Viral di Medsos

Viral Penemuan Paket Selundupan Ular Berbisa, Kurir Kaget Dengar Respon Pengirim : Saya Diblokir

Kepada Tribunnews, Faris mengaku cerita ini kedua kalinya ia menerima paket yang diselundupi ular.

Editor: khairunnisa
dok. Kasie Rescue Diskar PB Kota Bandung, Jhon Erwin Indradi.
Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kisah jasa ekspedisi temukan paket selundupan isi 6 ular, viral di Twitter.

Cerita ini dialami oleh Muhammad Faris (28), pemilik jasa ekspedisi ke luar negeri, Awi Express, Bandung, Jawa Barat.

Awalnya, pengalaman tak mengenakkan ini ia bagi lewat cuitan Twitter-nya, @fariscm, Selasa (10/8/2021).

Cuitan Faris tersebut pun viral hingga di-retweet ribuan kali.

Paket itu awalnya diketahui hanya berisi 2 buah piala.

Baca juga: Curhat David NOAH Kelimpungan Bayar Sendiri Utang Miliaran Rupiah, Perusahaan Bubar Ditinggal Kolega

Namun, setelah muncul kecurigaan dan diperiksa, ternyata ditemukan 6 ular di dalamnya.

Satu di antara ular itu berjenis anakan dari King Cobra, yang sangat berbisa.

Kepada Tribunnews, Faris mengaku cerita ini kedua kalinya ia menerima paket yang diselundupi ular.

Ia sempat menemukan paket selundupan ular di bulan Juli 2021, saat sudah dikirim ke lokasi tujuan.

Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021
Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021 (dok. Kasie Rescue Diskar PB Kota Bandung, Jhon Erwin Indradi.)

Baca juga: Sosok Viani Limardi, Anggota DPRD Jakarta yang Protes Saat Mobilnya Terjaring Ganjil Genap

"Pengiriman pertama itu ketahuannya di Cengkareng, Jakarta,"

"Kalau udah kejadian gini kita ekspedisi yang bisa kena sanksi," ujar dia saat dihubungi, Kamis (12/8/2021).

Ketika itu, Faris sudah menghubungi pihak pengirim tetapi ia tak mendapat respon baik.

Sang pengirim mengaku tak tahu bahwa paket itu berisi ular.

"Saya betul-betul marah, customer-nya mengelak. Tapi saya yakin dia tahu."

"Saya WA kirim bukti foto kalau ada ular. Saya diblokir," cerita Faris.

Faris pun menduga, pelaku dari kedua insiden itu sama-sama berasal dari oknum yang handal dalam dalam menyelundupkan hewan dalam paket.

"Mereka sudah tahu resiko. Kalau lolos syukur, kalau enggak yasudah."

"Jatuhnya hoki-hokian saja. Jahat sih jatuhnya," jelas Faris.

Ia berharap ke depannya, kejadian seperti ini tak terulang kembali.

Menurutnya, cerita ini bisa sebagai peringatan bagi para pelaku penyelundupan di luar sana.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Vaksinasi Dosis Ketiga Sebagai Booster untuk Tenaga Kesehatan

Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021
Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021 (dok. Kasie Rescue Diskar PB Kota Bandung, Jhon Erwin Indradi.)

Kronologi Ditemukannya Ular dalam Paket Berisi Piala

Faris menceritakan awalnya paket itu diantar oleh 2 orang pelanggannya, yang ingin mengirim piala ke negara Inggris, pada hari Senin (9/8/2021).

"Kita packing ulang, bungkus lagi pake bubble wrap dan kardus yang disediakan di Awi Express."

"Kita ukur berat volumenya. Kemudian transaki saja, mereka bayar jasa ongkir kurang lebih Rp 1,8 juta," kata Faris.

Malamnya, ketika agen pengiriman ingin mengambil paket kiriman itu, muncul lah kecurigaan.

Pihak Faris maupun agen tersebut pun berinisiatif untuk menunda pengiriman paket itu.

"Sempet janggal karena ngirim piala ke Inggris, biasanya modus penyelundupan itu medianya piala, wayang."

"Jadi barang-barang di dalamnya, itu membuat adanya ruang kosong," lanjut Faris.

Baca juga: Dituding Gelapkan Uang Teman Miliaran, Ini Jawaban David NOAH

Keesokan harinya, Selasa (10/8), Faris pun membuka paket ini untuk memeriksa lebih lanjut.

Ia membuka salah satu piala dari paket tersebut dan menemukan sebuah kain hitam yang ditali karet.

"Saya buka sudah agak bau bangkai. "

"Benar, isinya ular dan udah mati. Itu piala yang pertama," ucapnya.

Faris menduga, ular itu mati karena berada di ruang yang kecil dan kurang ventilasi udara.

Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021
Ular berbisa yang diduga akan diselundupkan ke Inggris dalam sebuah paket yang diterima AWI Express, Selasa (10/8/2021 (dok. Kasie Rescue Diskar PB Kota Bandung, Jhon Erwin Indradi.)

Sempat Panik dan Minta Bantuan Damkar

Tak hanya satu, Faris kembali menemukan sejumlah ular di piala yang kedua.

Faris mengaku, awalnya sempat mengira ular yang ditemukannya akan mati juga.

"Pas saya buka, ada ular kecil keluar. Saya panik, langsung saya tutup kardusnya saya lakban," ujar dia.

Usai itu, Faris pun menghubungi pihak berwenang di daerah untuk meminta bantuan.

Ketika Damkar sampai dan mengamankan, ternyata ular yang ditemukan itu adalah jenis King Cobra.

"Baru saya panggil Pemadam Kebaran (Damkar Bandung) ."

"Damkar kasih tahu, kalau ular hitam ini anakannya King Cobra, ular yang sangat-sangat berbisa," jelas dia.

Baca juga: Dokter Pembakar Bengkel Tertunduk Malu, Pegang Minyak Kayu Putih Kondisinya Batuk dan Ingin Muntah

Jika ditotal, ada 6 ular yang ditemukan, satu di antaranya sudah mati.

Faris mengaku memilih untuk tak menghubungi pelanggan yang mengirim paket ini.

Sebab, menurutnya, ia akan menerima respon yang sama dari insiden serupa di bulan lalu.

"Saya pikir kalau saya lakukan hal yang sama, pasti akan berespon sama," ucap dia.

(Tribunnews.com/Shella Latifa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kasus Penemuan Paket Selundupan Ular Ternyata Sudah Kedua Kalinya Terjadi, https://www.tribunnews.com/regional/2021/08/13/kasus-penemuan-paket-selundupan-ular-ternyata-sudah-kedua-kalinya-terjadi?page=all.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Malvyandie Haryadi

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved