Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Teror Virus Corona

Nasib Pilu Pak RT Meninggal Dunia Karena Covid-19, Anak Istri Sampai Dikucilkan Tetangga

Dituturkan Samuji, saat Jarwanto drop dan akan dibawa ke RSUD, pihaknya diminta tandatangan kalau korban terpapar Covid-19.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
kolase Surya
Nasib Pilu Pak RT Meninggal Dunia Karena Covid-19, Anak Istri Pak RT (foto sebelah kanan) Sampai Dikucilkan Tetangga 

"Setelah divaksin, seperti biasa mereka kan diminta 30 menit, setelah itu baru diperbolehkan pulang, setelah pulang pasien ini tidak ada keluhan," kata dr Ligat Pribadi, Kamis (17/2/2021).

"Kemudian satu minggu setelah divaksin, pasien ini datang ke Puskesmas mengeluhkan sakit demam, meriang dan kejang," ujar Ligat.

Setelah dirawat dan dilakukan observasi oleh tim medis, ternyata pasien ini menderita kadar gula yang tinggi.

fakta unik tentang vaksin palsu
fakta unik tentang vaksin palsu (Tribunnews.com)

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh beberapa dokter spesialis di rumah sakit daerah yang ada di kabupaten tersebut, tidak ditemukan ada hal-hal yang berkaitan dengan KIPI.

"Jadi pasien ini memang hipertensi dan hipertropi pada jantungnya, setelah dilakukan scaning kepala tidak ditemukan ada kelainan, kemudian dirawat lagi beberapa hari, akhirnya meninggal," katanya.

Dari beberapa rangkaian pemeriksaan tersebut tim dokter menyimpulkan bahwa pasien ini meninggal dunia bukan karena efek dari vaksin yang disuntikkan.

Baca juga: Teka-teki Bocah SMP Tewas Penuh Luka Sayatan Terkuak, Polisi Beberkan Kejanggalan di Rumah Korban

Namun karena penyakit bawaan atau komorbid yang selama ini sudah diderita oleh pasien tersebut.

"Dari diagnosa dokter di sana (Inhu) bukan karena KIPI, tapi akibat dari sindrom metabolik, termasuk kejang itu juga kemungkinan akibat metabolik akibat dari kadar gula darahnya yang tidak terkontrol," ujarnya.

Sementara untuk pasien yang di Rokan Hulu, dijelaskan Ligat, pasien ini mengalami gejala dua hari setelah divaksin Sinovac.

Pasien ini datang ke Puskemas dengan keluhan meriang dan demam.

"Kemudian pasien ini dirujuk ke rumah sakit swasta, dilakukan screeening, termasuk rontgen dan pemeriksaan darah, hasilnya pasien ini diketahui ada lekositosis dan hasil rongen torak atau badannya ada infeksi di paru-parunya," kata Ligat menjelaskan kronologis pasien mengalami gejala pasca disuntik vaksin.

Setelah diketahui ada infeksi di paru-parunya, pasien disarankan untuk dirawat transit sambil dilakukan pemeriksaan swab PCR.

"Namun saat itu pasien menolak, dan meminta untuk pulang ke rumah, setelah beberapa hari di rumah, pasien ini balik lagi ke rumah sakit, namun kondisinya sudah memburuk dan akhirnya pasien tidak tertolong lagi dan meninggal dunia," katanya.

Baca juga: Jual Cupang Rp 5 Juta ke Raffi Ahmad, Denny Sumargo Kaget Suami Nagita Berani Bayar Harga Fantastis

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir memastikan dua warga Riau yang meninggal dunia usai divaksin bukan karena efek vaksinasi.

Namun karena penyakit yang dialami oleh pasien tersebut.

"Iya betul, ada dua kasus KIPI yang meninggal dunia, tapi itu bukan karena vaksin, tapi karena penyakit yang dideritanya," kata Mimi, Kamis (17/6/2021) menanggapi meninggalnya 2 warga setelah divaksin. (*

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved