Danu dan Yosef Saling Tuding soal Pembunuhan Ibu dan Anak, Polisi Curiga Gunakan Alat Tes Kebohongan

Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang masih diselidiki, aksi Yosef dan Danu saling tuding langsung menuai sorotan.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Youtube Kompas TV/Ist
Kesaksian Danu dan Yosef saat temukan jasad Tuti dan Amalia Mustika Ratu dalam bagasi mobil di Subang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi masih memburu pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Sudah lebih dari satu bulan, pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Rata belum tertangkap.

Petugas gabungan  dikerahkan, mulai dari Polda Jawa Barat hingga Bareskrim Polri.

Puluhan saksi diperiksa, diantaranya Yosef suami Tuti dan Danu keponakan korban.

Hubungan antara keluarga korban pun terpecah ketika polisi sedang mengincar pembunuh Tuti dan Amalia yang sebenarnya.

Bahkan Yosef mencurigai keponakannya, Danu.

Hal itu karena Danu disebut-sebut memiliki akses dan kuci rumah korban.

"Pak Yosef kepada saya berbicara bahwa salah satu dari keluarga korban itu yang memiliki akses datang ke rumah selain kedua korban, anak tertuanya Yoris dan pak Yosef sendiri," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef.

Bahkan Danu disebut-sebut sering bertamu ke rumah korban pada malam hari.

"Saksi lainnya itu sering datang ke rumah malam-malam. Saya kurang tau jelas memang sudah biasa aja bahwa Danu sering datang ke rumah, itu menurut keterangan Yosef, ya," tambahnya.

Baca juga: Pembunuh Ibu dan Anak Masih Berkeliaran, Putri Yoris Ungkap Gelagat Aneh 2 Hari Sebelum Amalia Tewas

Sementara itu, Danu yang merupakan keponakan Tuti membantah semua tudingan dan menyebut Yosef sudah berbohong.

Menurutnya, jika akan ke rumah Tuti dan Amalia, Danu akan men-chat WA terlebih dulu.

"Emang Danu selalu nge-WA dulu kalau mau ke rumah. Gak ada langsung buka pintu atau apa. Kunci juga gak sama Danu," ungkap Danu, keponakan Tuti, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.

Tak hanya itu, Danu mengaku akan mendatangi rumah korban jika Tuti atau Amalia menyuruhnya.

"Ke rumah juga kalau ada perintah, almarhum nyuruh ngeprint, nyuruh beli apa. Gak pernah tiba-tiba datang," tambahnya.

FOLLOW:

Pakai Alat Tes Kebohongan

Tim dari Bareskrim Polri memeriksa Yosef (56) dan istri mudanya, Mimin pakai alat tes kebohongan.

Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Sementara itu, Danu akan diperiksa polisi pakai alat tes kebohongan esok hari.

"Iya diperiksa oleh Bareskrim pakai alat tes kebohongan. Secara eksplisit ditanya apakah Pak Yosef melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Itu pertanyaan mendasarnya," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef , Senin (20/9/2021).

Baca juga: Sampaikan Jawaban Berbelit-belit, Saksi Kunci Dicurigai Polisi Bakal Jadi Tersangka Kasus Subang

Cerita pada Rohman Hidayat, Yosef mengaku menjawab semua pertanyaan penyidik Bareskrim Polri yang menggunakan alat tes kebohongan tersebut.

"Keterangan mereka ke sana, baik Pak Yosef dan Bu Mimin, mereka itu tidak pernah melakukan atau menyuruh melakukan perampasan nyawa. Jadi, kaitan hasilnya silakan tanya ke penyidik. Untuk hasil tes saya belum tahu," ucapnya. 

Pemeriksaan Yosef dan Mimin itu sendiri dilakukan terpisah dan tidak dilakukan di kantor polisi.

"Bahwa hari Kamis dan Jumat pak Yosef diperiksa, tempatnya tidak di kantor polisi, di luar. Karena memang orang Bareskrim langsung yang memeriksanya, diperiksa gunakan alat tes kebohongan," ujar Rohman Hidayat.

