Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Hotman Paris Ungkap Posisi Penting di Pemerintahan : Lebih Bebas
siapa yang menyangka bahwa pengacara Hotman Paris ternyata pernah menolak tawaran jadi Menteri Jokowi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengacara kondang Hotman Paris ternyata sempat tolak mentah-mentah jadi menteri kabinet Presiden Jokowi.
Sempat tolak mentah-mentah jadi menteri kabinet Presiden Jokowi, Hotman Paris ternyata sudah punya jabatan penting yang tak kalah mentereng ini di pemerintahan.
Kira-kira apa ya jabatan penting Hotman Paris di pemerintahan?
Siapa sih yang tak kenal Hotman Paris Hutapea? Hotman Paris merupakan salah satu pengacara terkenal di Tanah Air.
Jam terbangnya di dunia hukum tak perlu dipertanyakaan lagi.
Bahkan, kliennya sudah sekelas artis ternama hingga orang-orang penting di Indonesia.
Terkenal di dunia hukum dan hiburan, tentu saja tawaran menjadi politikus sempat didapatkan Hotman Paris.
Namun, siapa yang menyangka bahwa pria kelahiran 1959 ini ternyata tolak tawaran jadi Menteri, loh!
Baca juga: Galau Dilarang Tampil di Televisi, Saipul Jamil Ngadu ke Hotman Paris, Reaksi Sang Pengacara Menohok
Alasannya pun sungguh tak diduga-duga.
Diketahui bahwa beberapa tahun lalu Hotman Paris sempat menolak saat diwacanakan menjadi menteri kabinet Presiden Jokowi.
Tentu saja hal ini pun bukan tanpa alasan.
Ternyata, Hotman Paris juga memiliki profesi penting di pemerintahan, loh!
Karena itu, Hotman Paris pun tak tergoda saat ditawari menjadi seorang menteri. Kenapa?
Fakta ini diketahui saat dirinya memandu acara Hotman Paris Show pada Kamis (6/11/2019) lalu.
Hotman Paris menegaskan, dirinya tidak ingin terjun ke dunia politik.
Ia juga mengatakan bahwa banyak tokoh partai politik yang justru menjadi kliennya.
"Ya saya tidak ingin masuk politik, karena dari dulu pun hampir semua tokoh partai politik itu klien saya," kata Hotman Paris, dikutip TribunSolo.com dari Tribun Wow.
Baca juga: Geram Kasus Pelecehan Seksual, Ernest Prakasa Blokir Nomor Ketua KPI : Saya Sudah Tidak Percaya Lagi
Kemudian, pengacara asal Sumatera Utara ini membeberkan kedekatannya dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Hotman Paris membeberkan bahwa belum lama ini dirinya diajak oleh Prabowo Subianto bermain Polo.
"Kemaren malah Prabowo ngundang saya maen apa itu, maen Polo," kata Hotman.
Selain itu, Hotman Paris juga mengungkapkan bahwa ia juga menjadi kuasa hukum dari para Ketua Partai Politik, seperti Partai Golkar dan Perindo.
"Saya pengacara keluarga dia puluhan tahun, saya pengacaranya ketua Golkar, saya pengacaranya yang punya TV ini juga dari partai-partai," jelas Hotman Paris.
Selain itu, pengacara 61 tahun ini mengungkap tidak mau jadi pejabat lantaran merasa akan tidak bebas.
"Aku enggak mau diatur, aku lebih bebas begini," ucapnya.
"Aku masuk partai politik, enggak bisa lagi kayak gini gitu loh," sambung Hotman Paris sambil memeluk asisten pribadinya di Hotman Paris Show.
Punya Posisi Penting di Pemerintahan
Kini terungkap dari akun Instagramnya, Hotman Paris menjadi konsultan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pengacara yang dekat dengan artis kondang itu mengunggah foto pertemuannya dengan Airlangga.
Dalam kesempatan itu, Hotman mengatakan ia memberikan konsultasi hukum kepada Airlangga.
Menurutnya lagi, mengabdi ke negara tidak harus ada jabatan.

"Hotman Paris didampingin Frank Hutapea SH LLB ( anak Hotman) memberikan masukan hukum ke Pak Menko Ekuin! Pak Menteri kita! Mengabdi ke negara tdk harus ada jabatan," tulis Hotman Paris, Jumat (10/9/2021).
Dalam unggahan selanjutnya, Hotman mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Airlangga.
Yakni membahas tentang masalah kepailitan dan PKPU.
"Menko Ekoin mengundang Hotman & Frank( hotman junior) membahas ttg Uu Kepailitan & PkPu: terlalu banyak kasus!," ungkap Hotman.
Unggahan Hotman yang bertemu dengan Airlangga Hartarto itu pun langsung menuai beragam respons dari warganet pengguna Instagram.
Artikel ini telah tayang di GridFame.ID dengan judul, Bukan Maksud Sombong, Tak Tergoda Ditawari jadi Menteri, Hotman Paris Ternyata Punya Posisi Penting ini di Pemerintahan: 'Aku Lebih Bebas!'