Sosok Naftali Bennett, Calon Pengganti Benjamin Netanyahu Sebagai PM Israel, Sebut Palestina Tak Ada
Bennet dan Yair Lapid sepakat membentuk pemerintahan baru untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu sbeagai PM Israel.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pemimpin politik sayap kanan Israel, Naftali Bennett disebut-sebut akan menggantikan Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri.
Sebelumnya, pada Minggu (30/5/2021), Naftali Bennet mengumumkan telah bergabung dalam koalisi anti-Netanyahu.
Lalu, pada Rabu malam (2/6/2021), Naftali Bennet dan Yair Lapid sepakat membentuk pemerintahan baru untuk menggulingkan Benjamin Netanyahu.
Yair Lapid merupakan pemimpin dari partai Yesh Atid (There is a Future).

Baca juga: Israel dan Hamas Akhirnya Setuju Gencatan Senjata, Usai 11 Hari Perang Gaza
Baca juga: PKB Kabupaten Bogor Ajak Umat Berjihad Lawan Kekerasan Israel di Palestina
Berikut ini Tribunnews sajikan profil Naftali Bennett yang dikutip dari beberapa sumber:
Jewish Virtual Library menulis, Bennett lahir di Haifa, pada 25 Maret 1972.
Ia lahir dari pasangan Yahudi Amerika yang berimigrasi ke Israel dari San Francisco tepat setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Bennet merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
Ia menghadiri prasekolah Chabad ketika keluarganya tinggal di Montreal dan sekolah menengah agama.
Saat dewasa, Bennett bertugas di Pasukan Pertahanan Israel di unit komando pasukan khusus elit Sayeret Matkal serta unit pasukan khusus Maglan.
Setelah pelayanannya, ia memperoleh gelar sarjana hukum di Universitas Ibrani Yerusalem .
Pada 1999, Bennet ikut mendirikan dan memiliki bersama perusahaan AS Cyota yang berfokus pada pencegahan berbagai jenis penipuan online.
Perusahaan tersebut dijual pada 2005 seharga $145 juta membuatnya mungkin menjadi politisi terkaya Israel.
Bennet juga menjabat sebagai CEO Soluto, layanan persewaan server dan cloud di Israel, dijual pada tahun 2013 dengan harga $100-130 juta yang dilaporkan.
Dari 2006 hingga 2008, Bennett menjabat sebagai Kepala Staf Benjamin Netanyahu.