Breaking News

Sederet Pengakuan Korban Pemukulan Satpol PP, Kini Dipolisikan karena Diduga Bohong Ngaku Hamil

Malahan Riyana juga sempat mengaku mengalami kontraksi akibat dipukul oknum Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
iNSTAGRAM
KONDISI WANITA HAMIL YANG DIPUKUL SATPOL PP 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pasangan suami istri korban pemukulan Satpol PP Gowa dipolisikan karena diduga bohong ngaku hamil.

Ivan dan Riyana dilaporan ke Polisi atas tuduhan menyebarkan berita bohong soal kehamilannya.

Ivan, suami Riyana memang sempat mengaku istrinya hamil 9 bulan.

Malahan Riyana juga sempat mengaku mengalami kontraksi akibat dipukul oknum Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan.

Riyana dan Ivan dilaporkan oleh ormas Brigade Muslim Indonesia ( BMI ) Sulsel pada Kamis (22/7/2021).

"Benar," kata Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan saat dikonfirmasi langsung oleh TribunnewsBogor.com.

AKP Mangatas Tambunan menerangkan, Riyana dan Ivan dilaporkan atas berita bohong soal pengakuan hamilnya.

"Berita bohong," kata AKP Mangatas Tambunan.

Sebelumnya, Polisi fokus pada tindakan penganiayaan yang dilakukan Mardani Hamdan pada Riyana dan Ivan.

Saat membuat laporan polisi atas tindak pemukulan itu, kata AKP Mangatas Tambunan, Riyana juga tak menyertakan bukti kehamilannya.

"Polisi fokus pada pemeriksaan penganiayaan, belum ada (bukti kehamilan)," kata AKP Mangatas Tambunan.

19 Juli 2021 lalu, Riyana sempat menulis curahan hatinya soal kehamilan.

Ia merasa tak terima ketika dituduh berbohong soal kehamilannya.

Oknum Satpol PP Gowa pukul wanita hamil
Oknum Satpol PP Gowa pukul wanita hamil (Facebook Ivan Van Houten)

"Dari taggal 20 Mei saya menanti kelahiran mu nak

ku hanya berlindung ke pada sang pencipta alam dan kehidupan

Sesakit apa hati saya hanya saya yang tau

Senyuman saya belum tentu yang sebenarnya

Di tambah lagi dengan kasus seperti ini
Ya Allah

Tangisan seorang ibu yang gagal masih di kira rekayasa dan dusta apakah sudah tidak ada keadilan," tulis akun Facebook Riyana Khastury.

Pun dengan suaminya, Ivan Vanhouten yang masih berupaya meyakinkan bahwa istrinya Riyana memang benar hamil.

"Bismillah saya yakin dan percaya Atas kehamilan istri saya karna saya yg jalani rumah tanggah ini ,

sebelum kejadian ini tahun kemarin dan bulan" sebelumnya kami sudah umumkan di FB bahwa istri saya hamil.

Saya hanya menanti kekuasaan Allah," tulis akun Facebook Van Hounten.

TribunnewsBogor.com telah berupaya meminta konfirmasi terkait tudingan bohong ini pada Ivan Vanhouten.

Namun pesan yang dikirim tim TribunnewsBogor.com lewat direct message Facebook juga kolom komentar tak dibalas.

Sederet Pengakuan Ivan dan Riyana Soal Kehamilan

1. Ngaku Hamil Saat Akan Dipukul

Ivan sendiri sempat memberi pengakuan bahwa istrinya hamil saat aksi pemukulan oleh Satpol PP Gowa.

"Pelan-pelan pak, orang lagi hamil pak, santai pak," kata Ivan, suami Riyana ke Satpol PP Gowa Mardani Hamdan.

2. Alami Kontraksi

Riyana menceritakan kejadian pemukulan terhadapnya lewat live Facebook.

"Saya duduk di sana, dia tinju, saya berdiri saat dia pukul suami, baru saya mengamuk, saya juga dipukul dihantam, ditonjok," kata Riyana dikutip TribunnewsBogor.com dari live Facebooknya.

Riyana tak terima ketika melihat suaminya dipukul oknum Satpol PP Gowa.

"Dia pukul suami saya, otomatis saya maju dong," katanya.

Akibat tindakan Satpol PP Gowa itu, Riyana mengkhawatirkan kondisi kandungannya.

"Ada yang keluar, air ketuban atau apa yah," kata Riyana.

3. Ngaku Hamil ke Polisi

"Setibanya di SPKT beliau kurang sehat jadi laporannya pertengahan dihentikan," kata Kanit Reskrim Polsek Bajeng Ipda Harianto dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Tvonenews.

Menurut Harianto, berdasar pengakuan korban, Riyana tengah hamil 9 bulan.

"Kondisi hamil, menurut informasi dan pengakuan korban sementara hamil 9 bulan," kata ipda Harianto.

4. Dinyatakan Hamil Oleh Tukang Pijat

Melansir Tribun Timur, Riyana justru mengurai cerita lain soal kehamilannya.

Riyana sempat histeris ketika menjalani perawatan di Rumah Sakit Thalia, Panciro.

Menurut Riyana, setelah dicek petugas medis di rumah sakit tersebut menyatakan dirinya tak hamil.

"Laki-laki dia cek perut saya. Baru dia bilang pantas dipukul Satpol PP karena begitu gayamu," kata Riyana menirukan ucapan petugas medis.

Petugas medis bermaksud melakukan USG, namun Riyana menolak.

Riyana mengaku sedang menjalani sebuah pengobatan.

"Saya kan dalam pengobatan. Bisa lihat FB saya dan bulan lalu perut saya memang berbeda dan saya memang tidak ke dokter," katanya.

Riyana menekankan meski tak ke dokter namun ia memiliki bukti bahwa sedang hamil.

Riyana mengklaim kehamilannya tersebut tak bisa dilihat oleh dokter.

"Kalau ke dokter memang tidak bisa, tidak nampak. Bisa buka FB saya tiap bulan perut saya bagaimana, kadang besar dan sebentar kempes," kata Riyana.

Riyana mengaku terkahir datang bulan tiga bulan lalu.

Ia mengaku mengetahui kehamilannya ini dari seorang tukang urut.

"Masalahnya ini pengobatan sendiri pak, memang tidak bisa dijangkau dengan pikiran logika. Iya tukang urut yang bilang saya hamil dan saya sendiri," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved