Suami Melawan Buka Topeng Perampok, Istrinya Justru Dirudapaksa Teman Pelaku : Korban Kenal Mukanya
M mengalami luka di bagian tangan akibat sabetan senjata tajam pelaku. Mirisnya, DE diperkosa oleh seorang pelaku.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani kopi di Desa Tangga Rasa, Kecamatan Sidak Dalam, Empat Lawang, Sumatera Selatan dirampok oleh lima orang bertopeng pada Sabtu (3/7/2021).
Tak hanya dirampok, M (55) dan istrinya, DE (44) juga mengalami kekerasan.
M mengalami luka di bagian tangan akibat sabetan senjata tajam pelaku.
Mirisnya, DE dirudapaksa oleh seorang pelaku.
Kapolsek Ulu Musi AKP Yusuf Lubis mengatakan, kejadian bermula ketika M dan DE memutuskan untuk bermalam di pondok setelah panen kopi di kebunnya.
Mereka bermalam hanya berdua, petani lain memutuskan untuk pulang.
Pada malam harinya, datang lima pelaki menggunakan penutup wajah.
Para pelaku langsung memborgol, mengikat kaki dan menutup kepala M.
"Tidak hanya sampai di situ para pelaku juga memukul dan membacok M," kata Yusuf seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Sumsel.
M lalu dibawa ke bawah pondok.
M berupaya membuka sarung yang menutupi wajah pelaku.
Tindakan M lantas dibalas dengan bacokan hingga mengenai lengannya.
Saat M tengah melawan, pelaku lain justru membawa istri M, DE, ke belakang pondok.

"Disaat bersamaan salah satu dari lima pelaku merudapaksa DE (istri M) di belakang dangau (pondok) korban," lanjutnya.
Pelaku membawa kabur 200 kilogram kopi, uang tunai Rp 700 ribu dan motor Honda Supra Fit milik M dan DE.
Pelaku lalu kabur setelah melancarkan aksinya.
M dan DE ditolong warga keesokan harinya.
Kepada Polisi, M mengaku mengenali wajah pelaku.
"Korban kenal mukanya, tapi tidak ingat namanya," kata Yusuf seperti dikutip dari Kompas.com.
M mengaku sempat melihat wajah pelaku saat berusaha menarik sarung yang menutup wajah pelaku.
Polisi sempat menunjukkan beberapa foto yang diduga pelaku.
Namun, karena dalam kondisi yang masih trauma, M sempat ragu-ragu memberikan keterangan.
"Dikasih foto ini kadang ingat, besoknya berubah lagi. Jadi kita susah cocokan (wajah pelaku). Sekarang kita menunggu kondisi psikis korban normal dulu, baru akan diperiksa lagi," ujar Yusuf.
Meski demikian, polisi masih melacak keberadaan pelaku.
Kasus Lain / Tukang Galong Perkosa Mama Muda
Seorang tukang galong ditangkap polsii dalam kasus tewasnya ibu dan anak.
Terungkap, tukang galon berniat memperkosa seorang ibu di kamar kos, Jalan Kijang, Kelurahan Macorawalie, Kecamatan Watang Saitro, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Namun korban kemudian melakukan perlawanan.
Panik dengan perlawanan itu, tukang galong lalu menikam korban menggunakan pisau dapur.
Tak sampai di situ, pelaku juga menghabisi anak korban yang baru keluar kamar mandi.
Sri Ernawati (34) dan anaknya, Muhammad Adri (9) ditemukan tak bernyawa di dalam kamar kos, sekitar pukul 12.30 Wita, Minggu (27/6/2021).
Mertua korban, P Nenna mengatakan jenazah keduanya pertama kali ditemukan oleh suami korban, Ashari (24).
Saat itu Ashari baru saja pulang kerja.
"Suaminya lagi pergi kerja. Pas pulang, dia sudah temukan istri dan anaknya tergeletak di dalam kamar kos," kata P Nenna seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Timur.
Polisi lantas langsung melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP ).
Kapolsek Watang Sawito, Kompol Hajeri mengatakan kuat dugaan Sri Ernawati dan Adri merupakan korban pembunuhan.
Pasalnya Polisi menemukan sejumlah benda tajam yang didapatkan dik lokasi.
"Ada tiga pisau dapur dan satu gunting yang didapatkan sewaktu olah TKP," bebernya.
Selang beberapa jam, Satreskrim Polres Pinrang mengamankan pelaku.
Polisi mengamankan AS (19) di Jalan Beruang, Kelurahan Maccorawalie, Kecamatan Watang Sawitro, Kabupaten Pinrang.
AS merupakan pengantar air galon yang tinggal di Kampung Cikkuala, Keluaran Langnga, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Deki Marizaldi menerangkan kronologi kejadian.
Saat itu AS mengantar galon isi ulang ke kamar korban.
AS melihat korban berpakaian seksi.
"Pada saat mengantar galon itu, pelaku melihat korban yang sementara memakai pakaian seksi. Sehingga pelaku bernafsu dan ingin memperkosa korban," kata Iptu Deki.
Seketika, AS langsung memegang tangan korban.
Ia kemudian mendorong korban ke tempat tidur.
Namun, korban melakukan perlawanan.
"sehingga pelaku langsung mengambil pisau dapur yang ada di samping tempat tidur kemudian menikam korban sebanyak dua kali," bebernya.
Saat korban sudah bersimbah darah, niatan AS untuk merudapaksa masih menggembu.
Namun saat itu, anak korban keluar dari kamar mandi.
AS memukul perut anak tersebut.
"Saat ingin melanjutkan aksinya, anak korban keluar dari WC dan pelaku langsung memukul perut anak tersebut," ungkapnya.
"Pelaku kembali mengambil pisau yang lain dan menikam anak korban sebanyak dua kali,"sambungnya.