Yosef & Danu Saling Tuding, Polisi Pakai Alat Tes Kebohongan, Lebih Sulit dari Kasus Sianida
Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang masih diselidiki, aksi Yosef dan Danu saling tuding langsung menuai sorotan dari polisi dan pakar.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pembunuh ibu dan anak di Subang masih dicari, aksi Yosef dan Danu yang saling tuding langsung menuai sorotan dari polisi dan pakar.
Seperti diketahui, Yosef dan Danu ini sama-sama menjadi saksi soal pembunuhan ibu an anak di Subang.
Hubungan antara keluarga korban pun terpecah ketika polisi sedang mengincar pembunuh Tuti dan Amalia yang sebenarnya.
Suami Tuti sekaligus ayah Amalia, yakni Yosef mencurigai keponakannya, Danu.
Hal itu karena Danu disebut-sebut memiliki akses dan kuci rumah korban.
"Pak Yosef kepada saya berbicara bahwa salah satu dari keluarga korban itu yang memiliki akses datang ke rumah selain kedua korban, anak tertuanya Yoris dan pak Yosef sendiri," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.
Bahkan Danu disebut-sebut sering bertamu ke rumah korban pada malam hari.
"Saksi lainnya itu sering datang ke rumah malam-malam. Saya kurang tau jelas memang sudah biasa aja bahwa Danu sering datang ke rumah, itu menurut keterangan Yosef, ya," tambahnya.
Baca juga: Pembunuh Ibu dan Anak Masih Berkeliaran, Putri Yoris Ungkap Gelagat Aneh 2 Hari Sebelum Amalia Tewas
Sementara itu, Danu yang merupakan keponakan Tuti membantah semua tudingan dan menyebut Yosef sudah berbohong.
Menurutnya, jika akan ke rumah Tuti dan Amalia, Danu akan men-chat WA terlebih dulu.
"Emang Danu selalu nge-WA dulu kalau mau ke rumah. Gak ada langsung buka pintu atau apa. Kunci juga gak sama Danu," ungkap Danu, keponakan Tuti, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.
Tak hanya itu, Danu mengaku akan mendatangi rumah korban jika Tuti atau Amalia menyuruhnya.
"Ke rumah juga kalau ada perintah, almarhum nyuruh ngeprint, nyuruh beli apa. Gak pernah tiba-tiba datang," tambahnya.
FOLLOW:
Pakai Alat Tes Kebohongan
Tim dari Bareskrim Polri memeriksa Yosef (56) dan istri mudanya, Mimin pakai alat tes kebohongan.
Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sementara itu, Danu akan diperiksa polisi pakai alat tes kebohongan esok hari.
"Iya diperiksa oleh Bareskrim pakai alat tes kebohongan. Secara eksplisit ditanya apakah Pak Yosef melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Itu pertanyaan mendasarnya," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef , Senin (20/9/2021).
Baca juga: Sampaikan Jawaban Berbelit-belit, Saksi Kunci Dicurigai Polisi Bakal Jadi Tersangka Kasus Subang
Cerita pada Rohman Hidayat, Yosef mengaku menjawab semua pertanyaan penyidik Bareskrim Polri yang menggunakan alat tes kebohongan tersebut.
"Keterangan mereka ke sana, baik Pak Yosef dan Bu Mimin, mereka itu tidak pernah melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Jadi, kaitan hasilnya silakan tanya ke penyidik. Untuk hasil tes saya belum tahu," ucapnya.
Pemeriksaan Yosef dan Mimin itu sendiri dilakukan terpisah dan tidak dilakukan di kantor polisi.
"Bahwa hari Kamis dan Jumat pak Yosef diperiksa, tempatnya tidak di kantor polisi, di luar. Karena memang orang Bareskrim langsung yang memeriksanya, diperiksa gunakan alat tes kebohongan," ujar Rohman Hidayat.

Pemeriksaan tes kebohongan itu ternyata membutuhkan waktu lama untuk memastikan Yosef benar-benar menyampaikan hal sebenarnya atau tidak.
"Pak Yosef melaluinya hari Kamis, dari Magrib sampai jam 21.00 kemudian dilanjutkan Jumat setelah jumatan," kata Rohman Hidayat.
Selesai melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongan pada Yosef, Bareskrim Polri juga melakukan hal yang sama pada Mimin.
"Kemudian Bu mimin, di tes kebohongan juga, di tes nya hari Sabtu dari Jam 10-12an itu sudah selesai," kata Rohman.
Baca juga: DNA Danu Terlacak di Rumah Tuti, Keponakan Ungkap Kejadian Sehari Sebelum Ibu dan Anak Terbunuh
Pada Rohman Hidayat, Yosef bercerita kalau ditanya seputar kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia.
Dia tidak mengetahui alasan di balik penggunaan alat tes kebohongan untuk Yosef dan Mimin.
"Alasannya saya tidak tahu, tapi yang pasti memakai alatlah karena saya juga tidak masuk, menurut keterangan Pak Yosef pada saat itu dia dites kebohongan pakai alat yang di tempel di dada dan tangan, itu update terakhir," katanya.

Pernyataannya ada benarnya.
Sudah lewat 30 hari sejak kejadian pada 18 Agustus 2021, polisi belum mengungkap pelaku kasus ini.
Sekalipun, penyelidikan polisi sudah mulai mengerucut berdasarkan rekaman CCTV.
Seperti ada wanita misterius menggunakan Avanza putih dan pengendara motor Nmax warna biru.
"Makannya polisi enggak bisa asal, ngelacaknya juga dari CCTV yang minim terus anjing pelacak, semuanya lah dikerahkan ini turun semua. Tapi saya yakin polisi akan segera mengungkap kasus ini," ucapnya.(*).
(TribunBogor/TribunJabar)