Dinilai Tak Hargai MPR, Sri Mulyani Ungkap Alasan Dua Kali Tidak Hadiri Rapat dengan Bamsoet
Atas ketidakhadiran tersebut, Ketua MPR Bambang Soesatyo bahkan sampai menilai Sri Mulyani tidak menghargai lembaga yang ia pimpin.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
"Selain mendukung pemerintah menggencarkan vaksinasi kesehatan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,
MPR RI juga terus menggencarkan vaksinasi ideologi melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR RI untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran radikalisme dan demoralisasi generasi bangsa," kata Bamsoet.

Sri Mulyani pun mengungkap alasan mengapa tak pernah hadir dalam rapat MPR.
Pada rapat 27 Juli 2021, kata Sri Mulyani, agenda di MPR bersamaan dengan rapat internal Presiden.
"Undangan dua kali 27/Juli /2021 bersamaan dengan rapat internal Presiden yang harus dihadiri sehingga kehadiran di MPR diwakilkan Wamen," kata Sri Mulyani lewat akun Instagramnya yang sudah terverifikasi.
Sementara rapat bulan September lalu, juga bersamaan dengan rapat Banggar DPR yang membahas APBN 2022.
"Dimana kehadiran Menkeu wajib dan sangat penting. Rapat dengan MPR diputuskan ditunda," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menanggapi terkait anggaran.
"Mengenai anggaran MPR. Seperti diketahui tahun 2021 Indonesia menghadapi lonjakan Covid-19 akibat varian Delta.
Seluruh anggaran KL harus dilakukan refocusing 4 kali, tujuannya adalah untuk : membantu penangan Covid-19 (klaim pasien yang melonjak sangat tinggi, akselerasi vaksinasi, pelaksanaan PPKM di berbagai daerah.
Anggaran juga difokuskan membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bansos, membantu subsidi upah para pekerja dan membantu UMKM akibat mereka tidak dapat bekerja dengan penerapan PPKM level 4.
Anggaran untuk pimpinan MPR dan kegiatan tetap didukung sesuai mekanisme APBN.
Menkeu menghormati fungsi dan tugas semua Lembaga Tinggi Negara yang diatur dan ditetapkan peraturan perundang-undangan." tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani menekankan, Kemenkeu terus bekerjsama dengan semua pihak untuk menangani pandemi Covid-19.