Pengamat Sebut Anies Diprediksi Bakal Jadi Lawan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Begini Nasib Ganjar
Keduanya digadang-gadang akan mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kisruh soal Ganjar
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, kisruh di internal partai yang melibatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan dinamika politik biasa.
"Apa yang menjadi sorotan media akhir-akhir ini terkait dengan misalnya yang terjadi di Jawa Tengah, bagi PDI Perjuangan, itu dinamika politik yang biasa," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).
Menurut Hasto, dinamika serupa juga terjadi ketika PDI-P hendak mencalonkan sejumlah tokoh dalam pemilihan umum, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Antara lain pencalonan Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, serta Eri Cahyadi sebagai calon wali kota Surabaya pada Pilkada 2020 lalu.
"Semua menunjukkan adanya dialektika di intenal PDI Perjuangan," kata Hasto.
Namun demikian, Hasto menegaskan, PDI-P memiliki mekanisme untuk menyelesaikan dinamika yang terjadi di internal partai.
"Kami punya kultur, kami punya mekanisme kepemimpinan dalam mengarahkan dialektika tersebut bagi kesiapsiagaan partai dalam menyongsong pemilu," kata dia.
Baca juga: Hasil Survei Capres Litbang Kompas : Prabowo, Anies dan Ganjar Bersaing Jika Pilpres Saat Ini
Baca juga: Ajak Ganjar Sidak ke Sekolah, Gibran Murka Lihat Ulah Para Guru: Jangan Main-main, Akan Saya Catat !
Tanggapan Ganjar
Ganjar Pranowo membeberkan peran Puan Maharani dalam karir politiknya di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Di mata Ganjar, Puan merupakan sosok komandan tempur yang total membantunya untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2013.
"Saya tidak punya modal saat itu, itu tidak pernah saya lupa. Mbak Puan dan partai (PDI-P) saat itu bergerak, sehingga saya menang. Maka saya sangat hormat dengan Mbak Puan," kata Ganjar, Jumat (28/5/2021).
"Mbak Puan adalah komandan tempurnya. Sehingga saya menang. Itu tidak pernah saya lupa," tambahnya.
Ganjar juga mengaku tak akan lupa dengan jasa Puan dan seluruh kader PDI-P tersebut.
Saat dikonfirmasi, PDI-P mengaku memang sengaja tak mengundang Ganjar di acara yang dihadiri Puan tersebut.
Hal itu diamini Ganjar yang mengatakan tak ada undangan untuk dirinya.
Setelah itu, media sosial pun diramaikan dengan kabar soal ketidakharmonisan dirinya dengan Puan.
"Jadi kalau di medsos seperti itu, saya sungguh-sungguh kaget. Saya ini orang Jawa dan kader yang selalu diajari mendhem jero, mikul duwur. Itu aja," pungkasnya.(*)
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)