Kisah Pilu Ibu Terpaksa Jual Bayi Kembarnya Rp 1,5 Juta, Agar Bisa Beri Makan Anaknya yang Lain

PBB saat ini memperingatkan bahwa lebih dari setengah penduduk Afghanistan menghadapi krisis kelaparan musim dingin ini.

Editor: khairunnisa
Michael Przedlacki/Daily Mail
Seorang ibu berusia 40 tahun dari Afghanistan menceritakan bagaimana dia terpaksa menjual anak kembarnya yang baru lahir untuk mendapatkan makanan yang cukup untuk memberi makan saudara perempuannya (wanita itu terpotret menggendong bayi perempuannya) 

Para pekerja Save the Children juga mengetahui kasus serupa di mana ibu kembar lainnya ditekan oleh keluarganya untuk meninggalkan salah satu bayinya karena bayi itu menderita kekurangan gizi.

Tetapi dia menolak untuk menyerah.

Bayi kembar berusia 18 bulan itu, sama-sama tidak sehat dan lemah.

Dengan cuaca yang semakin dingin dan si kecil menderita gizi buruk, wanita itu menjelaskan bahwa dia tidak mampu mengasuh anak-anaknya sebagai orang tua tunggal.

"Putraku dan putriku menangis semalaman karena mereka lapar."

"Kami tidak punya apa-apa di rumah."

"Kami tidak punya makanan, tidak ada tepung, kami tidak punya apa-apa."

"Suami saya tidak mengirimi kami uang. Dia berkata 'biarkan dia mati'."

"Semua orang mengatakan kepada saya, 'Kami akan membeli anak itu,' tetapi saya tidak melepaskannya."

Bantuan Terhalang Sanksi

Save the Children memperkirakan 3,2 juta anak muda Afghanistan akan menghadapi kekurangan gizi akut sebelum akhir musim dingin.

Nora Hassanien, penjabat Direktur Negara di Afghanistan mengatakan:

"Sungguh memilukan bahwa beberapa keluarga Afghanistan didorong ke tindakan ekstrem dan putus asa untuk bertahan hidup dan memberi makan anak-anak mereka yang lain."

"Tidak ada orang tua yang harus membuat keputusan yang mustahil untuk menyerahkan seorang anak."

"Jutaan anak-anak di Afghanistan, yang telah menjalani seluruh hidup mereka melalui perang, sekarang didorong ke ambang kelaparan."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved