Fakta Baru Kasus Wanita Hamil Tewas di Septic Tank, Tanda di Leher Jadi Petunjuk, Ini Hasil Autopsi
Siti Hamidah, wanita malang yang mayatnya ditemukan terkubur dalam lubang bekas galian septic tank di Perumahan Griya Sakti Jalan Garuda Sakti KM 9
Penulis: khairunnisa | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fakta baru kasus wanita hamil yang ditemukan tewas terkubur di septic tank akhirnya terkuak.
Fakta tersebut tersaji bersamaan dengan hasil autopsi korban, Siti Aminah (32) yang telah diketahui.
Berkat hasil autopsi tersebut, titik terang mengenai penyebab kematian Siti Aminah pun terlihat.
Hal itu terkait dengan terkuaknya bekas tanda di leher korban.
Sebelumnya diwartakan TribunnewsBogor.com, nasib pilu dialami Siti Aminah.
Tengah hamil tua, jasad Siti Hamidah ditemukan terkubur di septic tank, di Perumahan Griya Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau pada Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Pria Tewas di Rumahnya dengan Kondisi Kaki dan Tangan Terikat Lakban, Mulut Disumpal Kain
Sebelum jasadnya ditemukan, Siti Hamidah terlebih dahulu dinyatakan hilang sejak 21 Mei 2021.
Pasca Siti Hamidah hilang secara misterius, keluarga terutama adik mendapat firasat tak enak.
Hingga akhirnya, firasat sang adik pun terbukti dengan menemukan mayat sang kakak terkubur di dalam septic tank.
Hasil Autopsi
Sehari ditemukan, hasil autopsi jasad Siti Aminah pun terkuak.
Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau di Kota Pekanbaru telah selesai melakukan otopsi terhadap jenazah Siti Aminah.
Wanita yang tewas dalam kondisi hamil tujuh bulan itu, ditemukan bekas kekerasan di bagian lehernya.
Bekas tanda kekerasan di leher itu seolah jadi petunjuk guna penyelidikan misteri kematian Siti Aminah.
"Dari hasil otopsi kita menemukan adanya indikasi ketidakwajaran meninggalnya korban. Secara spesifik kami tidak bisa menyampaikan. Tapi, fakta pemeriksaan memang ada dugaan tindak pidana, karena ada bekas kekerasan benda tumpul di daerah leher korban," ungkap Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Riau, Kompol Supriyanto saat diwawancarai wartawan, Rabu (9/6/2021).

Dia mengatakan, korban diperkirakan meninggal dalam keadaan terkubur delapan sampai 21 hari.
Kondisi jasad korban masih utuh dan pakaian masih melekat di tubuhnya.
"Kondisi korban masih utuh. Diperkirakan meninggal delapan sampai 21 hari," sebut Supriyanto.
Pihaknya juga membenarkan bahwa korban dalam keadaan hamil.
"Saat kita membuka bagian rahim, kita temukan satu janin dengan berat 440 gram dan panjang sekitar 15 sentimeter dengan perkiraan janin dalam kandungan 24 minggu," sebut Supriyanto.
Usai dilakukan otopsi, tambah dia, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Baca juga: Bantah Kabur, Denise Cadel Sembunyi saat Dilabrak Dewi Perssik, Balik Sindir Depe : Minta Sumbangan?
Gelagat Mencurigakan Suami Korban
Keluarga korban nyatanya menaruh curiga terhadap suami Siti Aminah.
Curiga dengan sikap kakak ipar, Siti Nurhasanah adik korban teringat dengan sebuah kejadian.
Yakni saat beberapa waktu lalu, suami korban minta dibantu untuk menggali galian septic tank di rumahnya.
"Pas sudah pulang, kakak saya dicegat sama anggota (suami korban). Katanya, dia pernah disuruh gali (lubang) di dekat septic tank, dengan alasan septic tank tersumbat," ungkap Siti Nurhasanah.
Namun anehnya, ketika sudah selesai digali, lubang itu malah ditutup lagi dengan tanah oleh suami korban.

"Waktu itu (selesai menggali) anggotanya pergi mandi. Pas balik dilihat sudah tertimbun lagi. Kata suami kakak saya itu, septic tank sudah tidak tersumbat. (Dari keterangan anggota suami korban), di situ kami curiga," sambung Siti Nurhasanah.
Alhasil, pihak keluarga korban datang lagi ke rumah korban.
Baca juga: Setelah Uya Kuya, Kini Giliran Dewi Perssik Geruduk Rumah Denise Cadel, Depe Emosi Tantang Berantem
Dengan disaksikan RT dan RW setempat, serta aparat kepolisian dan lain-lain, lubang itu pun digali.
Alangkah kagetnya pihak keluarga saat mengetahui, ternyata di dalamnya ada mayat korban.
"Yang kami sakit hati, kakak kami difitnah, kakak kami pergi sama laki-laki, sementara kakak kami dalam kondisi hamil besar," urai Siti Nurhasanah lagi.
Ia menerangkan, memang banyak menemukan kejanggalan, terlebih saat korban hilang tak tahu di mana keberadaannya.
"Pernikahan belum 1 tahun. Ternyata sejak kakak hilang, suaminya itu minta ditemani anggotanya kalau tidur, tidak berani sendiri," katanya.

Pelaku Diselidiki
Siti Hamidah, wanita malang yang mayatnya ditemukan terkubur dalam lubang bekas galian septic tank di Perumahan Griya Sakti Jalan Garuda Sakti KM 9, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Selasa (8/6/2021), diketahui memang sudah lama menghilang.
Korban yang informasinya juga sedang hamil itu, sudah menghilang sejak bulan lalu.
"Korban menghilang tanggal 21 Mei 2021 dan ditemukan 8 Juni 2021 tewas terkubur dihalaman rumah dengan kondisi pakaian lengkap. Masih kita kembangkan, dugaan begitu," kata Kapolsek Tapung, Kompol Sumarno.
Untuk suami korban sendiri, saat ini belum diketahui keberadaannya.
Baca juga: Ngaku Dilecehkan, Wanita Ini Terancam Dipolisikan Gofar Hilman, Video Sebelum Kejadian Tersebar
PS Kanit Reskrim Polsek Tapung, Iptu Lambok, menyampaikan kronologi penemuan mayat wanita yang ditemukan terkubur dalam bekas galian septic tank, Selasa (8/6/2021).
Lokasi penemuan mayat, berada di Jalan Garuda Sakti, Km 9, Perumahan Griya Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Polisi kini sedang menyelidiki kasus temuan mayat wanita hamil bernama Siti Hamidah, yang dikubur dekat galian lubang septic tank di Perumahan Griya Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Selasa (8/6/2021).
Mayat korban sedang diautopsi di RS Bhayangkara Polda Riau.
PS Kanit Reskrim Polsek Tapung, Iptu Lambok menuturkan motif dugaan pembunuhan, belum diketahui.
Termasuk penyebab mati korban, belum bisa dipastikan.
"Nanti hasil autopsi yang menjawab. Karena kasat mata mayat diperkirakan sudah 2 minggu lebih (terkubur). Jadi tidak bisa terbaca," tuturnya.
Untuk pelaku diungkapkannya, belum diketahui. Pihaknya kini sedang melakukan penyelidikan guna mengungkapnya.
(Tribun Pekanbaru, Kompas.com)