Pamit dari Rumah, Korban Mutilasi di Bekasi Rahasiakan Ini ke Ibunya Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa
Korban mutilasi tersebut adalah seorang lelaki berusia 28 tahun berprofesi sebagai driver ojek online
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Identitas korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, sudah terungkap.
Korban mutilasi tersebut adalah seorang lelaki berusia 28 tahun.
Dari kesaksian keluarganya, korban mutilasi ini berprofesi sebagai driver ojek online.
Dia terakhir kali bertemu dengan ibu dan keluarganya dua minggu lalu.
Setelah pergi sebenarnya korban masih intens berkomunikasi dengan keluarga.
Namun, sejak Kamis lalu, keluarga kesulitan menghubungi korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat sebelumnya mengatakan sudah mengantongi identitas potongan tubuh itu.
"Identitas korban sudah (diketahui)," kata Tubagus seperti dikutip dari Kompas.com.
Dugaan awal, korban mutilasi tersebut berjenis kelamin laki-laki.
"Dugaannya laki-laki, tapi kami perlu cek lagi," jelas Tubagus.
Baca juga: Korban Mutilasi Rahasiakan Ini dari Ibunya, 2 Minggu Tak Pulang Tiba-tiba Ditemukan Terbunuh
Meski begitu Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan masih perlu menunggu hasil tes DNA.
"(Identitas) sudah ya, tapi kita harus memastikan dulu melalui tes DNA keluarga dan lain sebagainya. Namun, dugaanya sudah ada, tinggal meyakinkan saja," katanya.
Ia mengatakan korban diduga seorang pria berusia 28 tahun.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan mengatakan korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Kedungwaringin Bekasi berinisial RS.
Menurut Zulpan, kini Polisi sedang mencocokkan DNA RS dengan keluarganya.
"Kemudian saat ini kita sedang melakukan pencocokan DNA daripada keluarga korban yang lain, untuk memastikan bahwa betul yang kita temukan, yang kita duga inisial RS," ujarnya dikutip Tribunjabar.id dari tayangan di Kompas TV, Sabtu (27/11/2021).
Zulpan menjelaskan, pihak keluarga terduga korban sudah mengenali potongan-potongan tubuh yang ditemukan.
Menurut keterangan keluarga, terduga korban sudah dua minggu tak kembali ke rumah.
Jadi, begitu ada pengakuan seperti itu dari keluarga, polisi langsung melakukan pencocokan DNA.
Baca juga: Korban Mutilasi di Bekasi Ternyata Driver Ojek Online, Paman Cerita Saat Didatangi Polisi
"Tinggal sekarang, secara medis akan kita kedepankan untuk membuktikan bahwa benar korban tersebut adalah seseorang yang sudah dua minggu tidak kembali pulang ke rumah," ujar Zulpan.
Mengenai proses pengejaran tersangka, Zulpan menyebut pihaknya akan merunut aktivitas terakhir korban jika hasil pencocokan DNA-nya sudah keluar.

Pihaknya akan mengembangkan temuan itu lebih lanjut agar bisa mengungkap siapa pelaku daripada kasus mutilasi tersebut.
"Tentunya nanti kalau itu sudah akurat dengan hasil tes DNA, tentu nanti kita akan mengurut terakhir korban ini meninggalkan rumah, dengan siapa yang bersangkutan terakhir meninggalkan rumah.
"Nanti akan kita kembangkan untuk pemeriksaan lanjutan untuk menemukan, kaitannya dengan siapa pelaku daripada mutilasi ini," ujarnya.
Melansir Warta Kota, korban mutilasi RS merupakan warga Kampung Buwek, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
RS merupakan driver ojek online.
Paman RS, Zarul Ulia (53) bercerita bahwa pagi tadi pihak keluarga sudah didatangi Polisi.

"Jadi tadi pagi menjelang siang, polisi datang ke sini untuk mengecek dan menanyakan mengenai identitas Ridho. Ditanya, apa betul Ridho Suhendra tinggal di sini, apa betul umurnya 28 tahun, dan lainnya, ya semua yang ditanyakan polisi memang benar," kata Zairul dikutip dari Warta Kota.
Polisi, kata Zarul, menerangkan soal penemuan potongan tubuh di Kedungwaringin, Bekasi.
Ia menduga, Polisi mendapat data diri RS berdasar sidik jari.
"Sepertinya ketahuan dari sidik jarinya ya. Karena semua identitas yang disebutkan itu benar mengarah pada Ridho," ucapnya.
Meskipun Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati dr Arif Wahyono menyatakan bahwa proses identifikasi baru akan dilakukan pada Senin (29/11/2021), namun pihak keluarga telah diperbolehkan penyidik untuk menyiarkan kabar duka tersebut.
"Kami sudah diperbolehkan untuk memberitahu pihak keluarga bahwa Ridho sudah tiada," katanya.
Zarul menjelaskan RS masih berstatus belum menikah.
Selama ini ia tinggal bersama orangtuanya.
"Almarhum ini kan belum nikah dan masih tinggal sama orang tuanya," katanya.
Dua minggu, kata Zarul, RS pamit pergi dari rumah.
RS saat itu mengaku sudah mendapat pekerjaan baru dan berniat untuk tinggal di kos.
"2 minggu lalu, pamit ke ibunya, mau ngekos katanya karena sudah dapat kerja," katanya.
Namun, entah apa alasannya, RS justru merahasiakan pekerjaan barunya.

Malahan RS juga menyimpan rapat alamat tempat kosnya.
Saat pamit, RS hanya membawa tas ransel serta motor yang biasa ia pakai untuk bekerja sebagai ojek online.
Selama pindah, kata Zarul, RS tetap rutin berhubungan dengan keluarganya.
"Tapi ya komunikasi lancar, masih nanya-nanya hampir setiap hari," ujar Zarul.
Namun nomor RS sudah tak bisa dihubungi sejak Jumat (26/11/2021).
Menurut Zarul, di aplikasi WhatsApp RS terakhir online pada Kamis (25/11/2021).
"Terakhir online kelihatan di WA itu hari Kamis, dua hari. Sehari setelah itu, HP-nya sudah enggak bisa dihubungi," katanya.
Pihak keluarga kini sudah mempersiapkan tenda serta banguk untuk menerima kedatangan jenazah RS.
Sementara ayah dan ibu RS kini sedang menjalani pemeriksaan di kantor Polisi.(*)