Atasi Kelangkaan Oksigen saat Covid-19, IPB University dan BRIN Ciptakan OxIL
OxIL adalah oxygen concentrator dengan kapasitas maksimum 10 liter per menit dengan menggunakan metode Pressure Swing Adsorption (PSA).
Gelembung halus ini dapat bertahan lama di dalam air lebih dari 2 minggu.
“Teknologi fine bubble ini dapat mempersingkat penyiapan benih bawang putih dari yang selama ini harus menunggu patahnya dormansi benih sekitar 5-6 bulan, menjadi hanya 2 bulan. Sementara untuk benih padi, dari 4-6 minggu menjadi 2 minggu,” kata Prof Y Aris Purwanto, ahli aplikasi fine bubble bidang pertanian.
Guru Besar Departemen Teknik Mesin dan Biosistem - Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini mengurai, OxIL yang diintegrasikan dengan ozon generator dan fine bubble generator dapat diaplikasikan dalam proses pencucian produk hortikultura.
Pencucian ini untuk menghilangkan jamur dan mikroba serta mengurangi residu pestisida yang menempel.
Adapun aplikasinya pada cabai, dapat mengurangi pestisida sebanyak 64 persen, dan meningkatkan masa simpannya hingga dua kali lipat.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria, turut mengapresiasi inovasi hasil kolaborasi BPI-BRIN dan IPB University ini.
Menurutnya, tak hanya menyelesaikan masalah, inovasi OxIL juga menjadi inspirasi bagi para peneliti akan pentingnya kolaborasi.
“Ini karya yang luar biasa, kerjasama lintas disiplin. Ada ahli kimia, ahli mesin, peneliti BPI-BRIN dan dokter. OxIL menjadi bukti bahwa bukti bahwa kampus bisa terus memberikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah,” sebut Prof Arif Satria.
Selain Prof Arif, apresiasi yang sama diberikan oleh Wakil Rektor IPB University Bidang Internasionalisasi, Kerjasama dan Hubungan Alumni, Prof Dodik Ridho Nurrochmat dan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ernan Rustiadi.
Dengan produksi dan biaya investasi yang murah, keduanya yakin bahwa OxIL tidak hanya akan menjadi produk tambahan dari yang sudah ada, namun juga menjadi substitusi dari produk impor dengan komponen lokal.
Dalam acara peresmian itu, dr Naufal M Nurdin, MSi, dokter di Unit Kesehatan IPB Unive rsity, berkesempatan mendemonstrasikan penggunaan oksigen yang dihasilkan dari oxygen concentrator pada pasien.
Selain nama-nama peneliti di atas, masih ada nama-nama yang turut terlibat dalam mewujudkan karya besar ini antara lain Dr Akhiruddin (FMIPA IPB University), Dr Yessy (FMIPA IPB University), Dr Erus Rustami (FMIPA IPB University), Dr Aziz Boing (Fateta IPB Univetsity). Sejumlah peneliti BPI-BRIN dan mahasiswa IPB University juga tak sedikit yang terlibat dalam pencapaian karya membanggakan ini.
Lahirnya karya ini tak hanya menjadi bagian dari solusi penanganan Covid-19 di Indonesia, namun juga memberikan kontribusi besar bagi bidang pertanian maupun kesehatan ke depan. (*)