23 Nama Pinjol yang Digerebek Polda Jabar di Yogyakarta, 79 Debt Collectornya Dipulangkan
Tepatnya berkantor di ruko berlantai tiga, Jalan Prof Herman Yohanes, Samirono, Caturnunggal, Kecamatan Depok, Kota Yogyakarta, DIY.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polda Jawa Barat mengungkap perusahaan pinjaman online (pinjol) ilegal berdasarkan laporan seorang warga.
Saat ditelusuri, ternyata berada di Yogyakarta.
Tepatnya berkantor di ruko berlantai tiga, Jalan Prof Herman Yohanes, Samirono, Caturnunggal, Kecamatan Depok, Kota Yogyakarta, DIY.
Ternyata ruko itu bukan kantor satu pinjol ilegal, melainkan sebanyak 23.
Puluhan orang digiring ke Polda Jawa Barat untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Namun, sebanyak 79 debt collector pinjol ilegal dikembalikan ke daerah asalnya oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Jabar, Sabtu (16/10/202).
Wakil Dit Reskrimsus Polda Jabar, AKBP Roland Ronaldy, mengatakan, pemulangan tersebut dilakukan lantaran mereka tidak terbukti bersalah sesuai pasal yang disangkakan.
"Jadi, setelah pemeriksaan, untuk 79 orang kita kembalikan ke Yogyakarta bersama Polda DIY mengantarkan mereka karena 79 orang itu belum sesuai pasal yang disangkakan," ujar Roland saat ditemui di Polda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Sabtu (16/10/2021).
Saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap tujuh orang lainnya yang masih berada di Polda Jabar.
"Mereka perannya ada asiten manajer, team leader, HRD, dan beberapa debt collector-nya," katanya.
Terkait siapa pemilik atau owner perusahaan pinjol ilegal tersebut, pihaknya masih belum dapat memberikan informasi.
"Ini baru pemeriksaan, masih kita dalami terus. Sudah kita dapatkan informasi namun harus dipastikan kembali," ucapnya.
Sebelumnya, tim Subdit V Siber Direktorat Krimimal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar mengungkap praktik perusahaan pinjol ilegal, Kamis (14/10/2021).
Perusahaan pinjol ilegal itu berlokasi di ruko berlantai tiga, Jalan Prof Herman Yohanes, Samirono, Caturnunggal, Kecamatan Depok, Kota Yogyakarta, DIY.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Arief Rahman, mengatakan, pengungkapan ini berawal dari laporan seorang korban bernama Tedy Mulyadi ke Polda Jabar.