Kasus Pembunuhan di Subang

Yosef Lebih Dulu Masuk Kamar Mandi di TKP Kasus Subang, Heran Dengar Danu Kuras Air : Ngapain Mereka

Rohman Hidayat masih berkukuh bahwa Danu dan Banpol tersebut telah melanggar aturan dengan masuk TKP kasus Subang tanpa izin.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Tribun Jabar
Yosef heran tujuan Danu masuk kamar mandi di TKP kasus Subang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengacara Yosef Rohman Hidayat rupanya benar-benar mendesak Polisi untuk mengusut Danu dan Banpol yang masuk TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Rohman Hidayat masih berkukuh bahwa Danu dan Banpol tersebut telah melanggar aturan dengan masuk TKP kasus Subang tanpa izin.

Menurut Rohman Hidayat, Yosef bahkan heran dengan tindakan Danu yang membersihkan TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Kesaksian Danu yang mengaku disuruh Banpol masuk hingga membersihkan bak air di kamar mandi TKP kasus Subang memang menjadi polemik belakangan ini.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago justru menyebut kesaksian Danu soal disuruh masuk TKP oleh Banpol sebagai bentuk kepanikan.

"Informasi-informasi tersebut selayaknya harus dari informasi resmi dari penyidik, ini kan dari beberapa saksi yang mungkin sudah mengarah pada seseorang yang menimbulkan kepanikan sehingga yang bersangkutan bercerita tanpa bisa dibuktikan," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Erdi menekankan TKP kasus Subang menjadi tanggungjawab penuh dari penyidik.

Ia bahkan menegaskan tak ada Banpol yang masuk ke TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

"Nggak ada. TKP itu dibuka dan ditutup oleh petugas. Jadi, tidak ada Banpol untuk membuka-buka itu, tidak ada. Kami tetap percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Subang," kata Erdi.

Kombes Pol Erdi A Chaniago menegaskan kesaksian Danu soal Banpol yang menyuruhnya masuk TKP kasus Subang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Jadi, tidak usah mendengar hal lain dari Banpol atau yang lain, itu keterangan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan," kata Erdi.

Di sisi lain, Rohman Hidayat mengatakan Yosef bahkan baru mengetahui Danu sempat masuk ke TKP.

"Pak Yosef justru baru tahu kalau ada banpol dan Danu masuk ke TKP,

pak Yosef sampai heran, ngapain mereka masuk," kata Rohman Hidayat dikutip dari Tribun Jabar.

Menurut Rohman, Yosef pun heran terhadap tujuan Danu dan Banpol masuk ke rumahnya.

"Pak Yosef mempertanyakan, rumah itu kan sudah digaris polisi, ada apa dan mengapa mereka masuk," kata Rohman.

Menurut Rohman, di tanggal 19 Agustus 2021, Yosef justru sedang sibuk mengurus pemakaman Tuti dan Amalia Mustika Ratu.

Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat ditanya wartawan di Satreskrim Polres Subang, Selasa (7/9/2021).
Kuasa Hukum Yosef, Rohman Hidayat, saat ditanya wartawan di Satreskrim Polres Subang, Selasa (7/9/2021). (Tribun Jabar)

"Enggak ada di TKP karena 19 Agustus kan pemakaman Amalia dan Tuti. Kami juga baru tahu, Yoris memerintahkan Danu untuk memantau TKP, pak Yosef enggak nyuruh. Karena heran, kami harap maksud dari kamar mandi dibersihkan itu harus diusut, untuk apa," katanya.

Padahal diketahui sebelumnya Yosef juga mengaku sempat masuk ke kamar mandi tersebut.

Malahan Yosef juga mengaku sempat mengangkat air di dalam kamar mandi pada Rabu (18/8/2021).

Meski begitu, Yosef sendiri tak bisa menggambarkan kondisi kamar mandi saat itu.

"Yah dalam keadaan panik, yah kayanya berantakan," kata Yosef dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TvOneNews.

Kasus Subang Masih Misteri, Kondisi Yayasan Memprihatinkan, Yosef Gelagapan Ditanya Dana Rp230 Juta
Kasus Subang Masih Misteri, Kondisi Yayasan Memprihatinkan, Yosef Gelagapan Ditanya Dana Rp230 Juta (youtube channel TvOneNews)

Seiring berjalannya penyelidikan, terungkap ada noda darah pada jaket Yosef.

Yosef mengaku noda darah tersebut didapat saat ia berada di kamar mandi.

Noda darah itu kata Yosef, menempel karena ia mengangkat air.

"Gak tau apa, pokonya diangkat air aja, gak tau, gak ada," kata Yosef.

Yosef tampak gelagapan ketika menjelaskan soal kegiatannya di kamar mandi dan bercak darah tersebut.

Wartawan yang mewawancara bahkan sampai berulang kali memberi penekanan terhadap jawaban Yosef.

"Karena ada, kaya apa, kelihatannya kaya bunga-bunga, karena dengan paniknya itu saya gak lihat," kata Yosef.

Yosef bahkan tak bisa menjelaskan soal kondisi air di bak mandi.

"Gak lihat, katanya kan sudah, saya sudah mulai dari masuk sudah,

saya mengangkat air," kata Yosef.

Kuasa hukum Danu dan Yoris, Achmad Taufan menganggap berdasar pengakuan Danu, tidak ada barang bukti atau pengerusakan pada TKP pembunuhan.

"Terkait pernyataannya, menurut saya tidak ada yang dirusak TKP yah. Danu ini kan disuruh sama banpol, pertanyaan banpol itu siapa yang menyuruh, tujuannya apa, dasarnya apa.

Kalau Danu kan hanya disuruh," katanya.

dr Hastry dan polisi olah TKP di kamar tempat Tuti dibunuh
dr Hastry dan polisi olah TKP di kamar tempat Tuti dibunuh (kolase instagram Hastry_forensik)

Rohman Hidayat juga menuding Danu telah mengacak-acak TKP pembunuhan, hingga membuat Polisi kesulitan dalam mengungkap pelaku kasus Subang.

Achmad Taufan justru meluruskan, orang pertama yang masuk ke TKP sebenarnya adalah Yosef, bukan Danu.

"Danu mengacak TKP, perlu kami luruskan yah. TKP itu kalau kita mau cari siapa yang kemungkinan besar masuk kategori merusak TKP, sebenarnya saat hari H,

siapa orang yang pertama kali masuk TKP, orang yang pertama kali masuk TKP sebelum polisi datang dan sebelum polisi olah tkp.

kalau Danu kan sudah di tanggal 19 yah terkait bak mandi," kata Taufan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved