Jeritannya Diabaikan, Bocah SD Tewas Usai Dirudapaksa, Warga Geram Pelaku Sempat Akting Cari Korban
Setelah dirudapaksa, korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu pun dihabisi secara sadis.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Warga Desa Sukarame Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU Selatan, Sumatera Selatan, menyesal pernah mengabaikan jeritan YP (12).
Bocah 12 tahun itu sempat menjerit beberapa kali pada Selasa (26/10/2021), tengah malam.
Namun jeritan itu dianggap sebagai angin lalu.
Hingga kemudian, keesokan harinya yakni pada Rabu (27/10/2021), warga menemukan jasad YP di aliran Sungai Selabung di Desa Sukarame.
Kondisi jasad sang bocah SD itu tampak mengenaskan.
Bukan tewas tenggelam, korban ternyata sempat dirudapaksa oleh pelaku yang dekat dengan korban.
Setelah dirudapaksa, korban yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu pun dihabisi secara sadis.
Mengetahui sosok pelaku rudapaksa dan pembunuh YP, warga pun geram.
Baca juga: Janji Dinikahi Hanya Bualan, ABG Laporkan Pacarnya ke Polisi Usai Dirudapaksa dan Dibohongi
Kronologi kasus
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Sripoku, YP sempat dilaporkan menghilang sejak Selasa (26/10/2021) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Korban sehari-hari biasanya ikut bermalam di kebun dengan kedua orang tuanya.
Namun saat kejadian, korban tengah bersama dengan bibinya yang juga masih anak-anak di rumahnya.
Malam itu, YP terbangun dari tidurnya dan hendak buang air kecil.
Namun, entah apa yang terjadi, YP tersebut seperti ada yang membawanya pergi ke arah sungai yang berjarak 100 meter dari rumah.
Keesokan harinya, korban kemudian ditemukan meninggal dunia.
FOLLOW:
Warga dengar teriakan korban
Kepala Desa Tanjung Raya, Anher menyebut, sebelum dinyatakan hilang, warga sekitar mendengar teriakan korban.
"Ya, malam itu korban sempat berteriak tiga kali meminta pertolongan yang didengar oleh warga."
"Namun karena tetangganya sedang sakit tidak bisa melakukan pengejaran," urai Anher.
Warga yang mengetahui korban menghilang melakukan pencarian.
Baca juga: Polisi Akan Cecar Danu Soal 2 Orang di TKP Subang, Kades Curiga Keponakan Tuti Sembunyikan Rahasia
Esok harinya barulah dikabarkan ditemukan jasad korban yang tak lain adalah YP.
YP tersangkut di aliran Sungai Selabung berjarak berkisar 3 kilometer dari lokasi korban menghilang.
"Korban sudah divisum oleh pihak berwajib dan sudah dilakukan pemakaman di TPU Desa," tambah Anher.

Ditangkap polisi, ini pengakuan pelaku
Setelah kejadian, Jajaran Satuan Reskrim Polres OKU Selatan berhasil menguak misteri tewasnya YP.
Belakangan terungkap, korban tewas bukan karena tenggelam di sungai.
Melainkan dihabisi oleh tetangganya sendiri berinisial W (50).
Rumah W hanya berjarak satu rumah dengan tempat tinggal korban.
Baca juga: Akhirnya Danu Ngaku, Identitas 2 Orang Mencurigakan saat Pembunuhan Tuti Terungkap : Semoga Benar
Kapolres OKU Selatan, AKBP Indra Arya Yudha menjelaskan, sebelum korban dihabisi W ternyata juga melakukan aksi pelecehan seksual.
Pelaku merudapaksa bocah SD tersebut di dekat sungai malam-malam.
Setelah itu, pelaku menganiaya korban dengan alat setrum ikan.

Sebelum perbuatan terbongkar, tersangka yang telah memiliki 3 orang anak itu sempat mencari cara agar warga tidak curiga dengannya.
W saat itu berpura-pura ikut melakukan pencarian korban yang hilang.
Bahkan W turut melayat ke pemakaman korban.
Namun setelah itu, warga mencurigai tersangka tiba-tiba meninggalkan rumah sehari setelah pemakaman di waktu malam hari.
Baca juga: Viral Video Mobil Pejabat Adang Ambulans Lewat, Sopir yang Bawa Pasien Bongkar Kronologi Sebenarnya
Ternyata kecurigaan warga ioni benar, pelaku hendak melarikan diri.
Petugas kepolisian Polres OKU Selatan bergerak cepat melakukan pengejaran terhadap tersangka yang kabur mengendarai sepeda motor berhasil diamankan di wilayah Provinsi Lampung lewat jalur Bengkulu.
Kepada kepolisian, terungkap tersangka W pelaku yang rudapaksa dan menghilangkan nyawa bocah kelas 6 SD itu.
Awalnya tersangka melihat korban sedang buang air kecil saat malam hari, Selasa (28/10/2021) pukul 03.00 WIB dini hari.
Sebelum melakukan aksinya, tersangka terlebih dahulu melakukan pengintaian, hingga membekap mulut korban agar tak diketahui oleh warga setempat.
Bocah malang tersebut dibawah oleh pelaku ke Sungai Selabung (Hulu Sungai Komering).

Saat dibawa paksa ke Sungai, korban beberapa meminta pertolongan dengan berteriak yang sempat terdengar oleh warga.
Di tepi sungai yang berjarak kisaran 100 meter dari rumah, pelaku melecehkan korban.
Setelahnya korban dianiaya hingga meninggal dunia.
"Dia (korban) saya intip di kamar kecil, lalu dibawa ke air (sungai) saya rudapaksa dan saya setrum dan kepalanya direndamkan ke air, saya menyesal," ungkap pelaku di hadapan kepolisian.
Baca juga: Dicecar, Danu Akhirnya Bongkar Identitas 2 Orang saat Malam Pembunuhan Tuti : Pakai Kerudung Jingga
Mengetahui pelakunya adalah tetangga korban sendiri, warga pun sempat geram.
Mereka tak menyangka, pelaku bahkan sempat pura-pura mencari jasad korban.
Kini, tersangka pun harus mendekam di penjara.
Polisi sudah mengumpulkan barang-barang bukti untuk memidanakan W.

"Barang bukti yang kami amankan di TKP dan Tersangka Bambu kuning dengan lilitan kabel yang digunakan pelaku untuk menangkap ikan beserta satu unit mesin setrum ikan digunakan pelaku untuk menyetrum ikan dan sebuah kaos milik korban," ungkap Kapolres.
Pelaku dijerat pasal 338 KUHP junto pasal 80 ayat (3) UU Nomor 35 Tahun 2014 perubahan Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak perihal tindak pidana pembunuhan Jo kekerasan terhadap anak yang menyebabkan meninggal dunia.
"Sementara ini kita terapkan pasal 338, namun tak menutup kemungkinan saat dilakukan pendalaman."
"Tersangka dikenakan ancaman pidana maksimal adalah 15 Tahun penjara," pungkas Kapolres.
(TribunBogor/Sripoku)