Macet di Pos Penyekatan PPKM Darurat, Polisi : Banyak Warga Tak Berkepentingan Masuk Jakarta

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan hal itu lantaran banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar tanpa tujuan yang je

Editor: Ardhi Sanjaya
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana di pos penyekatan Lampiri, Jalan Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur di hari ketiga PPKM Darurat, Senin (5/7/2021) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polda Metro Jaya menjelaskan penyebab kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalan saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan hal itu lantaran banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar tanpa tujuan yang jelas.

"Masih banyak warga yang tanpa kepentingan jelas masih melakukan mobilitas bergerak masuk Jakarta, sehingga titik-titik penyekatan di kota terjadi kemacetan yang cukup panjang," ujar Sambodo kepada wartawan, Senin (5/7/2021).

Dilanjutkan Sambodo, bahkan banyak warga yang tak patuh dengan polisi saat diminta memutar balik kendaraannya.

Mereka bersikeras meminta izin melintas dengan menggunakan berbagai macam alasan.

"Ada yang alasannya kerja, ada yang menengok keluarga, dan sebagainya, padahal tidak termasuk sektor kritikal dan esensial," ujarnya

Sambodo mengatakan pihaknya akan lebih ketat dalam penyekatan kali ini.

"Kami terapkan penyekatan yang lebih keras untuk menunjukkan bahwa PPKM darurat ini adalah sesuatu yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya," katanya

Diketahui, PPKM Darurat hari ketiga, Senin (5/7/2021) mengakibatkan kemacetan sejumlah titik, di antaranya Bintaro, Kramat Raya, Senen, Ciledug

Adapun penetapan PPKM Darurat ini telah berlangsung sejak Sabtu, 3 Juli 2021.

Total ada 63 titik penyekatan yang dijaga oleh aparat Polri dan TNI.

"Untuk melakukan PPKM darurat ini, ada 63 titik yang akan kita jaga," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/7/2021) lalu.

Ke-63 titik itu tersebar mulai dari batas kota hingga jalan tol di Jakarta.

"63 titik yang kita jaga ini terdiri dari 28 titik yang ada di batas kota dan jalan tol. Kemudian 21 titik di pembatasan mobilitas di lokasi rawan pelanggaran yang memang selama ini masih berjalan, 14 titik pengendalian mobilitas kemudian patroli penegakan hukum dan penegakan hukum terhadap batas kapasitas angkutan umum dan jam operasional," ucap Sambodo.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemacetan di Pos Penyekatan Versi Polisi: Banyak Warga Tak Berkepentingan Ngotot Masuk Jakarta

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved