Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Viral Perjuangan Pak Kades Bawa Pasien Keliling Cari RS Kosong Pakai Ambulans, Curhatnya Menyentuh

Viral aksi kepala desa bawa pasien pakai mobil ambulans. keliling Bandung cari rumah sakit tapi penuh.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist/Twitter @Namaku_Mei
Aksi seorang kepala desa bernama Dadang Dulloh cari rumah sakit viral. 

TRIBUNNEWSBOGPR.COM - Aksi seorang kepala desa di Kabupaten Bandung berkeliling cari rumah sakit viral.

Dalam sebuah video yang beredar, kepala desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung itu mengungkapkan sedang membawa seorang pasien.

Namun, saat itu tak kunjung menemukan rumah sakit yang kosong.

Padahal ia sudah berupaya berkeliling menggunakan ambulans.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh, saya atas nama kepala desa Sekarwangi Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, mengimbau kepada semua pihak di mana pun berada saya bersama ibu Nina, Puskesos bagian kesehatan membawa pasien," ujar pria yang belakangan diketahui bernama Dadang Dulloh.

Ia mengatakan sempat membawa pasien itu ke RSUD Soreang, namun penuh.

Setelahnya ia coba ke rumah sakit berikutnya namun penuh juga.

Hingga rumah sakit keempat yang ia datangi pun penuh.

"Pertama saya bawa ke rumah sakit Soreang penuh, kedua ke RS Santosa penuh, ketiga saya ke rumah sakit Imanuel juga penuh. Keempat saya ke RS Hasan Sadikin juga penuh," ucapnya.

"Penuh, penuh, sekarang penuh," tambahnya.

Baca juga: Jawa Barat Siaga 1 Covid, Kota Bogor Bakal Lakukan Pengetatan Aktifitas Warga

Baca juga: Peningkatan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran Mulai Muncul, Pasien Isolasi di Kabupaten Bogor Melonjak

Di detik akhir videonya, ia pun berpesan untuk selalu menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Covid, covid, hati-hati kawan. Sekali lagi jaga kesehatan, saya menuju Al Ihsan, terimakasih ya Bu Nina, mudah- mudahan segera sembuh," katanya.

Dari pengamatan TribunnewsBogor.com video yang diunggah pengguna Twitter itu pun menuai perhatian.

Belum diketahu pasti kapan video pak kades itu dibuat.

Sementara itu Bupati Bandung, Dadang Supriatna buka suara terkait viralnya aksi pak kades itu.

Ilustrasi virus corona atau Covid-19
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Gerd Altmann/Pixabay)

Ia mengucapkan, terima kasih pada Kades Sekarwangi.

"Karena ini kerja sama, kita juga dari Presiden sampai RT kita bekerja dan (itu) merupakan penanggung jawab di tingkat desa," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna ucapnya seperti dilansir dari TribunJabar.id.

Ia melanjutkan, semua pihak harus bekerja sama untuk menangani setiap kasus Covid-19.

"Ini menjadi kewajiban, persoalan tadi, kades bulak balik ke rumah sakit karena memang kondisi rumah sakit penuh, dan kita tidak bisa menghindari," kata Dadang Supriatna, di rumah dinasnya, yang berada di Soreang, Rabu (16/6/2021).

Sebagai informasi, Kabupaten Bandung saat ini diketahui berstatus zona merah.

Dia mengaku akan menggelar doa bersama atau istigosah secara virtual di seluruh wilayah kabupaten Bandung.

"Tapi dipusatkan di rumdin, kita akan meminta kepada Allah SWT, bahwa kita sudah ihktiar, syariat sudah kita lakukan dari presiden sampai RT," ucapnya.

Keterisian tempat tidur

Dikutip dari Tribun Jabar, persentase angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio) perawatan pasien Covid-19 di Jawa Barat tampaknya tidak lagi didominasi kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi).

Kini, angka keterisian tempat tiduryang sangat tinggi dialami daerah-daerah kawasan timur dan utara Jabar, serta Bandung Raya.

Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), keterisian tempat tidur di Jabar secara rata-rata mencapai 69,89 persen pada 13 Juni 2021, atau melebihi batas wajar WHO yang seharusnya di angka 60 persen.

Pasien antre masuk IGD

Peningkatan kasus Covid-19 juga nampak terjadi di wilayah Purwakarta.

Hal itu dapat terlihat dari keterisian tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19.

Misalnya pada hari ini, Rabu (16/6/2021), setidaknya ada enam belas pasien Covid-19 yang berada di RSUD Bayu Asih, Kabupaten Purwakarta harus menunggu atau masuk waiting list ketersediaan ruangan rumah sakit.

Pantauan TribunJabar.id di lapangan, beberapa pasien menunggu di luar ruangan IGD RSUD Bayu Asih.

Menurut Direktur Utama RSUD Bayu Asih, Agung Darwis Suriaatmadja, mereka sebenarnya sudah menambah sekitar 30 tempat tidur, tapi masih tetap tetap kurang.

"Kami tempat tidur di tambah sekitar 30 bed tapi tetap saja masih kurang," katanya saat di temui di RSUD Bayu Asih.

Langkah yang dilakukan demi meminimalisasi lonjakan pasien di rumah sakit, kata Agung, RSUD akan memulangkan beberapa pasien yang saat ini di dalam ruangan, dengan catatan kondisi pasien harus mulai membaik.

"Jadi kami memang di sini, untuk perawatan pasien yang kondisinya secara klinis membaik akan kami pulangkan," ujarnya.

Sampai hari ini, tambah Agung, untuk total pasien Covid-19 yang berada di RSUD Bayu Asih ada 118 pasien dan 16 di antaranya masih tertahan di luar.

"Secara umum memang kami saat ini merawat 118 pasien yang positif Covid-19," ucapnya.

Kasus Covid-19 di Purwakarta memang tengah melonjak beberapa hari terakhir sehingga membuat keterisian tempat tidur pun naik.

RS darurat

Seperti dilansir dari Kompas.com, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Purwakarta, Jawa Barat, mencapai 90,54 persen pada Selasa (15/6/2021).

Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan menjadikan Puskesmas Purwakarta Kota menjadi rumah sakit darurat.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, Purwakarta memiliki 10 rumah sakit rujukan Covid-19.

Hanya saja, yang mempunyai fasilitas ICU bertekanan udara negatif hanya tiga rumah sakit.

Sementara itu, dua di antara tiga rumah sakit itu, keterisiannya sudah lebih dari 100 persen.

Kedua rumah sakit itu yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih dan RS Abdul Radjak.

Tempat tidur pasien Covid-19 yang tersisa hanya di Rumah Sakit Siloam.

"Kemarin kita sudah mencapai 90,54 persen BOR," kata Anne kepada Kompas.com di Gedung Paripurna DPRD Purwakarta, Selasa.

Bahkan, menurut Anne, sempat terdapat 18 antrean pasien Covid-19 yang akan masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Pemkab Purwakarta telah mengajukan Puskesmas Purwakarta Kota menjadi rumah sakit darurat kepada Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat.

"Sedang kita lakukan, karena harus ada beberapa fasilitas yang harus dilengkapi, termasuk untuk pengamanan tenaga media yang di sana," ujar Anne.

Rumah sakit darurat itu nantinya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.

Sementara pasien Covid-19 bergejal berat tetap harus dirawat di rumah sakit rujukan.

(TribunJabar.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved