Ini Sosok yang Bakal Diusung Partai Golkar pada Pilgub DKI 2024, Bukan Anies Baswedan

Anies Baswedan juga memiliki peluang untuk memimpin DKI dua periode dengan mencalonkan diri kembali pada Pilgub, 2024 mendatang.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Selain Pilpres 2024, nama Anies Baswedan kembali dijagokan untuk perhelatan Pilgub DKI 2024.

Beberapa partai politik pun tampaknya sudah punya jagoannya masing-masing.

Seperti Partai Golkar yang menjagokan ketua umumnya, Airlangga Hartarto untuk maju di Pilpres 2024.

Tak hanya itu, Golkar juga dikabarkan sudah mempunyai "jagoan" dalam Pilgub DKI 2024 mendatang.

Namun, sosok itu sepertinya bukan Anies Baswedan.

Sebab, nama Anies tidak disebutkan sebagai calon yang akan diusung Partai Golkar pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.

Padahal beberapa waktu lalu, pengamat politik sempat memprediksi bahwa Anies Baswedan akan diusung dua parpol, yakni Golkar dan Nasdem.

Namun, rupanya partai yang identik dengan beringin itu sudah memiliki jagoannya sendiri.

Dilansir dari Tribunnews.com, selain pada ajang Pilpres, Anies Baswedan juga memiliki peluang untuk memimpin DKI dua periode dengan mencalonkan diri kembali pada Pilgub, 2024 mendatang.

Jika Anies kembali merebutkan kursi DKI 1, kemungkinan besar ia akan bertarung tanpa dukungan Golkar.

Baca juga: Muncul Dugaan Korupsi Proyek Formula E, Nasib Program Prioritas Anies Itu Kini Ada di Tangan KPK

Baca juga: PDIP Sebut Anies Baswedan Layak Diroasting Kiky Saputri: Pantas Jadi Bahan Komedi

Pasalnya, Golkar akan mendorong Ahmed Zaki Iskandar untuk maju pada Pilgub DKI.

Zaki merupakan Bupati Tangerang dua periode yang sudah menjabat sejak 2013.

Golkar memandang Bupati Zaki berhasil membangun Kabupaten Tangerang, wilayah satelit ibu kota.

Terlebih, pria kelahiran 14 Desember 1973 itu kini juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta.

Pernyataan dukungan tersebut disampaikan langsung Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar, Zainudin Amali, pada acara konsolidasi pemenangan DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Rabu (10/11/2022).

"Pastilah, dia ketua DPD itu dan keberhasilan Pak Zaki pada saat memimpin Kabupaten Tangerang kan sudah bisa dilihat. Kabupaten Tangerang kan tetangganya DKI," kata Zainudin.

Di sisi lain, pada momen yang sama berlangsung juga Pemilihan Presiden (Pilpres).

Partai berlambang beringin itu sudah mantap mengusung ketua umumnya sebagai calon presiden, Airlangga Hartarto.

Zainudin mengatakan, Golkar tidak akan terpecah konsenterasinya dalam memenangkan dua posisi eksekutif yang sangat strategis itu.

"Pilpres dulu konsentrasinya, karena ambang batas yang digunakan untuk Pilkada itu adalah ambang batas hasil Pileg 2024, berbeda dengan Pilpres yang pakai 2019," katanya.

Di kesempatan yang sama, Ahmed Zaki mengatakan bahwa DPD Golkar saat ini berkonsentrasi untuk pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden terlebih dahulu.

Baca juga: PDIP Sebut Formula E Jadi Prioritas Utama Anies untuk Tutupi Kegagalan Program yang Tak Terealisasi

Baca juga: Gubernur Anies Terhibur Diroasting di Lapor Pak, Kiky Saputri Curhat Kena Dampaknya : Siapakah Aku

"Karena Pilpres dan Pileg ini menjadi kunci nanti untuk di perhelatan Pilkadanya. Pilpres Pileg ini kan kalau enggak salah di Februari atau paling telat di bulan Mei 2024. Sementara Pilkada November, jadi sekarang ini konsolidasi partai terlebih dulu yang kita lakukan," tambahnya.

Dirinya pun memastikan siap sebagai kader Golkar sekaligus Ketua DPD Golkar DKI Jakarta jika didorong maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Kalau siap, sebagai kader apalagi Ketua DPD Golkar DKI dan nanti kan keputusan partai yang kita tunggu," tambahnya.

Diprediksi Diusung 2 Partai Ini

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat diperkirakan sulit maju di Pilpres 2024 karena bukan petinggi Partai Politik.

Masa jabatan Anies Baswedan di Jakarta juga akan berakhir tahun depan.

Namun, prediksi terbaru, Anies Baswedan akan mendapat dukungan Golkar, Nasdem, dan kemungkinan PKS.

Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto mengungkapkan sudah ada pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Surya Paloh.

Pertemuan tersebut diyakini berkaitan dengan langkah kedua partai menuju Pilpres 2024.

Sekadar informasi, nama Anies Baswedan konsisten berada di 3 besar dalam berbagai survei elektabilitas tokoh menuju Pilpres 2024.

Elektabilitas Anies Baswedan bersaing ketat dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Dilansir dari Kompas TV, potensi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diusung oleh Partai Golkar dan Partai Nasdem pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 terbuka cukup besar.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute, Gun Gun Heryanto, dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Sebut Anies Avatar Pengendali Air, Roasting Kiky Saputri Dikomentari Yunarto Wijaya : Hayoo Fokus !

Baca juga: Respon Anies Setelah Diroasting Bawa Nama Ahok hingga Formula E, Kiky : Banyak yang Ngatain Cebong

“Saya melihat potensi (diusung oleh Nasdem dan Golkar) itu ada, besar,” ucapnya.

Analisis Gun Gun tersebut bukan tanpa alasan.

Gun Gun menilai sejak awal sudah ada komunikasi yang terbuka antara Partai Golkar dan Partai Nasdem.

Tepatnya sejak pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, beberapa waktu lalu.

Analisis selanjutnya adalah kedekatan antara Partai Nasdem dan Anies Baswedan, yang dinilainya akan menjadi jangkar dari kedua partai.

“Ya, itu jangkar itu akan saling ketemu,” jelasnya.

Dia juga berpendapat, nama Anies Baswedan sama halnya dengan nama Ganjar Pranowo, telah menjadi magnet elektoral, yang tentu akan dihitung mempunyai potensi untuk dimajukan.

Meski demikian, pada akhirnya akan melibatkan faktor yang sangat penting dan krusial, antara lain adalah keputusan yang sifatnya aksi reaksi di partai politik.

“Seperti misalnya sekarang kenapa Anies Baswedan menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, Partai Nasdem, bahkan dengan partai lain seperti PKS.”

Menurutnya, ini juga merupakan konteks untuk menjadikan semacam pintu bagi probabilitas perolehan suara yang ada pada diri Anies Baswedan.

Hal itu kemudian dipertimbangkan oleh kekuatan real politics, antara lain adalah Partai Golkar.

Sebagai partai politik yang memiliki pengalaman dalam menghitung peluang politik, pada akhirnya akan tiba pada dua pertimbangan.

Meskipun saat ini Golkar sudah memutuskan untuk mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.

Pertama, kata Gun Gun, probabilitas perolehan suara.

Baik itu Airlangga Hartarto atau siapa pun yang kemudian nantinya akan dinegosiasikan dengan mitra yang potensial.

“Pada akhirnya sosok tokoh yang benar-benar punya konsistensi dalam konteks persepsi publik itu di-ranking sebagai figur yang punya modal elektabilitas tinggi.”

Baca juga: PDIP Sebut Anies Baswedan Layak Diroasting Kiky Saputri: Pantas Jadi Bahan Komedi

Kedua, lanjutnya, internal Partai Golkar akan punya pertimbangan keuntungan dalam potensi kekuatan di kemudian hari.

Sebab, Partai Golkar tentu saja mempunyai agenda di 2024 dan seterusnya, dan itu belum tentu cocok dengan figur yang akan diusungnya.

“Misalnya, Pak Anies, sekarang bertemu dengan Partai Golkar, apakah kemudian deal dengan ragam skema Partai Golkar di 2024,” ucapnya.

Dia menambahkan, jika Partai Golkar bernegosiasi dengan Nasdem atau partai lain, tentu Golkar akan bertemu dengan banyak sekali kekuatan politik real.

Pada akhirnya, nanti menjelang nominasi hanya akan muncul satu atau dua nama dari beberapa opsi yang ada.

“Itu tinggal satu atau dua nama, dan itu akan dieksekusi menjelang injury time.”

(TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com/TribunKaltim.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved