Ragukan Pengakuan Sopir saat Vanessa Angel Kecelakaan, Pakar Telematika Soroti Video yang Dihapus

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah menui sorotan dari pakar telematika Roy Suryo.

Roy Suryo ungkap analisis terkait penyebab kecelakaan yang menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardriansyah, di KM 672 Tol Jombang arah Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021) pukul 12.36 WIB.

Sang pakar telematika itu blak-blakan meragukan pengakuan sopir yang sebut mengantuk.

Menurut Roy Suryo, kecelakaan maut ini terjadi akibat kelalaian sang sopir, yang diduga bernama Tubagus Joddy.

Apalagi gara-gara kelalaian tersebut, 2 nyawa melayang, dan 3 lainnya luka-luka.

"Saya bertanggung jawab atas analisis ini. Kemungkinan besar ini terjadi karena kelalaian pengemudi," tegas Roy Suryo, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Cobaz TV, Jumat (5/11/2021).

"Menurut saya, tanpa mendahului polisi, saya mengatakan dia tidak mengantuk," tegasnya.

Tak ingin dituduh asal bicara, Roy Suryo pun mengamati postingan video di Insta Story sopir Vanessa Angel, sesaat sebelum terjadinya kecelakaan.

Sopir Vanessa Angel yang bernama Tubagus Joddy ini diketahui sempat mengunggah video singkat soal perjalannya saat di tol.

Baca juga: Ekspresi Sopir Vanessa Angel Pasca Kecelakaan, Panik Lihat Bibi Ardiansyah Terkapar di Bawah Mobil

Ketika itu, Tubagus Joddy memperlihatkan sedang berada di KM 155 di Tol Jombang, pada pukul 11.48 WIB.

Selang 44 menit setelah video it diposting, kecelakaan maut pun terjadi dan menewaskan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.

"44 menit sebelum kejadian, sekitar jam 11.48, yang bersangkutan yakni Tubagus Joddy ini sempat merekam video dan mengupload di Instagram Storynya. Tapi sekarang sudah dihapus," papar Roy Suryo.

"Jadi cuma ada selang waktu 44 menit dari KM 555 itu ketika dia mengunggah Instastory sampai dia di KM 672," tegasnya.

FOLLOW;

Kemudian, Roy Suryo menduga sang sopir itu sedang main HP saat mengemudikan mobil dalam kecepatan yang cukup tinggi.

"Dia menggunakan gawai (HP) saat kendarai mobil dalam kecepatan tinggi," tambah Roy Suryo.

Dari analisa tersebut, Roy Suryo memperkirakan sopir melaju dengan kecepatan rata-rata 159 Km/jam.

Bahkan Roy Suryo memperkirakan kecepatan mobil itu pun bisa lebih dari hasil analisanya.

"Nah kalau saya hitung ternyata kecepatannya cukup tingggi, rata rata 159 Km/jam.

Jadi kalau rata-rata itu bisa jadi suatu saat bisa melebihi dari 170 Km/jam atau bahkan 180 Km/jam," ujar Roy Suryo.

Baca juga: Yatim Piatu Ditinggal Kedua Orangtua, Masa Depan Gala Putra Vanessa Angel Dijamin Sosok Dermawan Ini 

Roy Suryo pun ragu dengan pengakuan sang sopir yang  mengaku mengantuk saat terjadi kecelakaan.

Sebab, menurut Roy Suryo, pengemudi yang mengantuk biasanya melaju dengan kecepatan rendah.

"Kalau dikatakan mengantuk, rasanya kok tidak mungkin. Mengantuk itu kecenderungan kecepatannya pelan Ini kecepatannya sangat-sangat tinggi," kata Roy Suryo.

Ditambah lagi, Roy Suryo mengungkit ucapan polisi yang sebut kalau sopir itu juga tidak melakukan pengereman.

"Karena tidak ada bukti pengereman, itu artinya dia tidak mengantuk. Kalau mengantuk setidaknya kecepatannya melambat,"

"Jadi diduga dia mengalami kecapean sehingga blank. Blank mengakibatkan microsleep. Tapi harusnya kalau microsleep masih bisa mengerem, ini juga tidak ada buktinya," pungkas Roy Suryo.

Secara tegas, Roy Suryo pun meminta poihak kepolisian Jawa Timur untuk menyelidiki video sopir yang sudah dihapus tersebut.

Menurut sang pakar, video itu bisa menjadi bukti kuat untuk menjerat sopir.

"Saya menyarankan kepada pihak Polda Jawa Timur untuk memeriksa video yang sudah dihapus itu. Karena itu menjadi petunjuk kejadian," tegas Roy Suryo.

Baca juga: Polisi Tak Temukan Bekas Rem di Lokasi Kecelakaan Vanessa Angel dan Suami, Ini Dugaan Penyebabnya

Tanggapan polisi

Terkait dugaan penyebab kecelakaan maut Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah ini karena sopir lalai, polisi hingga kini masih dalam penyelidikan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Gatot Repli Handoko memastikan, polisi belum memeriksa pengemudi mobil Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah.

Meski masih dalam proses pemulihan akibat kecelakaan, pengemudi tersebut di bawah pengawasan penyidik Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jombang.

"Untuk driver-nya, masih juga ada di Rumah Sakit Bhayangkara, tapi masih dalam pengawasan penyidik dari Satlantas Polres Jombang," kata Gatot kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (5/11/2021).

Saat ditanya apakah pengawasan tersebut ada indikasi kabur, Gatot tidak membenarkannya.

"Kalau dibilang kabur, ya yang jelas kami belum lihat indikasi untuk itu. Tapi tetap dilakukan pengawasan, dijaga oleh penyidik dari Satlantas," tegas Gatot.

"Karena apa? Keterangan dia sangat diperlukan untuk melengkapi proses penyidikan," ucap Gatot melanjutkan.

Sementara itu, Gatot juga belum bisa memastikan apakah saat sebelum kecelakaan, sopir sempat bermain gawai lalu mengunggahnya di media sosial atau tidak.

"Informasi seperti itu pasti akan ditanyakan penyidik lalu lintas juga. Untuk masalah teknisnya, kami belum bisa sampaikan, masih proses," ujar Gatot.

Dia memastikan, pihaknya segera melakukan pemeriksaan setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter Rumah Sakit Bhayangkara yang menangani sopir tersebut.

"(Sopir) masih proses pemulihan meskipun kondisinya masih stabil untuk semuanya," ujar Gatot.

Baca juga: Sebelum Vanessa Angel dan Bibi Tewas Kecelakaan, Manajer Sempat Punya Firasat Buruk : Nyium Bau

Sopir bisa jadi tersangka

Di lain pihak, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Kombes Latif Usman mengatakan, menurut pengakuan Tubagus Joddy, dirinya mengantuk saat mengemudikan mobil Vanessa Angel.

Akibatnya, Tubagus Joddy membantingkan stir kemudinya ke kiri hingga menabrak pembatas jalan tol di sebelah kiri, dikutip dari WartaKotalive.com.

Hingga peristiwa kecelakaan fatal tidak terelakan.

Tidak hanya itu Polisi menduga Tubagus Joddy memacu kendaraan yang dikemudikannya dengan kecepatan tinggi, lebih dari 100 km/jam.

Hasil analisis usai kecelakaan mobil hingga terpelanting ke jalur kanan diketahui mobil berjalan begitu kencang.

"Kalau dilihat dari kondisi kendaraan, benturan dengan beton hingga terpelanting ke kanan, (kecepatan mobil) diatas 100 km/jam," kata Latif Usman.

Menurut Latif Usman, apabila kecelakaan yang menewaskan dua orang itu benar karena kelelahan, Tubagus Joddy terancam menjadi tersangka.

"Iya (kemungkinan sopir jadi tersangka)," kata Latif Usman saat dihubungi Kamis (4/11/2021) malam.

Meski begitu, Latif mengaku pihaknya tidak bisa seenaknya langsung menetapkan sopir Vanessa jadi tersangka.

Kata dia, penetapan status tersangka pada sopir baru akan dilakukan jika hasil pemeriksaan telah rampung. Dia tidak mau mendahului hasil pemeriksaan.

"Dilihat dulu hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) bagaimana," pungkas Latif. (*)