Menyisir Kebun Dekat TKP Tewasnya Ibu dan Anak, Anjing Pelacak Cium Jejak Pelaku ? Ini Faktanya
Update kasus tewasnya ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, polisi menurunkan anjing pelacak. Anjing pelacak itu menyisir sejumlah titik di TKP.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Polisi masih terus berupaya mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Tuti (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) sebelumnya ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil Alphard.
Jasad keduanya ditemukan di bagasi mobil yang terparkir di rumahnya kawasan Kampung Ciseuti.
Sejumlah saksi termasuk suami Tuti, Yosef dan istri muda Yosef berinisial M telah dimintai keterangan.
Terbaru, polisi menurunkan anjing pelacak ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Polres Subang dibantu Polda Jabar menurunkan anjing pelacak pada Senin (30/8/2021) guna keperluan penyelidikan.
Di TKP, anjing pelacak tersebut pun nampak mencoba mengendus jejak pelaku pembunuhan.
Anjing pelacak tersebut nampak coba mengendus jejak pelaku hingga ke kebun-kebun di sekitar TKP.
Jika berkaca pada keterangan saksi, lokasi rumah korban faktanya berdekatan dengan kebun.
Seperti apa yang disampaikan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zainal Alim.
Menurutnya, lokasi rumah korban agak jauh dengan tetangga.
Sehingga, warga setempat tak mendengar suara teriakan yang mencurigakan.
"Posisi rumahnya (korban) agak jauh dari permukiman biasanya, sekitar 60 meter ke tetangganya, jadi kalaupun (korban) teriak gak akan kedengaran, belakang rumahya kebun," ucap Zainal seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube tvOnenews, Kamis (19/8/2021).
Adapun hal mencurigakan sempat dilihat oleh seorang saksi bernama Ajat (46).
Kala itu, ia melihat sosok mencurigakan di TKP sebelum jasad korban ditemukan.
Bahkan ia sempat melihat sosok mencurigakan itu menuju halaman tanah kosong.
Diketahui bahwa Ajat memang sempat melintas di depan rumah yang jadi TKP sebelum heboh ditemukannya jasad ibu dan anak.
Ketika itu ia melintas sekitar pukul 06.00 WIB hendak membeli bubur.
"Waktu itu saya mau beli bubur ke Jalan Cagak sekitar jam 6 pagi. Waktu saya melintas rumah tersebut memang mobil tersebut sedang parkir," kata Ajat saat ditemui di kediamannya, Selasa (24/8/2021).
Ia mengungkapkan bahwa, mobil Alphard itu terlihat seperti sedang diparkirkan.
"Awalnya kan kepala mobilnya ke atas, terus saya melihat mundur, terus dia ke halaman tanah kosong yang samping buat muterin mobil kayaknya," katanya.
Mungkinkah anjing pelacak itu mengendus jejak pelaku di sekitaran kebun itu ? Pihak kepolisian belum buka suara.
Baca juga: Babak Baru Pembunuhan di Subang, Anjing Pelacak Sisir TKP, Mendiang Amel Sampaikan Pesan Lewat Mimpi
Baca juga: Sering Nangis, Istri Muda Yosef Curhat Tertekan Dituduh dalam Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia

Belum diketahui pasti hasil dari penelusuran anjing pelacak tersebut.
Belum diketahui pula alasan, kenapa Yosef dan M, istri muda, dihadirkan ke lokasi.
Namun fakta menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jabar Kombes Yani Sudarto, olah TKP tersebut dilakukan untuk memeriksa bukti-bukti.
"Pemeriksaan tambahan ini temuan dari barang bukti di lapangan yang tentunya berkaitan," kata Kombes K Yani Sudarto di lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak, Senin (30/8/2021).
Ia pun memohon doa agar kasus pembunuhan Tuti dan Amalia segera terungkap.
"Mohon doanya supaya cepat terungkap, doakan," ujar dia.
Sementara itu, di lokasi terlihat Yosef dan istri mudanya.
Tim kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat dan kuasa hukum M, Robert Marpaung juga turut hadir.
Kemudian hadir pula anak pertama Tuti, Yoris (34) dan kakak Tuti, Yeti (60).
Yosef dan M tertekan
Yosef dan istri mudanya dikabarkan tertekan setelah menerima tudingan miring.
Hal itu disampaikan langsung kuasa hukum M, Robert Marpaung.
"Kondisi ibu M saat ini tertekan karena banyak tudingan-tudingan mengarah pada beliau. Tapi saya katakan, selama belum ada pernyataan resmi dari polisi, saya minta ibu M untuk tenang," kata Kuasa hukum M, Robert Marpaung saat dihubungi Tribun, Senin (30/8/2021).
Menurutnya, banyak pernyataan-pernyataan tak berdasar disampaikan di sejumlah jejaring media sosial oleh netizen.
Padahal, penyelidikan sendiri belum rampung.
"Media sosial menuduh M sebagai pelaku, jelas membuat ibu M tertekan. Padahal polisi belum mengumumkan hasil penyelidikanna. Dampak tuduhan itu membuat ibu M jadi jarang keluar rumah," kata Robert Marpaung.
Dia mengungkapkan, M berulang kali meyakinkan dirinya bahwa M tidak terlibat kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Kepada kami tim kuasa hukum, M berulang kali mengatakan, bahkan sambil nangis dia tidak terlibat kasus ini," kata Robert.
Bahkan istri muda Yosef itu pun sampai berani bersumpah.
"Beliau nangis berkali-kali, dia merasa tertekan dan sampai bersumpah tidak terlibat dan mengaku tidak tahu apapun," ucap Robert.
Sementara itu Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, menyebut klienya saat ini dalam kondisi tertekan.
Tak hanya karena kematian Amalia dan Tuti, namun juga reaksi netizen.
"Jelas pak Yosef sangat down kondisi saat ini soalnya kan dia merasa terpojok dengan kondisi pasca istri dan anaknya meninggal dunia secara tidak wajar itu," kata Rohman saat dihubungi Tribunjabar.id melalui sambungan telepon, Minggu (29/8/2021).
Menurut Rohman Hidayat, banyak asumsi-asumsi liar dari masyarakat saat ini yang mengaitkan kliennya tersebut sebagai terduga pelaku.
"Tentu psikologisnya (Yosef) akan terganggu ya, apalagi kan memang banyak asumsi liar yang seolah-olah sudah menunjukan bukti yang kuat bahwa pak Yosef itu pelakunya," kata dia.
Ia pun meyakini jika Yosef tidak terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Saya pribadi meyakini bapak ini tidak terlibat atau melakukan hal-hal yang menyebabkan kematian anak dan istrinya," ucap Rohman Hidayat saat dihubungi Tribun via ponselnya, Rabu (25/8/2021).
Sebelumnya diwartakan, polisi menyebut sudah ada titik terang kasus pembunuhan Tuti dan Amalia.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, pelaku pembunuhan diduga orang dekat korban.
Pasalnya, polisi tidak menemukan tanda-tanda tindak pidana perampokan.
Selain itu, polisi juga tak menemukan tanda kerusakan pada pintu masuk rumah korban.
Hingga kemudian muncul dugaan jika pelaku telah mengetahui situasi rumah korban.
Sementara terkait motif, polisi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
Saat ditanya kemungkinan motif dendam maupun asmara, Kapolres Subang, AKBP Sumarni menyebut, pihaknya masih menganalisa kesesuaian keterangan saksi satu dengan yang lain hingga barang bakti yang ditemukan di TKP.
"Sudah ada titik terang," ucapnya beberapa waktu lalu seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube tvOnenews beberapa waktu lalu.
(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id)