Dana Rp 2 Triliun Tak Kunjung Cair, Sumbangan Keluarga Akidi Tio Dipertanyakan : di Mana Uangnya ?

Setelah membuat publik simpati, sumbangan Rp 2 triliun dari kaluarga Akidi Tio kini justru dipertanyakan.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Instagram Bamsoet/Tribun Sumsel
Sosok Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nama Akidi Tio siang ini kembali diperbincangkan publik.

Setelah membuat publik simpati, sumbangan Rp 2 triliun dari kaluarga Akidi Tio kini justru dipertanyakan.

Betapa tidak, hingga kini belum juga tersiar kabar soal pencairan dana Rp 2 triliun tersebut.

Susi Pudjiastuti termasuk yang mempertanyakan terkait dana Rp 2 triliun tersebut.

Lewat akun Twitternya, Bu Susi mengakui sempat mengapresiasi sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.

"Bbrapa hari lalu sy apresiasi & respek atas donasi Rp 2T, angka fantastis yg sulit untk dipercaya,

tp media ramai memberitakan krn sumber dr keluarga & kapolda,

bila akhirnya tidak benar sebaiknya ada klarifikasi dr keluarga & kapolda." tulis akun Twitter Susi Pudjiastuti.

Susi Pudjiastuti mengatakan tentu semua pihak berharap sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio benar adanya.

Namun, bila tak benar ia menyarankan untuk dilakukan investigasi juga meminta klarifikasi darik keluarga Akidi Tio.

"Kita semua tentu tetap berharap Rp 2T ini benar benar terjadi ..

bila tidak media seharusnya juga memberikan laporan investigasinya & klarifikasinya ," kata Susi Pudjiastuti.

Senada dengan Susi Pudjiastuti, Fadli Zon juga memberi waktu terkait pencairian dana Rp 2 trilian sumbangan keluarga Akidi Tio hingga sore nanti.

Menurut Fadli Zon, bila sumbangan Rp 2 triliun ini tidak benar maka bisa dikenakan pasal dalam Undang-Undang.

"Hari masih pagi, mari kita tunggu sampai Senin sore nanti apakah akan masuk sumbangan Rp 2 T.

Kalau masuk berarti ini semacam mukjizat.

Kalau ternyata bohong, bisa dikenakan pasal-pasal di UU No.1 tahun 1946," tulis Fadli Zon.

Tak hanya Susi Pudjiastuti dan Fadli Zon, Hotman Paris juga ikut mempertanyakan soal pencairan dana Rp 2 triliun sumbangan keluarga Akidi Tio.

"Mulai heboh di medsos? Mulai dipertanyakan benar ngak nyumbang 2T??Mana uangnya??

Baca tulisan Pak Dahlan iskan mantan menteri BUMN? Dimana uangnya??

Apakah yg di sumbangkan hanya sebilah papan bertuliskan 2 T ?? Publik menunggu!

Apa reaksi Dirjen Pajak?

Kalau benar murah hati membantu rakyat apakah uang 2 T ini di lapor di SPT!?? Karena uang pajak demi Negara dan Rakyat!" tulis Hotman Paris di Instagram.

Disampaikan Nanti Sore

Melansir Tribun Sumsel, Polda Sumsel rencananya akan menggelar press release untuk menjawab kabar simpang siur yang menyelimuti dana bantuan Rp.2 Triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio.

Press release dijadwalkan bakal digelar di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021) pukul 15.00 WIB.

Hal ini diungkap Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro kepada awak media.

"Pres release ini untuk menjawab polemik di masyarakat supaya jangan sampai ada masyarakat yang membikin fitnah atau memprovokasi. Maka kita akan selesaikan nanti Insyaallah sore ini," ujarnya.

Ratno menjelaskan, Kapolda sudah membentuk tim khusus dari internal Polda Sumsel termasuk ia sebagai bagian di dalamnya.

Hanya saja belum dijelaskan secara rinci perihal fungsi dan tugas dari tim khusus tersebut.

Sosok Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19
Sosok Akidi Tio, penyumbang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 (Instagram Bamsoet/Tribun Sumsel)

Termasuk apakah dana sebesar Rp.2 triliun tersebut sudah dicairkan, belum ada penjelasan yang disampaikan.

