Cerita Janda Muda Terjun ke Jurang PSK Demi Hidupi Anak di Kampung: Saya Capek, Ingin Hidup Normal
Jurang prostitusi kerap kali menjadi tempat pelarian wanita untuk mendapatkan pundi-pundi uang dengan cepat.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
"Saya menikah dengan orang Kalimantan sekitar tahun 2014, dan tak lama cerai. Tapi Saya sudah punya anak, yang sekarang sudah berusia 5 tahun." terangnya.

Pernikahannya dengan sang suami kandang ditengah jalan lantaran suaminya selingkuh.
"Dulu, saya cerai karena mantan suami selingkuh, makanya saya balik ke kampung (Ciamis) lagi," ucap Vera.
Karena tidak ingin menambah beban orang tuanya, kemudian Ia melampiaskannya terhadap tindakan negatif untuk dirinya sendiri.
"Ya seperti bikin gambar di badan (tato), dan minum - minum (Miras). Malah dulu, saya sempat bekerja di club' di Surabaya. Kalau disini (tempat kerjanya), mendingan sudah jarang minum," ujarnya.
Semenjak kerja, ungkap Vera, setiap tiga atau empat hari, Ia pulang menengok anak yang bersama ibunya.
"Ya, kalau gak dapet uang lebih baik gak pulang. Misalnya disini (tempat kerjanya), kalau gak dapet (uang), ya gak pulang," kata Ia.

Vera mengaku ingin menyudahi perjalannya menjadi seorang PSK.
Ia mengaku sudah capek dan ingin hidup normal seperi wanita pada umumnya.
"Ya sebenarnya sudah capek, Saya ingin hidup normal, punya suami, terus kalau ada modal Saya ingin berdagang, terutama ingin selalu dekat dengan anak dan ibu Saya." kata dia.
"Karena kasihan anak saya, kadang kalau ditanya keluarga kerja dimana? Jawabnya bingung, mereka tahunya jaga warung kopi," ucap sedihnya, sambil matanya berkaca kaca." imbuhnya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Cirebon)