Kabar Artis

Kontroversi Sinetron Zahra Jadi Trending, Ernest Prakasa Sentil KPI : Masih Buremin Kartun?

Komika, penulis sekaligus sutrdara Ernest Prakasa ikut bersuara sambil menyentil Indosiar dan KPI Komisi Penyiaran Indonesia.

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
kolase Youtube Indosiar/Twitter ernestprakasa
Kontroversi sinetron Zahra, Ernest Prakasa buka suara sentil KPI dan Indosiar 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sejak kemarin, sinetron Suara Hati Istri Zahra yang tayang di Indosiar menjadi trending topik di Twitter gara-gara adegan dan ceritanya yang kontroversial.

Komika, penulis sekaligus sutrdara Ernest Prakasa pun ikut bersuara sambil menyentil Indosiar dan KPI Komisi Penyiaran Indonesia.

Bukan tanpa alasan sinetron Zahra ini jadi kontroversi hingga menjadi trending topik Twitter.

Seperti diketahui, sinopsis sinetron Zahra ini menceritakan, pria bernama Pak Tirta usia 40 tahun yang sudah memiliki 2 istri, kembali menikahi gadis muda yang tergolong masih bocah.

sinetron Zahra, istri-istri Pak Tirta
sinetron Zahra, Zahra jadi istri ketiga Pak Tirta (Indosiar)

Gadis muda yang dinikahi Pak Tirta sebagai istri ketiga itu adalah Zahra, masih usia 15 tahun.

Di kehidupan nyata,  pemeran Zahra yakni Lea Ciarachel yang lahir 5 Oktober 2006 itu juga ternyata masih berusia 15 tahun.

Sementara lawan mainnya, aktor Panji Saputra, yang memerankan karakter pak Tirta, telah berusia 40 tahun.

Baca juga: dr Kevin Santai Minta Maaf Setelah Lecehkan Ibu Hamil, Ernest Pasang Ekspresi Jijik : Gak Banget

Banyak adegan dalam sinetron tersebut yang menjadi sorotan.

Salah satunya pada salah satu balasan cuitan tersebut memperlihatkan adegan Zahra dan Pak Tirta di atas ranjang.

Hal ini menuai komentar pedas dari netizen karena perbedaaan usia yang sangat jauh.

Apalagi Lea Ciarachel atau Zahra baru berusia 15 tahun, dan Panji Saputra pun usianya sudah 40 tahun.

Tak hanya itu, kini Zahra diceritakan sedang hamil anak pak Tirta.

FOLLOW:

Adegan seperti ketika pak Tirta mencium kening Zahra, atau ketika pak Tirta mendekatkan wajahnya di perut Zahra yang sedang hamil langsung dikomentari netizen.

Netizen memberikan kritikan atas adegan dan cerita dari sinetron yang tayang di Indosiar tersebut.

"Ih sumpah gue mikirnya si yang jadi Zahra itu apa enggak geli /jijik gitu ya...age gap-nya jauh banget," tulis @vhopqe.

"Seumuranya Zahra dikasih peran masalah sekolah/percintaan lha ini kok dikasih peran yang umurnya 20+, kasihan Zahra umur segitu sudah dituntut menjadi orang dewasa," tulis @Zulfian78126857.

"Kalo dari film Zahra ini banyak anak anak underage yang jadi tertarik buat jadi istri ke 2 ke 3 gimana ya," tulis @ihkamutuh.

Baca juga: Fakta Unik Harga Makan di Puncak Bogor, Satu Telur Setengah Matang Rp 25 ribu, Netizen Geram

Baca juga: Diajak Ngobrol Pakai Bahasa Inggris, Respon Bilqis Putri Ayu Ting Ting Bikin Ivan Gunawan Kagum

Selain netizen masyarakat umum, Ernest Prakasa pun ikut berikan komentar.

Lewat akun Twitter dan Instagramnya, Ernest Prakasa menyentil pihak Indosiar dan KPI.

Menurutnya, pihak Indosiar sudah sangat keterlaluan.

Karena hanya mementingkan rating tanpa peduli kalau pemeran Zahra masih berusia 15 tahun.

"Karna banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara.

Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun.

Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?" tulis Ernest Prakasa di akun Instagram pribadinya.

Baca juga: Tips Cara Hamil Anak Kembar Tanpa Bayi Tabung, Rutin Konsumsi 6 Makanan Ini Termasuk Singkong

Sutradara 'Cek Toko Sebelah' itu tampak meretweet postingan akun Twitter komikfaktap.

Karena menurutnya, nikah paksa itu sama sekali tidak romantis apalagi sampai didramatisir.

"Di webkomik dan webnovel, ada semacam "sub-genre" yang bertema nikah paksa.

Apakah ini semacam fantasi yang lagi trend? F*cked up banget kalo menganggap nikah paksa itu sesuatu yang romantis.

Mana protagonisnya umumnya perempuan usia remaja lagi," tulis akun @.komikfaktap.

Baca juga: Misteri Mayat Perempuan Tanpa Kepala di Rumah Kosong, Sempat Terdengar Teriakan Minta Tolong

Tak hanya itu, Ernest Prakasa tampak menanggapi cuitan Kalis Mardiasih, yang selalu vokal soal feminisme dan hak-hak perempuan.

"Stop perkawinan usia anak, stop perbudakan seksual anak perempuan, Sahkan RUU PKS," tulis Mardiasih.

Menanggapi cuitan Kalis Mardiasih, Ernest Prakasa pun menyentil Indosiar dan KPI.

Karena menurutnya, masalah ini bukanlah masalah enteng dan wajar.

"This is not okay, @Indosiar. Ditunggu ketegasannya @KPI_Pusat.

jangan kebanyakan ngurusin hal-hal gak penting, ini masalah serius," tulis Ernest Prakasa.

Tak cukup sekali, Ernest Prakasa berkali-kali sentil KPI.

Menurutnya, lebih penting memperhatikan sinetron daripada mengurus buremin kartun.

Kontroversi sinetron Zahra, istri ketiga Pak Tirta bocah, Ernest Prakasa buka suara sentil KPI dan Indosiar
Kontroversi sinetron Zahra, istri ketiga Pak Tirta bocah, Ernest Prakasa buka suara sentil KPI dan Indosiar (kolase Youtube Indosiar/Twitter ernestprakasa)

Seperti contohnya kartun Spongebob, dimana karakter Sandy si Tupai yang sedang pakai bikini diburamkan gambarnya oleh KPI.

"Ayo @KPI_Pusat, ini lebih penting daripada masih buremin tetek tupai kartun, ya gak?," pungkas Ernest Prakasa.

Cuitan Ernest Prakasa itu pun disetujui oleh netizen.

"Ada yg bilang, yg mensensor itu dari TV nya sbg bentuk kesadaran daripada di tegor. Jadi tim sensor nya sponbob lebih pinter daripada Indosiar," tulis akun @Danangbanyu.

"sampe bingung aing itu si sandy emg bikin sange ya ampe disensor gitu," @kutekarab_.

"Yang menciptakan mindset 'mesum' justru adalah hal semacam ini, apalagi tayangan ini ditujukan untuk anak anak yang kemungkinan belum mikir sampe kesitu. Please think clear @KPI_Pusat," @gunturpmbd

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved