Gagal Dapat Layanan Plus Plus, Kakek Emosi Bunuh PSK, Ngaku Sudah Keluar Duit Banyak : Sakit Hati
Mayat PSK itu pertama kali ditemukan oleh istri siri pelaku, pada 13.00 WIB, Minggu (27/6/2021).
Penulis: Uyun | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gara-gara menolak layanan plus plus, PSK berinisial K tewas di tangan pelanggannya.
Mayat PSK itu pertama kali ditemukan oleh istri siri pelaku, pada 13.00 WIB, Minggu (27/6/2021).
Istri siri makin syok ketika mengetahui pelaku pembunuhan PSK itu adalah suaminya sendiri, Soko, kakek berusia 57 tahun.
Setelah menghabisi korban, Soko sempat melarikan diri hingga ke Surabaya.
Hingga kemudian, tim Resmob Polres Wonogiri bersama Polrestabes Surabaya berhasil menangkap pelaku di depan Stasiun Gubeng, Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya Jawa Timur.
Baca juga: Dirudapaksa Sejak Kecil dan Dijual Jadi PSK, Valerie Bacot Bunuh Ayah Tiri, Kini Terancam Penjara
Setelah itu, Soko digelandang ke Polres Wonogiri untuk diperiksa intensif untuk menguak motif pembunuhan.
Kepada polisi, Soko mengakui perbuatan kejinya kepada sang PSK
"Setelah dilakukan interogasi awal, pelaku mengakui perbuatan pembunuhan yang dilakukannya," jelas kata Paur Humas Polres Wonogiri Aipda Iwan Sumarsono, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Senin (28/6/2021).
FOLLOW:
Menolak berhubungan intim
Menurut Iwan, Soko mengaku kesal karena korban yang bekerja sebagai PSK itu menolak diajak berhubungan badan.
Sementara, Soko mengaku sudah memberi sejumlah uang yang cukup banyak kepada korban.
Baca juga: Nekat Bawa Kabur Pacar yang Masih di Bawah Umur, Pemuda Tak Berkutik Dijemput Polisi
“Jadi motifnya sementara korban diajak berkencan tidak mau. Lalu pelaku sakit hati karena merasa sudah mengasih uang kurang lebih Rp. 300.000 kepada korban,” papar Iwan.
Akibat penolakan tersebut, pelaku pun menikam korban sebanyak 8 kali pakai sabit.
“Tersangka membunuh korban dengan menikamnya sebanyak delapan kali dengan menggunakan satu buah sabit,” tambah Iwan.
Saat ini, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa satu buah golok, satu buah sabit, satu buah hp milik korban yang dibawa tersangka dan satu buah ponsel Nokia milik pelaku.
Baca juga: Benarkah Akan Mendapatkan Kenikmatan? Ini Arti Kedutan Bibir Kiri Atas Menurut Primbon Jawa
Kronologi kejadian
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu terbongkar setelah istri siri pelaku, NDP (50), mencurigai rumah suaminya dalam keadaan terkunci, pada 27 Juni 2021.
Saat itu saksi membuka pintu rumah dengan menggunakan kunci cadangan.
Lalu saat berhasil masuk ke dalam rumah, saksi terkejut melihat ada bercak darah di lantai.
Saksi pun melacak jejak darah itu hingga ke arah dapur.
NDP pun terkejut ketika mendapati korban sudah dalam kondisi tergeletak dengan luka di sekujur tubuh.
"Keadaan pintu terkunci dan membuka pintu menggunakan kunci cadangan, melihat ada bercak darah di lantai rumahnya langsung mencari korban (suaminya)," jelasnya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Kisah Wanita di Ende Gotong Jenazah Ayah yang Positif Covid-19, Videonya Viral
Aipda Iwan Sumarsono menerangkan, saat ditemukan jasad dalam posisi telungkup dan bersimbah darah.
"Saksi teriak dan minta bantuan ke tetangga," kata Aipda Iwan Sumarsono.
Dari hasil pemeriksaan, petugas mendapati sejumlah luka di tubuh korban.
"Korban didapati luka sobek pada punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang kiri, serta leher depan," ungkapnya.
Polisi menemukan satu buah sabit yang terdapat bercak darah.
Tak hanya itu polisi menemukan satu buah kalung emas yang terputus dan cincin emas.
Awalnya, istri siri mengira mayat tersebut adalah suaminya, Soko.
Hal itu karena mayat yang sudah dalam kondisi mengenaskan.
"Karena kondisi waktu ditemukan bersimbah darah sehingga identitas belum bisa dipastikan. Keterangan awal saksi, korban adalah S," ujar Iwan.
Baca juga: Tewas Mengenaskan di Jalan, Pegawai Toko Dibuat Tak Berdaya 2 Pria di Mobil, Anak Syok Lihat Korban
Setelah mayat tersenut diautopsi di RSUD dr Moeward Solo, hasil menunjukkan fakta berbeda.
Ternyata, mayat yang bersimbah darah itu adalah K, yang kini terungkap adalah seorang PSK.
"Jadi setelah diotopsi di RSUD dr. Muwardi Solo ternyata korbannya adalah seorang perempuan bernama Karmila alias Mila,” kata Paur Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Mayat Bayi yang Ditemukan di Cibinong Bogor Diperkirakan Berusia Satu Hari
Keluarga korban, kata Aipda Iwan Sumarsono, sudah membenarkan setelah ditunjukan foto.
kecocokan identitas juga diketahui dari keterangan yang diberikan keluarga.
"Ditambah lagi bukti foto yang diberikan keluarga juga sama," ujarnya.
(Kompas/Tribunsolo)
