Targetkan Tak Ada Stunting Tahun 2022, BKKBN Cijeruk Bogor Gelar Orientasi TPK
Orientasi ini digelar dengan tujuan untuk percepatan penurunan angka stunting di Tamansari tahun 2022.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TAMANSARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, gelar orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK), Rabu (1/12/2021).
Orientasi ini digelar dengan tujuan untuk percepatan penurunan angka stunting di Tamansari tahun 2022.
Koordinator Lapangan BKKBN Kecamatan Tamansari Teni mengatakan, nantinya TPK yang terbentuk akan disebar di beberapa daerah di Tamansari.
“Berlaku di wilayah Desa sampai wilayah RW. Satu tim TPK yang terlatih itu terdiri dari kader KB, PKK, dan bidan-bidan desa. Adapun satu tim pendamping itu, di tingkat RW masing-masing desa berbeda,” ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah TPK di wilayah Kecamatan Tamansari saat ini berjumlah 84 tim sesuai target dari pusat.
Adapun, tugas dari TPK yang terbentuk nantinya mulai fokus dengan beberapa sasaran sesuai indikator pendampingan.
“Sasarannya calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, balita 0-59 bulan,” tambahnya.
Pendampingan tersebut ia rincikan mulai dari kehamilan hingga pasca kehamilan.
Bagaimana cara melahirkan anak anak supaya tidak stunting, pendampingan 1.000 hari pertama kehidupan, serta pendampingan pola gizi makanan.
Sementara itu, ia menjelaskan menurut data, angka stunting di wilayah Kecamatan Tamansari saat ini tidak terjadi kelonjakan secara signifikan.
Tercatat, menurutnya sepanjang tahun 2021 di wilayah Kecamatan Tamansari ditemukan penurunan angka stunting.
“Kesalahan data sebenernya setelah di cek segala resmi tidak banyak angka stunting yang terjadi di tahun 2021 untuk wilayah Kecamatan Tamansari ini. Mulai tahun 2022 teliti lagi pengukuran tinggi, berat badan untuk balita,” katanya.
Adapun kedepannya, guna memperlancar semuanya, Teni berharap bisa berkoordinasi dengan semua pihak.
“BKKB ini hanya memberikan orientasi pendampingan bagaimana bisa meningkatkan kesadaran masyarakat supaya tidak memicu angka stunting baru. Untuk takaran gizi itu dari pihak layanan kesehatan setempat. Kita sama-sama koordinasi,” tutupnya.