Ditemukan Tak Bernyawa Bareng Anak, Sepucuk Surat Istri Ungkap Kenakalan Suami : Mereka Diam Saja

Dalam catatan tersebut, sang wanita mengungkapkan kelakuan bejat suaminya.

Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Tribunnews.com/Ilustrasi
Ilustrasi - wanita ini tewas bareng anak, tinggalkan surat ungkap kebejatan suami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang wanita ditemukan tewas bersama anak laki-lakinya di ruang tamu rumahnya.

Ketika mayat keduanya ditemukan, polisi menemukan catatan terakhir yang dibuat oleh sang wanita.

Dalam catatan tersebut, sang wanita mengungkapkan kelakuan bejat suaminya.

Bahkan, kelakuan bejat suami itu didukung oleh orangtuanya alias mertua korban.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari eva.vn dan Times of India, insiden itu terjadi di kota Rander, di kota Surat, negara bagian Gujarat, India.

Priyavandana Kosambia (31) dan suaminya Satish Naginbhai Kosambia telah menikah selama bertahun-tahun dan memiliki seorang putra berusia 3 tahun, bernama Rishabh.

Namun, kehidupan pernikahan pasangan itu tidak mulus.

Setelah cukup lama memendam permasalahan tersebut, Priyavandana memutuskan untuk  mencekik putranya yang berusia 3 tahun, Rishabh, hingga tewas.

Setelah itu, Priyavandana gantung diri di atas kipas angin di rumah ayahnya.

Saat ditemukan, ibu dan anak itu sudah meninggal dunia, pada 30 November 2021.

Baca juga: Ibu Muda Ngaku Dirudapaksa 4 Teman Suami, Dimarahi Saat Lapor Polisi : Lain Kali Jangan ke Kantor

Polisi segera menyelidiki kejadian ini dan menemukan catatan bunuh diri yang ditinggalkan oleh Priyavandana sebelum kematiannya.

Dalam surat itu, wanita berusia 31 tahun itu mengungkapkan alasan mengapa dia harus melakukan hal ekstrem ini.

Priyavandana mengaku begitu sakit hati ketika mengetahui suaminya berselingkuh.

Apalagi "orang ketiga" yang menjadi selingkuhan suaminya itu juga adalah adik iparnya.

FOLLOW:

Perselingkuhan suaminya itu telah menyebabkan konflik dan perselisihan rumah tangga dalam waktu yang lama.

Selama beberapa bulan terakhir, wanita itu telah berusaha membujuk dan membujuk suaminya, Satish untuk kembali ke istri dan anaknya.

Tanpa diduga, sang suami masih keras kepala dan tetap nekat berselingkuh dengan adik iparnya.

Baca juga: Motif 8 Anggota Keluarga Bakar Hidup-hidup Darwin, Ribut soal Kepemilikan Tanah Berujung Pembunuhan

Malah sang suami makin getol pamer perselingkuhannya depan sang istri.

Dalam catatan bunuh dirinya, Priyavandana juga membeberkan mertuanya yang mengetahui anaknya berselingkuh.

Namun, sang mertua malah mendukung perselingkuhan putranya.

"Mertua saya sudah tahu itu, tapi mereka malah diam saja dan mendukung suami selingkuh," begitu isi surat terakhir Priyavandana.

Mereka pun disebut Priyavandana, sudah bersekongkol dan melecehkan menantu serta merusak kehidupan pernikahannya.

Ilustrasi
Ilustrasi (viral4real.com)

Makin depresi dengan sikap mertua dan suami, Priyavandana sempat meminta cerai dengan Satish, namun ditolak.

Wanita itu pun meminta Satish untuk memberinya 60.000 Rupee (Rp 11 juta) untuk membayar sekolah dan menafkahi putranya.

Namun permintaannya itu kembali ditolak suaminya.

Marah dan kesal, Priyavandana membawa putranya ke rumah ayahnya untuk tinggal sementara.

Ketika segalanya berjalan terlalu jauh, Priyavandana sangat frustrasi sehingga dia harus membuat keputusan ekstrem.

Baca juga: Bikin Malu, Kelakuan Bejat Guru Pesantren Ini Buat Istri Ridwan Kamil Geram : Hati Rasanya Teriris

Wanita 31 tahun itu terpaksa menyayat pergelangan tangan putranya sendiri yang masih balita.

Setelah itu, Priyavandana mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri.

Saat ini, jenazah Ibu Priyavandana dan putranya yang berusia 3 tahun telah dibawa ke pemakaman.

Melihat putri dan cucunya meninggal, ayah Priyavandana sangat sedih dan hancur.

ibu dan anak ditemukan tewas di ruang tamu rumah
ibu dan anak ditemukan tewas di ruang tamu rumah (kolase eva.vn)

Ayah korban memutuskan untuk mendapatkan keadilan bagi putrinya dengan mengajukan tuntutan terhadap menantunya Satish, ibunya Lalitaben, ipar perempuan Bhavna Sureshbhai Kosambia dan semua anggota keluarga.

Pada 1 Desember, polisi setempat menangkap tiga tersangka atas tuduhan bersekongkol bunuh diri.

Kasus ini hingga sekarang masih dalam penyelidikan polisi Rander dan asisten komisaris polisi (ACP) India.

#Catatan Redaksi:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah Hotline Kesehatan Jiwa RSD/RSJ.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved