Marah Kedai Kopi Disuruh Tutup Saat PPKM, Pria di Medan Bentak Istri Depan Umum : Mau Ku Ceraikan ?
Pedagang kopi di Medan tersebut bahkan sampai mengancam akan menceraikan istrinya depan khalayak umum.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Rakesh diamankan petugas Satreskrim Polrestabes Medan terkait laporan oknum Satpol-PP yang menjadi korban penyiraman air saat penertiban.
Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Ranggak Putra mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap Rakesh.
"Saat ini kami sudah selesai, melakukan pemeriksaan terhadap Rakes, terkait penyiraman petugas dengan air panas saat melakukan PPKM. Perlu kami sampaikan bapak Rakesh ini kemarin juga sudah melakukan sidang tindak pidana ringan (Tipiring) terkait pelanggaran PPKM di warung kopinya (cafe) beliau," ujarnya, Jumat (16/7/2021).

Lanjut Rafles, cafe ini termaksud kritikal yang boleh buka, namun tidak melayani makan dan minum di tempat.
"Jadi kalau beli dan dibawa pulang itu boleh. Atau ada pesan antar itu boleh. Namun yang ditemui petugas di hari pertama itu didapati banyak yang makan minum di tempat, disuruh bubar tidak mau," katanya.
Minta Maaf ke Wakil Wali Kota Medan
Melansir Tribun Medan, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman juga mendatangi warung milik Rakesh di di Jalan Gatot Subroto pada Sabtu (17/7/2021).
Menurut Aulia Rachman, kedatangannya ke warkop tersebut sebagai amanah dari Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk mengedukasi Rakesh.
Kata Aulia, Pemerintah Kota Medan bukan melarang pedagang makanan dan minuman untuk berjualan.
Namun, di masa PPKM Darurat Medan diatur agar pengunjung tak makan dan minum di tempat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kita bagi tugas dulu. Pak Wali turun ke bawah, bilang coba lihat kasus kemaren viral. Kita turun ke mari. Kita turun pertama ingin mengedukasikan ke masyarakat. Pemerintah Kota Medan saat ini bukan melarang jualan. Silakan berdagang tapi jangan kasih fasilitas makan di tempat (take away)" kata Aulia.
Aulia menunjukkan salah satu contoh sebagai pengunjung adalah, pesan makanan ataupun minuman di warung dan memakannya di mobil.
"Nah, tadi kita udah tunjukkan juga kita makan di mobil. Kalau ada pengunjung juga datang menggunakan mobil silahkan makan di mobil minum juga di mobil. Kalau yang gak ada. Silahkan take away (bawa pulang kerumah). Jadi, perputaran ekonomi juga tumbuh," ujarnya.
Aulia mengakui bahwa telah mengingatkan Rakesh ke depannya untuk tak lagi bertindak emosional.
"Saya sudah pesan ke Pak Rakesh, enggak usah lagi emosi-emosi, kita saling memaafkan, kita saling terbuka. Pemerintah Kota Medan berharap masyarakat bisa paham. Kami pemimpin Kota Medan berat melaksanakan, tapi ini demi kepentingan bersama untuk mencegah penularan Covid-19," katanya.