"Saya tidak bicara soal itu (dana cair) karena takut mengganggu kegiatan yang dilakukan. Saya juga tidak bicara teknis karena takut mengganggu kegiatan yang dilakukan di dalam tim. Tapi memang ada Tim khusus dari internal polda Sumsel termasuk saya di dalamnya. Nanti hasil pekerjaan akan kita sampaikan ke masyarakat dan media pada jam 3 sore nanti," ujarnya.

Ratno kembali menegaskan hasil pekerjaan tim khusus tersebut akan dijelaskan secara transparan ke masyarakat.

"Yakinlah bahwa Polda Sumsel selama ini sudah bekerja dengan tim-tim yang dibentuk oleh pak kapolda dan semua akan disampaikan ke masyarakat secara transparan," ujarnya.

Bisa Sekali Transfer

Menyoroti pencairan dana bantuan ini, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Dr. Inten Meutia, SE, Ak., M.Acc mengatakan tidak ada masalah berapa pun dana yang akan ditransfer dan bisa saja Rp 2 Triliun itu bisa ditransfer sekali saja.

Hanya saja yang menjadi poin penting transfer dana yakni sumber dana harus jelas dari mana asalnya karena jangan sampai dana yang akan ditransfer adalah dana money laundry.

"Dana hibah COVID-19 ini akan jelas asalnya dari pengusaha dan jika pengusaha ini memiliki catatan perbankan bersih maka tidak ada kendala dan bisa langsung ditransfer," ujarnya saat dikonfirmasi.

Transfer antar nasabah juga akan lebih mudah jika rekening pengiriman dan penerima sama-sama satu bank sebab jika berbeda bank biasanya harus ada administrasi lagi karena bank sumber dana juga akan berpikir ke hilangan penempatan dana yang besar. Sementara bank penerima dana tersebut pastinya senang karena menerima dana yang besar.

Menurutnya yang terpenting saat ini adalah si penerima dana harus sudah menyiapkan skema atau rencana uang tersebut akan digunakan untuk apa dan agar tepat sasaran.

Jangan sampai nanti muncul anggapan atau tudingan tidak benar terkait penggunaan uang tersebut.

"Sebelum muncul dugaan dan yang tidak baik lebih baik diantisipasi dengan rencana penggunaan anggaran yang tepat sebab bagaimana pun hal buruk biasanya akan lebih mudah menyebar dibanding hal baik apalagi ini soal dana dan jumlahnya besar sangat sensitif," kata Inten.

Sumber Dana Rp 2 triliun

Melansir Kompas.com, Rudi Sutadi, menantu Akidi Tio yang tinggal di Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera Selatan, mengatakan bahwa uang itu merupakan tabungan dari Ayah mertuanya semasa hidup.

Sebelum meninggal pada 2009 lalu, Akidi sempat berpesan kepada anak dan menantunya agar menyalurkan dana yang ia kumpulkan tersebut ketika dalam keadaan sulit, sehingga bisa membantu warga yang membutuhkan.

"Jadi uang itu sebetulnya bukan kami yang kumpulkan. Uang itu Bapak kumpulkan sendiri dan minta kami salurkan saat kondisi sulit, agar membantu warga, sehingga wasiat tersebut kami jalankan," kata Rudi

Penyaluran dana Rp 2 triliun untuk Palembang sendiri, menurut Rudi, adalah permintaan dari Akidi.

Meskipun berasal dari Aceh, pengusaha sukses yang bergerak di bidang kontraktor dan perkebunan sawit itu telah lama menetap di Kota Palembang, sehingga memiliki keterikatan emosional yang kuat.

"Wasiat itu memang lama belum kami berikan, karena menunggu momen yang dikehendaki oleh Bapak. Bapak berpesan agar uang ini dikeluarkan ketika kondisi benar-benar sulit untuk membantu warga. Kebetulan sekarang dalam masa pandemi, sehingga kami keluarkan," ujar Rudi.

Menurut Rudi, keluarga besar almarhum Akidi Tio tak ingin terlalu terekspose oleh media, karena memberikan bantuan itu secara ikhlas tanpa pamrih.

Mereka berharap bantuan yang menjadi wasiat Akidi dapat tersalurkan dengan baik.

"Biarlah ini menjadi kebaikan Pak Akidi, kami tidak minta syarat apapun. Seluruhnya diserahkan ke pihak terkait untuk mengelola dana itu," kata dia.(*)

Tribun Sumsel / Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved