Cerita Penjual Bendera di Cibinong Bogor, Sepi Pembeli di Tengah Pandemi Covid-19
Menyambut HUT Ke-76 RI, sejumlah pedagang bendera merah putih mulai menjajakan dagangannya di tepi Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Menyambut HUT Ke-76 RI, sejumlah pedagang bendera merah putih mulai menjajakan dagangannya di tepi Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ajat, pedagang bendera mengaku telah menjalankan profesi sebagai penjual bendera dalam rangka menyambut HUT RI sejak tahun 2014.
Lebih lanjut, Ajat bercerita bahwa sejumlah provinsi telah dikunjungi atas profesi yang dijalankannya.
"Saya sudah tujuh tahunan menjalankan profesi sebagai penjual bendera, setiap menyambut HUT RI, alhamdulillah sangat menyenangkan," ujarnya, Jumat (6/8/2021).
"Dari profesi ini, saya sudah pernah mengunjungi Provinsi Sumatera dan Kalimantan, itu saya tidak menyangka juga bisa berkeliling dan singgah di provinsi tersebut," sambungnya.
Sementara itu, Ajat bercerita terkait usaha yang saat ini tetap dijalankannya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang terjadi membuat nasib pengusaha dan pedagang bendera menjadi tidak menentu.
"Kalau bicara sekarang, tentunya sedih, pandemi Covid-19 membuat dagangan saya sepi pembeli," jelasnya.
"Saya buka lapak di sini sudah sekitar lima hari, itu dari tanggal 1 Agustus dan saat ini baru lima bendera yang terjual, biasanya, sebelum pandemi Covid-19 di tanggal 6 Agustus, bendera sudah terjual dengan jumlah kodian," tambahnya.
Dengan situasi yang kurang berpihak, imbuh Ajat, dia tidak dapat mengirimkan uang untuk keluarganya yang ada di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat.
"Sedih, boro-boro untuk pulang kampung, untuk mengirimkan uang ke keluarga di Garut saja saya bingung, karena memang situasinya kurang baik," ungkapnya.
Selain itu Ajat mengaku menjual umbul-umbul menyambut HUT RI dengan harga yang terjangkau.
"Untuk bendera merah putih ukuran besar saya menjual Rp 35 ribu, kemudian umbul-umbul Rp 30 ribu, background Rp 350 ribu itu panjangnya 10 meter, dan bendera kecil-kecil biasa digunakan dikendaraan Rp 5 ribu," bebernya.
Ajat berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan semua pihak dapat beraktifitas secara normal.
"Harapannya semoga dagangan saya kembali banyak pembeli, dan virus corona segera musnah agar orang-orang hidup normal lagi, tidak ada yang bersedih," tamdasnya.