Tangis Ibu Saat Bertemu Anaknya yang Diculik Selama 44 Hari, Putranya Diajak Wa Gimbal Memulung
Selama diculik, AM yang berasal dari Sukabumi diajak Wa Gimbal menjadi pemulung ke Bogor hingga Tangerang.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tangis ibu pecah saat pertama kali bertemu dengan anaknya yang diculik selama 44 hari.
Tangis Ati Sudianti (43) tak bisa lagi ditahan ketika memeluk anaknya, AM (11).
AM diculik oleh Wa Gimbal alias B (46) selama 44 hari.
Selama diculik, AM yang berasal dari Sukabumi diajak Wa Gimbal menjadi pemulung ke Bogor hingga Tangerang.
Momen haru pertemuan Ati dengan AM terlihat dalam video postingan akun Instagram @divisihumaspolri.
Ati terus menangis sambil memeluk AM.
AM pun tak berkata apapun, ia hanya memeluk erat sang ibu.
AM menghilang sejak 11 April 2021.
Sebelum penculikan, AM dan Wa Gimbal sering bermain game online bersama.
Selama diculik, AM diduga diajak menjadi pemulung.
Itu terlihat saat Polisi menangkap B dan menemukan baju kotor.
B atau Wa Gimbal ditangkap bersama korban di kawasan Tangerang pada Senin (24/5/2021).
"Saat ini kami masih mengembangkan penyelidikannya, apakah ada tindak pidana lain dalam perkara ini," ujar Kepala Polres Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Surmani seperti dikutip dari Kompas.com.
“Pelaku penculik merupakan orang yang sudah dikenal korban kurang lebih selama 5 bulan dan berprofesi sebagai pemulung atau pengumpul barang rongsokan yang tinggal di sekitar rumah korban,” tambah Kapolres Sukabumi Kota.
Sebelum ke Tangerang, pelaku beberapa kali pindah dari wilayah satu ke lainnya.
“Alhamdulilah korban sehat tapi kondisi kurang bersih karena diajak memulung di Tanggerang,” ujar Kapolres Sukabumi Kota.
Selama diculik, AM diajak tidur dan tinggal di atas becak.
"selama diculik 44 hari, korban dan pelaku tidur dan tinggal diatas becak," kata AKBP Surmani.

Melansir Tribun Wow, Fakta terbaru, korban ternyata tak hanya dijadikan pemulung namun juga menjadi korban pencabulan.
Temuan itu disampaikan oleh Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sumarni dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Rabu (26/5/2021).
Menurut keterangan polisi, pelaku sebenarnya sudah pernah menikah secara siri.
Tetapi sejak remaja, pelaku mengaku memiliki penyimpangan orientasi seksual suka terhadap anak-anak.
"Sejak umur 16 tahun pengakuannya, punya hasrat (terhadap anak-anak)," kata AKBP Sumarni.
"Bisa dikatakan begitu (pedofil)," ungkapnya.
Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki korban-korban lain dari tindakan bejat pelaku.
Diketahui apa yang dilakukan Wa Gimbal terhadap AM dapat dikategorikan sebagai pencabulan.
"Masuk kategori pencabulan," ujar AKBP Sumarni.
Semenjak kabar korban hilang beredar, polisi telah bergerak cepat mulai dari mendatangi rumah korban, teman main korban untuk melacak korban.
"Kita juga melacak jejak-jejak digitalnya di media sosial," kata AKBP Sumarni.
Pihak kepolisian juga turut memeriksa sejumlah saksi ketika melacak korban.
Fakta lain yang ditemukan oleh pihak kepolisian adalah pelaku ternyata pernah melakukan aksi penculikan sebelum membawa kabur AM.
Selama dibawa kabur pelaku, korban dibebaskan untuk bermain sehingga merasa nyaman.
Selain itu pelaku juga membelikan kuota internet untuk keperluan korban bermain game.
"Kalau dari sisi anak, dia merasa nyaman dengan si pelaku karena diberikan keluasaan bermain game," kata AKBP Sumarni.
"Merasa nyaman dan tidak pernah dimarahi."
AKBP Sumarni menduga korban merasa nyaman karena jika di rumah, yang bersangkutan tidak bisa terlalu bebas bermain game.
"Beda mungkin ketika misalnya di rumah mungkin ada pembatasan-pembatasan oleh orangtua," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian, korban tidak mengalami tindak penganiayaan oleh pelaku.
"Si anak merasa nyaman dengan orang ini (pelaku)," kata AKBP Sumarni.