Kisah Pilu Dimas Jalan Kaki 115 Hari dari Aceh Menuju Semarang, Terlunta-lunta karena Ulah Mandor

Di setiap kota yang disinggahi, Dimas selalu tinggal beberapa hari di pasar atau terminal untuk mengamen.

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
dokumentasi Tribun Jabar
Kisah Pilu Dimas Jalan Kaki 115 Hari dari Aceh Menuju Semarang, Terlunta-lunta karena Ulah Mandor 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengalaman pemuda Semarang bernama Muhamad Dimas Ramadhan tampaknya tak akan bisa dilupakan seumur hidup.

Dimas, pria berusia 27 tahun itu nekat berjalan kaki selama 115 hari dari Aceh.

Aksi nekat Dimas itu dilakukan demi bisa pulang ke tempat kelahirannya di Semarang.

Bukan tanpa alasan Dimas rela berjalan kaki selama tiga bulan lebih menuju Semarang.

Dimas terpaksa berjalan kaki karena upahnya dibawa kabur oleh sang mandor.

Untuk diketahui, Dimas merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara.

Ia berangkat ke Banda Aceh niat untuk bekerja menjadi kuli bangunan di sana.

Bekerja sebagai kuli bangunan selama dua bulan, gaji Dimas tak kunjung dibayar.

Awalnya, Dimas yang bekerja di Banda Aceh itu dijanjikan bakal mendapat upah Rp 150 ribu perhari.

Baca juga: Akal-akalan Menantu Tiga Kali Coba Rudapaksa Mertua Usia 72 Tahun, Korban Syok Saat Dioles Minyak

Namun usai selesai bekerja, gaji Dimas justru raib digondol mandor.

"Awal saya nekat jalan kaki karena tak punya uang, mandor kuli bangunan di Aceh bawa kabur upah 18 orang pekerja di antaranya upah untuk saya," ujar Dimas dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar pada Rabu (20/10/2021).

Dimas yang kini tinggal di rumah singgah Dinas Sosial Cianjur pun mengurai cerita.

Dimas mengatakan, kebanyakan pekerja berasal dari Banda Aceh.

Hal itu membuat Dimas kebingungan guna meminta bantuan untuk pulang.

Terlunta-lunta hingga Mengamen

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved