Coba Kelabui Polisi, Cara Anak Pembunuh Ayah Tutupi Ulahnya Terkuak, Awalnya Ngaku Mau Beri Sarapan

Seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat, ternyata dihabisi anak kandung. Pelaku sempat sandiwara.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Shutteras.comstock via Komp
ILUSTRASI - Seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat, ternyata dihabisi anak kandung. Pelaku sempat sandiwara. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Terungkap misteri kematian seorang pria yang ditemukan dalam kondisi terikat lakban.

Diketahui korban ditemukan tewas di rumahnya kawasan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Kamis (10/6/2021).

Tangan dan kaki korban diikat, serta mulut disumpal dengan kain.

Korban Khairul Anwar alias Pian (53) merupakan korban pembunuhan.

Kabar terbaru, polisi telah mengamankan pelaku pembunuhan tersebut.

Setelah didalami, pelaku pembunuhan itu rupanya anak kandung korban, Irwansyah Putra (27).

"Pelaku pembunuhan di Air Joman, telah diamankan sore tadi," ujar Kapolres Asahan, AKBP Nugroho Dwi Karyanto.

Ia menjelaskan bahwa dari hasil penyelidikan termasuk keterangan saksi, sosok pelaku mengarah kepada anak kandung korban.

"Sehingga, dari hasil penyelidikan sementara mengarah ke arah satu orang pelaku yang bukan lain adalah anak kandung dari korban sendiri. Sudah didapat keterangan bahwa terduga pelaku yang melakukan pembunuhan terhadap Khairul Anwar," jelas Nugroho.

Baca juga: Siasat Licik Anak Habisi Ayah Kandung Secara Sadis,Sempat Lapor Polisi Ngaku Korban Dibunuh Perampok

Baca juga: Niat Beri Sarapan, Anak Syok Temukan Ayah Tewas Terikat Lakban, Sempat Terdengar Suara Minta Tolong

Di samping itu, Irwansyah ternyata pelapor dalam kasus ini.

"Berdasarkan keterangan oleh tim penyidik, pelaku adalah orang pertama yang berada di TKP untuk melaporkan," jelas Nugroho.

Pelaku ngaku sakit hati

Kepada polisi, pelaku nekat melakukan aksinya karena merasa sakit hati.

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Ramadhani saat diwawancarai tribun-medan.com melalu telepon seluler menjelaskan motif pelaku sebenarnya dikarenakan rasa sakit hati kepada Pian.

Anak semata wayang Pian mengaku sakit hati lantaran ucapan kasar sang ayah.

"Motifnya sakit hati, karena sering dibilang anak yang tidak berguna," ujar Ramadhani saat di konfirmasi tribun-medan.com, Jumat(11/6/2021).

Terkuak siasat licik anak bunuh ayah kandung secara sadis, sempat lapor polisi
Terkuak siasat licik anak bunuh ayah kandung secara sadis, sempat lapor polisi (kolase shutterstock/TribunMedan)

Selain sakit hati, Irwansyah juga mengaku tidak pernah dibantu sang ayah dalam perekonomian.

"Dari keterangannya, ia tidak pernah dibantu secara ekonomi oleh sang ayah, padahal dia itu anak semata wayang," jelas Dhani.

Sandiwara pelaku

Seperti diwartakan sebelumnya, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya.

Awalnya, sang anak, Irwansyah (27) hendak memberikan sarapan untuk ayahnya yang tinggal sendirian di rumahnya.

Setibanya di lokasi, Irwansyah justru menemukan ayahnya tewas tergeletak dengan tangan dan kaki terikat di dalam kamarnya di Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

Baca juga: Gerak-gerika Pria di Batam Setelah Habisi Ibu Mantan Bosnya, Buka Jaket untuk Hilangkan Jejak

Baca juga: Dapat Kabar Istri Dirudapaksa, Suami Emosi Habisi Mantan Bos, Korban Tak Berdaya di Rumah Pelaku

Dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (10/06/2021) sore, Humas Polres Asahan, Iptu Maraden Pakpahan membenarkan ada kejadian tersebut.

Dijelaskannya, sekitar pukul 05.30 WIB, Irwansyah hendak pergi ke Medan kemudian singgah ke rumah ayahnya yang berjarak 500 meter untuk memberikan sarapan.

"Tapi ditengoknya di pintu depan tak terbuka, dia masuk dari pintu belakang yang sudah terbuka. Dia masuk ke dalam rumah dan menemukan bapaknya di dalam kamar dalam keadaan terikat, dilakban," ujar Maraden.

Melihat ayahnya sudah tak bernyawa, dia menghubungi kepala desa dan juga tetangganya.

Dari situ kemudian ada yang melapor ke Polsek Air Joman. Polisi pun langsung turun ke lokasi dan menemukan kondisi kamar sudah dalam keadaan berantakan.

"(Barang hilang) kemungkinan besar ada, tapi itu masih dalam penyelidikan. Apanya, semua berantakan. Diduga sementara perampokan," kata Maraden.

Dijelaskannya, saat itu, korban dalam posisi tangan, kaki, hidung dan mulut terikat lakban, serta sarung terikat di leher korban.

Baca juga: Kesaksian Istri dari Pria yang 13 Kali Tusuk Mantan Bos, Korban Janjikan Ini Bila Mau Ceraikan Suami

Baca juga: Fakta Baru Kasus Wanita Hamil Tewas di Septic Tank, Tanda di Leher Jadi Petunjuk, Ini Hasil Autopsi

Tetangga dengar suara minta tolong, tapi tak berani keluar

Menurut keterangan tetangga belakang rumah korban, berinisial NE (46), lanjut Maraden, sekitar pukul 03.00 WIB dia ada mendengar suara korban minta tolong.

Karena dia sendiri dan suami tak di rumah, dia takut keluar rumah.

(TribunMedan.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved