Sebulan Pembunuh Ibu dan Anak Belum Terungkap, Warga Ngaku Resah Sering Didatangi Sosok Ini
Diakui warga dan tetangga sekitar lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang, mereka mengaku ketakutan.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sudah sebulan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang belum juga terungkap.
Belum terungkapnya kasus tersebut memicu rasa ketakutan dan keresahan warga Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.
Seperti diketahui, jasad ibu dan anak bernama Tuti dan Amalia yang merupakan korban pembunuhan ini ditemukan tewas dalam bagasi mobil pada Rabu (18/8/2021) silam.
Bahkan kini, Bareskrim Mabes Polri sampai turun tangan untuk mem-backup Polres Subang dan Polda Jawa Barat, untuk mengungkap siapa pembunuh Tuti dan Amalia.
Mulai dari memeriksa para saksi, seperti Yosef suami korban hingga Yoris kakak korban.
Tak hanya itu, polisi pun sudah beberapa kali menggelar olah tempat kejadian perkara.
Selain polisi, warga pun ikut bergerak dengan menggelar acara doa bersama pada malam Jumat lalu.
Diungkap Kades, doa bersama tersebut dilakukan untuk membantu polisi mengungkap siapa dalang di balik pembunuhan.
Melalui doa tersebut, warga berharap polisi diberi kelancaran oleh Yang Maha Kuasa dalam proses penyelidikan.
Lebih lanjut, Indra Zaenal juga mengungkap agar aura mistis di daerah sekitar TKP hilang.
"Keresahan ini hanya keresahan aura mistis saja. Aura mistis di sekitaran ini. Kenapa Kami tidak melakukannya di masjid, harus di sini (lapangan), padahal ini masa PPKM,"
"Bukan maksud melanggar PPKM, tapi ketika kita akan menetralisir satu tempat (TKP pembunuhan) dari aura mistis makanya kita lakukan di sini," ungkap Indra Zaenal, Kades Jalan Cagak.
Warga Ketakutan Sering Didatangi Sosok Ini
Diakui warga dan tetangga sekitar lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang, mereka mengaku ketakutan.
Apalagi ketika olah TKP kembali dilakukan, warga yang tak punya kekerabatan dengan korban sering didatangi dan dicecar oleh polisi.
Seperti pada Rabu (15/9/2021) kemarin, tepat pukul 16.30 WIB, polisi kembali mendatangi lokasi kejadian.
Sejumlah polisi berpakaian preman mengendarai tiga kendaraan yang bertuliskan "Jatanras Polda Jabar".
FOLLOW:
Sejumlah pedagang yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian penemuan mayat ibu dan anak pun tak luput dari pertanyaan polisi.
Bahkan saat pihak kepolisian yang kembali mendatangi lokasi kejadian pada Rabu siang, polisi kembali menanyai dirinya terkait dengan informasi-informasi dari masyarakat.
Padahal, para pedagang ini tak ada hubungan kekerabatan dengan korban.
Salah seorang pedagang minuman kopi, yang tempat jualan tidak begitu jauh dari lokasi kejadian, mengaku ketakutan dan resah.
Hal itu karena pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut hingga kini belum tertangkap.
"Ya kalo dibilang resah ya resah sih, soalnya mana lokasi dagangan saya juga kan dekat banget sama rumah itu (TKP)," ucap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Rabu (15/9/2021), dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJabar.
"Ya kalo saya jawab tidak tahu terkait kasus itu soalnya kan memang benar saya tidak tau apa-apa," katanya.

Dirinya bersama masyarakat lain berharap agar pihak kepolisian cepat mengungkap kasus yang sudah menjadi atensi ini.
Bila pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut sudah tertangkap, para masyarakat kembali tenang.
"Semoga cepat terungkap kasusnya," ujarnya.
Keresahan senada juga diungkapkan oleh Sakur (23), pedagang ketoprak dekat dari lokasi kejadian.
"Kalau terganggu sih pasti ya, soalnya sering ditanya polisi juga tapi mau gimana lagi saya memang tidak tahu apa-apa," katanya.
Menurut Sakur, polisi sudah sering menanyai dirinya setiap datang kembali ketempat penemuan mayat dari ibu dan anak tersebut.
"Kayaknya sih polisi dari Jakarta, nanya ke saya katanya melihat hal-hal yang mencurigakan, saya jawab enggak ada," katanya.
Polisi ungkap soal tersangka yang sudah mengerucut
Dikutip dari Kompas TV, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengakui kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti di Subang mendapat atensi dari Bareskrim Mabes Polri.
"Memang sudah ada atensi dari pimpinan di pusat sehingga sekarang ada penguatan-penguatan dalam mem-'back-up' pengungkapan kasus pembunuhan ini," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Menurut Erdi, tim dari Bareskrim Polri membantu proses penyelidikan, baik secara konvensional, manual, maupun digital.
"Kita mengerucutkan saksi-saksi, yang sekiranya memang akan mengarah kepada ditemukannya tersangka, sekarang sedang didalami," ucap Erdi.

Diberitakan sebelumnya, Erdi menyebut bahwa hasil uji di Laboratorium Forensik Polri sudah diterima penyidik Polres Subang.
Sebagai tindak lanjut atas hasil tersebut, polisi memeriksa sejumlah saksi.
Mereka adalah Yosef dan anaknya, Yoris, hingga Danu, pengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yosef merupakan ayah dari Amalia dan suami dari Tuti.
Meski begitu, Erdi menjelaskan, hingga saat ini para saksi yang diperiksa tetap bersifat koordinatif dalam memenuhi sejumlah panggilan pemeriksaan oleh polisi.
"Bukan berarti yang bersangkutan dipanggil terus akan dijadikan tersangka, tidak, tetapi ada pengembangan-pengembangan informasi," tutur dia.(*)
(TribunBogor/TribunJabar)