Bantah Haris Azhar, Luhut Ungkap Pengakuan Penting soal Tambang di Papua: Staf Bilang Gak Bagus Pak
Luhut membenarkan kalau dirinya sempat tawari dan menyetujui untuk berbisnis tambang di Intan Jaya, Papua.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Perseteruan antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dengan aktivis HAM, Haris Azhar masih terus berlanjut.
Haris Azhar rencananya akan diperiksa polisi pada pekan ini.
Polisi masih mempersiapkan syarat administrasi untuk memeriksa Haris Azhar dan Fatia Maulida yang menjadi terlapor dalam kasus yang bermula dari unggahan video soal kepemilikan tambang emas Blok Wabu Intan Jaya Papua.
Di samping itu, ada pengakuan terbaru dari Luhut soal bisnis tambang tersebut.
Ia mengakui bahwa dirinya sempat tergiur dengan bisnis tambang Papua tersebut.
Luhut membenarkan kalau dirinya sempat tawari dan menyetujui untuk berbisnis tambang di Intan Jaya, Papua.
Namun, saat itu Luhut terlebih dahulu meminta masukan kepada para staf-nya untuk mempelajari tawaran tersebut.
Sehingga akhirnya niatan Luhut untuk berbisnis tambang tak dilanjutkan karena adanya masukan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Luhut sekaligus menjawab tudingan yang dilayangkan kepada dirinya atas kepemilikan saham pada bisnis tambang di Papua.
"Bahwa dulu ada orang nawarin saya bisnis di sana, yes tahun 2009 tapi kemudian oleh staf saya, saya selalu kan gitu, saya bilang oke prinsip setuju, saya minta staf saya direktur saya pelajarin itu, mereka bilang gak bagus pak, kita gak terusin, ya sudah selesai," kata Luhut dikutip dalam tayangan YouTube CNNIndonesia TV, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Dituding Minta Saham Freeport ke Luhut Binsar Pandjaitan, Haris Azhar Murka : Emangnya Saya Siapa?
Baca juga: Ditanya Najwa Shihab Apakah Luhut Mau Merespon Kajian Tambang, Kuasa Hukum Grogi: Bentar Dulu !
Lebih lanjut, Luhut juga menepis isu terkait dengan tudingan yang menyebutkan kalau dirinya memiliki bisnis tambang di Papua.
Hal itu bisa dibuktikan kata Luhut, dalam laporan bisnis miliknya hingga hari ini.
Namun, Luhut tidak menampik adanya kemungkinan jika nantinya ia sudah melepas jabatan menjadi Menteri.
"Tidak pernah ada laporan berbisnis saya di Papua sampai hari ini, gak tau nanti suatu ketika kalau saya sudah berhenti Menteri saya mau ada bisnis i don't know, tapi per hari ini saya gak punya. Sebelumnya juga tidak punya," beber Luhut.

Lebih jauh, pejabat yang karib dijuluki Menteri segala urusan itu juga menampik terkait adanya tudingan kalau dirinya menjalin relasi dengan perusahaan di Papua satu di antaranya PT Madinah Qurrata'ain.