Datangi Rumah Ibu Korban Pemerkosaan Anak, Kapolres Luwu Timur Janji Usut Kasus dengan Profesional
Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan ayah kepada tiga anak kandungnya di Kabpaten Luwu Timur menyita perhatian publik.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
"Saya tanyakan kepada bank, apakah rekening (RS) ini masih aktif untuk memastikan uang yang saya transfer sampai ke mamanya, karena tidak ada rekening anaknya," sambungnya.
Ogah berhubungan lagi dengan mantan istri, SA sampai memblokir kontak RS.
Diakui SA, ia sudah lama tidak berkomunikasi dengan RS pascakasus dugaan pemerkosaan itu mencuat.
"Sudah saya blokir nomornya, saya tidak mau mendengar kata tidak pantas," ujar SA.
Gusar, SA pun akhirnya melaporkan balik mantan istrinya.
Merasa nama baik dan karakternya dihancurkan, SA berharap laporan baliknya bisa ditindaklanjuti oleh Polres Luwu Timur.
Tak hanya untuk dirinya, SA juga ketakutan dan khawatir dengan kondisi psikis anak-anaknya.
"Ini juga anak nanti psikologisnya bagaimana, nanti dia misalkan masuk sekolah (dibully), oh ayahnya kasih begini (perkosa)," imbuh SA.
Kepada awak media, SA khawatir anaknya nanti akan jadi korban bully akibat dugaan pemerkosaan tersebut.
"Pasti mi iya dibully (anak saya) di sekolah bahwa sudah di anu sama ayahnya. Itu kan akan beredar, karena liar ini barang," kata SA.
Menyebut tak ada bukti, SA mengatakan punya hak untuk melaporkan balik RS.
Apalagi dugaan SA memperkosa anaknya diketahui sudah se Indonesia.
Ia berharap kepada masyarakat yang tidak tahu untuk menganalisa dengan baik perihal tuduhan yang diterima dari mantan istri.
"Saya berharap Polres Luwu Timur segera menindaklanjuti laporan baliknya kepada RS," kata SA.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)