Heboh Video Vaksinasi Tak Tekan Suntikan, Ini Pengakuan Petugas : Ngapain Saya Buat yang Sia-sia
Banyak yang menganggap ada kejanggalan saat suntikan vaksin Covid-19 sudah menancap di lengan.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video seorang wanita disuntuk vaksin Covid-19 viral di media sosial.
Banyak yang menganggap ada kejanggalan saat suntikan vaksin Covid-19 sudah menancap di lengan.
Diduga, suntikan vaksin Covid-19 itu tak ditekan saat menempel di lengan.
Video tersebut diposting akun Instagram @halokrw.
Dalam video tampak seorang merekam dirinya saat disuntik vaksin Covid-19.
Seorang vaksinator mengenakan APD merah lengkap dengan face shield dan masker.
Petugas lalu menyuntikan vaksin ke lengan orang tersebut.
Saat jarum sudah menancap, terlihat di video petugas tak menekan bagian belakang suntikan.
Bupati Karawang Cellica Nurrcashadiana mengatakan kejadian ini terjadi di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur.
Menurut Cellica Nurrcashadiana saat itu ada tiga wanita pegawai ritel bahan bangunan yang melakukan vaksinasi Covid-19.
Mereka adalah I, R dan T.
Cellica Nurrcashadiana mengatakan untuk mengetahui kebenaran video tersebut, pihaknya akan mengambil sampel darah dari tiga wanita ini.
"Kita mengambil sampel darah untuk memastikan antibodinya sudah terbentuk atau belum. Urusan prosesnya kita serahkan kepada ahlinya.
Tadi kita ambil sampel darah I dan R, sementara T masih dalam keadaan syok," kata Cellica Nurrcashadiana seperti dikutip dari Kompas.com.
Cellica Nurrcashadiana menekankan agar video viral itu tak membuat masyarakat menjadi ogah untuk vaksin Covid-19.
Menurutnya, setiap warga berhak bertanya langsung pada petugas medis saat melakukan vaksinasi Covid-19.
"Setiap orang yang divaksin berhak bertanya pada petugas medis," kata Cellica Nurrcashadiana.
Meski begitu, Cellica Nurrcashadiana tetap menyerahkan kasus ini pada penyilidikan Polres Karawang.
Sementara petugas vaksin di video, Maola Nurulshinta (53) mengaku telah menyuntukan vaksin Covid-19 sesuai prosedur.
Maola yang bekerja di Puskesmas Wadas ini menerangkan saat menyuntik vaksin ia menggunakan teknik menekan menggunakan telapak tangan.

"Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian kita tekan dengan telapak tangan," ujar Maola.
Maola menerangkan ada dua tekni menyuntik yang biasa digunakan.
Pertama menggunakan jempol dan kedua memakai telapak tangan.
Kedua teknik suntik ini memberi efek berbeda bagia tiap orang.
"Ada yang bilang sakit, ada yang bilang tidak," kata Maola.
Maola menekankan bahwa ia sundah menyuntik ribuan orang.
Ia menegaskan tak mungkin berbuat seperti yang dituduhkan, yakni tak menekan suntikan.
"Mau berbuat tidak menyenangkan (menyuntik tanpa menekan) ngapain saya setiap hari buat yang sia-sia," kata Maola menambahkan.
Maola memastikan selalu menggunakan jarum suntik sekali pakai atau single box.
Ini karena jarum suntik yang dipakai berkali-kali dapat menularkan penyakit.
"Itu akan menyakiti orang tersebut. Itu tidak masuk akal," kata dia.