Hasil Autopsi Tuti dan Amel Ungkap Fakta Baru, Polisi Segera Kantongi Calon Tersangka : Ga Lama Lagi
Mabes Polri curiga atas hasil autopsi pertama, alhasil jasad Tuti dan Amalia pun diautopsi ulang karena adanya ketidaksesuaian barang bukti di TKP
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Aparat kepolisian hingga kini masih berupaya menguak kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sudah 47 hari berlalu, polisi masih berupaya mengungkap sosok dalang di balik pembunuhan keji yang terjadi pada 18 Agustus 2021 silam.
Diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan terbunuh di dalam bagasi mobil di rumahnya, di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Cagak, Subang.
Untuk menguak kasus tersebut, Polres Subang bekerjasama dengan Polda Jabar dan Mabes Polri memeriksa sejumlah saksi.
Beberapa diantara saksi tersebut adalah Yosef suami korban, Yoris anak korban, Mimin istri muda Yosef, Danu keponakan korban hingga beberapa warga setempat.
Tak hanya itu, polisi bahkan harus melakukan autopsi ulang.
Padahal pada 18 Agustus 2021 saat korban ditemukan, Polres Subang sudah pernah melakukan autopsi di RS Sartika Asih Bandung.
Baca juga: Misteri Kematian Wanita Penjaga Warung di Bekasi, Polisi Telusuri Motif dan Jejak Pelaku
Namun, rupanya masih ada bukti yang kurang.
"Apakah kematian tersebut dikarenakan benda tumpul atau benda tajam.
Yang kedua soal waktu kematiannya, bagaimana apakah kedua korban itu ada perlawanan atau tidak," papar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan iNews, Senin (4/10/2021).
Karena kecurigaan-kecurigaan tersebut, polisi pun memutuskan untuk kembali membongkar makam Tuti dan Amalia.
Pembongkaran makam tersebut dilakukan agar jasad Tuti dan Amalia bisa diautopsi ulang oleh tim forensik dari Mabes Polri.
FOLLOW:
"Hari Sabtu kemarin, kita lakukan autopsi ulang untuk menemukan kesesuaian dari bukti-bukti dan petunjuk yang sudah didapatkan oleh penyidik selama ini.
Juga untuk menemukan kesesuaian bukti dengan keberadaan korban saat itu," tegas Erdi.
Ternyata, kecurigaan polisi ini pun terbukti.
"Apakah sudah sesuai dengan hasil autopsi pertama, luka-luka dan penyebabnya masih sama?" tanya sang reporter.
Ditanya seperti itu, Erdi enggan membeberkan hasil autopsi secara blak-blakan.
Baca juga: Dua Kali Autopsi Jasad Tuti dan Amalia, Kecurigaan Polisi Akhirnya Terkuak, TKP Pembunuhan Disisir
Meski begitu, Erdi menyebutkan memang ada perubahan hasil beberapa perbedaan antara hasil autopsi yang pertama dan kedua.
Mulai dari luka-luka dan penyebab yang ada di tubuh kedua korban, Tuti dan Amalia.
"Yang jelas sudah ada perubahan-perubahan pemikiran dan analisa dari hasil autopsi kemarin," papar Erdi.

Karena adanya perubahan hasil autopsi ulang, Erdi menyebut tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang tak lama lagi akan terungkap.
"Dimana kita bisa menentukan tersangka dalam beberapa waktu ke depan. Tidak lama lagi tersangka akan tertangkap," tegas Erdi.
Meski begitu, Erdi menyebut pihak kepolisian enggan terburu-buru dalam menentukan tersangka pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Untuk mencari tersangka itu kita tidak boleh gegabah, biar tidak salah orang. Itu akan beresiko," papar Erdi.
Baca juga: Temukan Bukti Baru, Polisi Autopsi Ulang Jasad Tuti, Terkuak Alasan Yosef dan Yoris Tak ke Makam
Menurutnya, selama sebulan lebih ini, polisi melakukan penyelidikan yang benar-benar mendetail.
Maka dari itu, tidak heran berkali-kali pihak kepolisian mengecek TKP pembunuhan untuk menyesuaikan petunjuk dan bukti-bukti yang ada.
"Tidak ada kesulitan, tapi kita membutuhkan suatu penyelidikan yang benar-benar mendetail. Karena kita sedang mencari tersangkanya.
"Oleh karena itu, kita mengulang lagi, mengulangi lagi (penyelidikan)," pungkasnya.

Kata Ahli Forensik yang autopsi Jasad Tuti dan Amalia
Bersama belasan tim ahli forensik dari Mabes Polri, dr Hastry mendatangi lokasi makam Tuti dan Amalia, korban pembunuhan pada Sabtu (2/10/2021).
Di lokasi pemakaman TPU Istuning, Jalan Cagak, terlihat makam kedua korban sudah digali.
Tak hanya itu, di sana juga sudah terpasang tenda hitam.
Rupanya, hal tersebut sebagai persiapan yang dilakukan tim kepolisian Polres Subang, Polda Jawa Barat dan Mabes Polri untuk autopsi jenazah Tuti dan Amalia.
Setibanya di makam, dr Hastry dan ahli forensik yang lain langsung mengautopsi jasad Tuti dan Amalia.
Baca juga: Bukti Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Tim Uka-uka Ikuti Petunjuk Cari HP Amel di Sungai
Autopsi ulang itu dilakukan dari siang hingga malam hari.
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry, Sabtu (2/10/2021).
Setelah pukul 17.00 WIB, dr Hastry pun memberi kabar kalau autopsi selesai.
Keesokan harinya, dr Hastry pun menunjukkan posisinya sedang ada di Puslabfor Bareskrim Polri.
Tampaknya, dr Hastry baru saja mengambil hasil autopsi dan juga hasil laboratorium (hasil labfor) terbaru jasad Tuti dan Amalia.
Pasca mendapatkan hasil autopsi, dr Hastry dan rombongan polisi kembali mendatangi tempat kejadian peristiwa (TKP) pembunuhan sadis, Minggu (3/10/2021) sore.
Menurut pantauan dari tayangan Youtube TVOne, pada pukul 14.00 WIB terlihat puluhan anggota kepolisian dengan berpakaian preman kembali datang ke lokasi pembunuhan ibu dan anak di Jalan Cagak, Subang.

Sang ahli forensik, dr Hastry pun ikut serta bersama polisi ke lokasi kejadian.
Tampak, dr Hatsry mengenakan pakaian merah dan topi merah.
Di sana, sejumlah tim terlihat melakukan pemeriksaan di sekitar garasi mobil, tempat Tuti dan Amalia ditemukan tewas di dalam bagasi mobil.
Sang ahli forensik itu tampak mencocokkan data labfor yang tersimpan di HP nya dan mencocokkannya dengan temuan di TKP pembunuhan.
Dalam akun Instagram pribadinya, dr Hastry optimis jika pelaku pembunuhan ibu dan anak itu akan terungkap.
"Percaya kamu bisa..karena utk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan.
Semoga terungkap, pasti terungkap, never give up, jangan pernah menyerah. Kebenaran di atas segalanya," tulis dr Hastry.
"Saya yakin Bu hastry bisa mengungkap siapa tersangka kasus Amel dan tuti. Semangat Bu forensik," tulis netizen dalam kolom komnetar postingan dr Hastry.
"Bismillah pasti terungkap," balas dr Hastry. (*)