Tidak Terlibat Kasus Mutilasi Bekasi, Asep Kena Sial Berhari-hari Tidak Bisa Lakukan Ini

Lokasi penitipan motor tempat Asep, merupakan lokasi tempat pembunuhan sekaligus mutilasi Ridho Suhendra.

TribunBekasi
Lokasi pembunuhan sekaligus mutilasi Ridho Suhendra di Bekasi, Jawa Barat masih dipasangi garis polisi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus mutilasi di Bekasi, Jawa Barat yang menewaskan Ridho Suhendra (28) seorang kurir ojol menyisakan cerita tersendiri bagi Asep, penjual kerupuk.

Asep yang tidak ada hubungannya dengan kasus mutilasi tersebut, ikut terkena dampaknya.

Asep saat ini sedang kebingungan karena sepeda motornya yang diparkir di tempat penitipan motor di Jalan Stasiun, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, belum bisa diambil.

Lokasi penitipan motor tempat Asep, merupakan lokasi tempat pembunuhan sekaligus mutilasi Ridho Suhendra.

Padahal, pria berusia 44 tahun itu butuh sepeda motor untuk mobilitasnya.

Hingga kini lokasi penitipan motor itu masih dipasangi garis polisi, dan dilarang untuk dibuka selain oleh petugas kepolisian.

"Waduh kok nutup ya?" ujar Asep, Senin (29/11/2021).

Terakhir kali, Asep menitipkan motornya pada Kamis (25/11/2021) sore.

Setelah itu, ia pergi bekerja di kawasan Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Ya kalau nitip motor emang berhari-hari, soalnya kan tempat kerja saya di dekat sini, baru diambil setelah empat hari biasanya," ujarnya.

Ketika dijelaskan bahwa tempat penitipan motor itu disegel polisi untuk sementara waktu karena jadi lokasi pembunuhan, Asep mengaku tak mengetahuinya.

Baca juga: Gelagat Tersangka Mutilasi di Bekasi Setelah Habisi Kurir Ojol, Sempat Pesan Ini Sebelum Ditangkap

"Iya saya enggak tahu kalau ada kejadian itu (mutilasi), jadi motor saya enggak bisa diambil sekarang dong," tutur Asep.

Kini, lokasi tersebut masih ditutup dan diberikan garis polisi.

Hanya tersisa beberapa motor di dalam lokasi yang jadi tempat dieksekusinya Ridho Suhendra.

Sementara itu, Andriansyah Tambunan, kaklak Ridho Suhendra, tidak menyangka adik kandungnya itu menjadi korban mutilasi.

Sebab, selama ini yang ia tahu adiknya tidak memiliki musuh lantaran kesehariannya berjualan kopi dan rokok.

Ridho Suhendra (28), korban mutilasi nwarga tambun selatan
Ridho Suhendra (28), korban mutilasi nwarga tambun selatan (Warta Kota/ Rangga Baskoro)

Kemudian kalau malam hari adiknya narik aplikasi ojek online (ojol) untuk tambahan biaya keseharian keluarganya.

"Jadi jualannya dia tuh pagi dari pukul 07.00WIB sampai 19.00 WIB," katanya.

Selepas berjualan, pada malam hari Ridho narik ojek online sampai tengah malam.

Rutinitas itu sudah dilakukan oleh Ridho sejak beberapa tahun terakhir, sehingga Andriansyah tahu betul bagaiamana keseharian adiknya.

"Ya saya enggak nyangka aja adik saya bisa dibunuh dengan sadis gitu," ucapnya.

Andriansyah berharap aparat kepolisian bisa segera mengusut tuntas kasus mutilasi adiknya.

Baca juga: Sempat Buron, Satu Pelaku Mutilasi Berhasil Diringkus Polisi

Hal ini demi membuat adiknya tenang di alam kubur dan pihak keluarga tidak ada yang main hakim sendiri.

"Ya semoga pelakunya bisa ditangkap semua," ujarnya.

Sebelumnya, potongan tubuh manusia yang ditemukan di Jalan Pantura Raya, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/11/2021).

Potongan tubuh itu pun langsung dibawa polisi ke RS Polri Kramat Jati.

Kepala Instalansi Forensik RS Polri Kramat Jati, dr Arif Wahyono mengatakan, pihaknya hanya menerima potongan tubuh.

Oleh karenanya, Arif belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan potongan jasad tersebut.

Ia juga tidak bisa menduga-duga jenis kelamin potongan tubuh manusia itu karena belum diperiksa.

"Senin kami tes DNA, tunggu hasilnya aja ya," ujarnya.(abs/m26)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Asep Resah Motornya Belum Bisa Diambil di Tempat Penitipan Motor yang Jadi Lokasi Mutilasi Ridho

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved