Kengerian Pesugihan di Pondok Indah, Calon MC Ungkap Alasan Berondong Mau Jadi Tumbal: Dijebak Tante
Kompol Donni Bagus Wibisono menyebut pihaknya telah membentuk tim guna menyelidiki dugaan adanya acara pesugihan yang menumbalkan manusia.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Cerita pesugihan berbalut acara para sosialita tengah ramai diperbincangkan publik.
Seorang wanita mengaku ditawari untuk menjadi MC dalam acara pesugihan tersebut.
Pengakuannya soal acara pesugihan tersebut kini tengah diselidiki oleh pihak berwenang.
"Dari sisi wilayah, kami tidak akan tinggal diam. Kami sudah perintahkan Satpol PP untuk mencari informasi di lapangan," kata Wakil Camat Kebayoran Lama Sidik Rawanta dikutip dari Kompas.com.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Donni Bagus Wibisono menyebut pihaknya telah membentuk tim guna menyelidiki dugaan adanya acara pesugihan yang menumbalkan manusia.
"Kami bentuk tim khusus yang dipimpin oleh Kanit Reskrim," ujar Kompol Donni Bagus Wibisono saat dikonfirmasi, Kamis (1/7/2021).
Ramdhini Sari melalaui akun Youtubenya menceritakan saat mendapat tawaran MC acara pesugihan di kawasan Pondok Indah.
Tawaran itu datang bulan April 2021 lalu.
Ada seorang wanita yang menanyakan harga untuk menggunakan jasanya sebagai MC.
"Acaraya untuk birthday party, dalam pikiran aku kaya ulang tahun biasa, gak lama si kakak ini menjelaskan ada berondong," kata Ramdhini Sari dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtubenya.
Dalam penjelasan wanita tersebut, kata Ramdhini, acara akan diisi oleh MC, DJ hingga dancer.
"Aku belum curiga karena masih seperti kaya acara ulang tahun pada umumnya,
'nanti ada acara lelang berodnong'. nanti acaranya ini dilaksanankan di daeah Pondok Indah di sebuah rumah besar," kata Ramdhini Sari.
Wanita tersebut lalu menawarkan, bila ia merasa takut boleh mengajak orang lain.
Namun wanita tersebut melarang Ramdhini mengajak seorang pria sebagai partner MC.
"Jangan ajakin MC cowok harus partnernya cewek," kata Ramdhini.
Ia mulai sedikit cuirga dengan acara tersebut.
"Di situ aku mulai agak, ini acara khusus cewek-cwek aja, tapi kan di situ ada berondong-berodong mereka," katanya.
Tak ayal Ramdhini tergiur ketika dijelaskan bahwa bayaranya Rp 10 juta per jam.
"Logikanya acara biasanya 4 -5 jam , aku sempat tergiur nih," katanya.
Kliennya itu kembali menjelaskan, setelah acara ulang tahun akan ada sesi eksekusi.
"Aku masih berpikiran seperti tante dengan berondongnya," kata Ramdhini.
Selang beberapa hari kemudian, wanita itu kembali menghubunginya.
Si wanita mengingatkan kembali soal eksekusi.

"Sebelumnya kakak nonton film Rumah Dara dulu yah. kayanya film triler pembantaian gitu gak sih," katanya.
Setelah menonton, Ramdhini Sari baru menyadari bahwa film tersebut menceritakan pesugihan.
"'Kak ini buat pesugihan ?' si kliennya 'iya kurang lebih seperti pesugihan'.
aku kaget tapi aku masih kepo. aku pikir bercanda. aku tanya lagi. setelah berithday party semua closing mereka adain eksekusi untuk para berondongnya nanti," kata Ramdhini Sari.
Dari keterangan kliennya, acara tersebut rutin digelar seteiap tahun, dan tahun ini sudah yang ke 16.
Dari penjelasan klien, Ramdhini Sari menerangkan bahwa yang dieksekusi adalah para pria yang sudah dibayar mahal.
"Dibayar ratusan juta sampai miliaran, dibeli untuk dijadiakn tumbal. ada pertanyaan berondongnya mau ?
jadi ini tumbal bukan sembarang tumbal, si berondong sudah dijadiin peliharaan atau simpenan si tante ini, sudah mejalani hubungan sudah menikmati harta dari tante sampai pada akhirnya barulah si berondong ini dijadiin tumbal,
ada tumbal yang dijebak dipacarain sekitar 6 bulan abis itu dijebak, mencuri barang si tante cara menebus kesalahannya daripada dilaporin polisi akhirnya dia bersedia jadi tumbal," kata Ramdhini Sari.
Ia juga mengungkap bahwa member dari acara tersebut adalah para sosialita.
"Ternyata member orang-orang sekte ini merupakan kalangan elite, " katanya.
Ramdhini juga menerangkan cara member mengeksekui tumbalnya.
Menurutnya, mereka mengeksekusi menggunakan mesin.
"Kalau mesin seperti mesin kebab, tapi dipake untu manusia, si tumbalnya kaya diderek udah diiket segala macam abis itu dimasukin ke mesin tersebut. itu sadis banget,
katanya rasanya tidak terlalu sakit, atau secara manual si tumbal ini disakitin terus-terusan, pokonya seperti Rumah Dara. ini tuh serem banget," kata Ramdhini Sari.