Yosef dan Danu saling tuding, polisi pakai alat tes kebohongan, ini kata pakar
Yosef dan Danu saling tuding, polisi pakai alat tes kebohongan, ini kata pakar (kolase Youtube Kompas TV)

Pemeriksaan tes kebohongan itu ternyata membutuhkan waktu lama untuk memastikan Yosef benar-benar menyampaikan hal sebenarnya atau tidak.

"Pak Yosef melaluinya hari Kamis, dari Magrib sampai jam 21.00 kemudian dilanjutkan Jumat setelah jumatan," kata Rohman Hidayat.

Selesai melakukan pemeriksaan dengan alat tes kebohongan pada Yosef, Bareskrim Polri juga melakukan hal yang sama pada Mimin.

"Kemudian Bu mimin, di tes kebohongan juga, di tes nya hari Sabtu dari Jam 10-12an itu sudah selesai," kata Rohman.

Baca juga: DNA Danu Terlacak di Rumah Tuti, Keponakan Ungkap Kejadian Sehari Sebelum Ibu dan Anak Terbunuh

Pada Rohman Hidayat, Yosef bercerita kalau ditanya seputar kejadian pembunuhan Tuti dan Amalia.

Dia tidak mengetahui alasan di balik penggunaan alat tes kebohongan untuk Yosef dan Mimin.

"Alasannya saya tidak tahu, tapi yang pasti memakai alatlah karena saya juga tidak masuk, menurut keterangan Pak Yosef pada saat itu dia dites kebohongan pakai alat yang di tempel di dada dan tangan, itu update terakhir," katanya.

perlakuan buruk Yosef terbongkar, Tuti sempat ingin cerai sindir istri muda, kakak korban ungkap ini
perlakuan buruk Yosef terbongkar, Tuti sempat ingin cerai sindir istri muda, kakak korban ungkap ini (kolase TribunJabar/Youtube tvOneNews)

Kata Pakar Mikro Ekspresi

Poppy Amalya, Pakar Mikro Ekspresi menyebut kasus pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, lebih rumit dibanding kasus Mirna dan kopi sianida pada tahun 2016.

Pasalnya, beberapa barang bukti tidak ada dalam kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

"Kalau kasus racun sianida yang saya handle itu yang saya bantu pihak keluarganya itu saksinya banyak, di CCTV ada saksinya nah kalo kasus ini enggak ada CCTV lebih parah lagi," ucap Poppy Amalya saat mendatangi rumah korban.

Menurut sang pakar, pada kasus kematian ibu dan anak ini sangat rumit untuk dipecahkan.

Baca juga: Polisi Temukan Bukti Baru Kasus Pembunuhan Subang, Bungkusan Hitam Diduga Milik Pelaku Diperiksa

Maka dari itu, Poppy Amalya sangat tertarik untuk turut menanggapi kasus yang sudah menjadi sorotan pada publik ini.

"Kalo menurut saya kasus ini lebih ngejelimet ya.

Kalau disana (kasus kopi sianida) itu ada CCTV, walaupun keliatan di zoom itu 32 kali ya pakai alat khusus dari Australia.

Nah kalau ini (pembunuhan ibu dan anak di Subang) mana? gak ada, bingung gak tuh," katanya.

Pakar Mikro Ekspresi Poppy Amalia menyoroti kesaksian Yosef
Pakar Mikro Ekspresi Poppy Amalia menyoroti kesaksian Yosef (Youtube Poppy Amalia)

Pernyataannya ada benarnya.

Sudah lewat 30 hari sejak kejadian pada 18 Agustus 2021, polisi belum mengungkap pelaku kasus ini.

Sekalipun, penyelidikan polisi sudah mulai mengerucut berdasarkan rekaman CCTV.

Seperti ada wanita misterius menggunakan Avanza putih dan pengendara motor Nmax warna biru.

"Makannya polisi enggak bisa asal, ngelacaknya juga dari CCTV yang minim terus anjing pelacak, semuanya lah dikerahkan ini turun semua. Tapi saya yakin polisi akan segera mengungkap kasus ini," ucapnya.(*)

(TribunBogor/TribunJabar)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved