jadi lokasi transaksi narkoba yang melibatkan artis ternama Ibu Kota.

"Pelan-pelan ke depan mudah-mudahan nanti dapat hidayah, arahnya ke sana," kata Adi.

Pembangunan mushola ini pun sudah melalui proses perizinan dari pemerintah pusat karena jalan milik pusat dan juga izin ke pemerintah daerah.

Serta memenuhi persyaratan seperti bangunan mushola tak bersentuhan dengan badan flyover serta tidak menggali sumur di sana agar tidak mengganggu flyover Jalan Raya Jakarta - Bogor tersebut.

"Saya presentasi ke RT, RW, Lurah, Camat, responnya luar biasa. Kita punya konsep lah, kita bikin taman, jadi bagus, jadi terang lah. Saya sudah ijin sampai ke pusat ini," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved