Pernah Diselingkuhi Mantan Pacar, Wanita Ini Jadikan Pengalamannya untuk Bikin Skripsi

Hasil penelitian skripsinya itu sudah terbit dalam bentuk jurnal pada tahun 2019 lalu sebagai syarat kelulusan.

Editor: khairunnisa
Tangkapan Layar TikTok @atdbp
Viral kisah seorang wanita bikin penelitian skripsinya soal perselingkuhan, berangkat dari pengalamannya sendiri 

"Kebetulan dosenku juga supel dan bisa diajak brainstorm," jelasnya.

Awal Ide Muncul

Tesa menceritakan ide penelitian soal perselingkuhan ini berawal dari momen sakit hati atas hubungannya dengan mantan pacarnya dulu.

Ia mengatakan, hubungan dengan pacar terdahulunya sudah ada ke arah jenjang serius.

Namun, setahun setelah hubungan berjalan, Tesa dikhianati oleh pacar terdahulunya itu.

"Aku punya ide ini karena benar-benar alami pengalaman cukup berat, karena pacarannya baru serius," ucapnya.

Baca juga: KRONOLOGI Oknum Polisi Diduga Setubuhi Istri Tahanan Hingga Hamil, Korban Pasrah Diajak ke Hotel

Di samping itu, ia juga tak bisa memaafkan kesalahan mantan pacarnya itu.

Hingga akhirnya di masa akhir perkuliahan, Tesa memanfaatkan pengalamannya itu sebagai topik penelitian skripsinya.

"Karena saat itu aku masih terbawa-bawa sampai ke akhir tahun kuliah."

"Akhirnya aku menjadikan cerita diriku sebagai topik penelitian, karena aku sulit memaafkan ketika mantanku berselingkuh," jelas dia.

Viral kisah seorang wanita bikin penelitian skripsinya soal perselingkuhan, berangkat dari pengalamannya sendiri
Viral kisah seorang wanita bikin penelitian skripsinya soal perselingkuhan, berangkat dari pengalamannya sendiri (Tangkapan Layar TikTok @atdbp)

Soal Skripsinya

Dalam ujian skripsinya, Tesa meneliti hubungan antara kecerdasan emosi dengan rasa memaafkan (forgiveness) pasangan yang sudah berselingkuh.

Selama penelitian, Tesa memberikan kuisioner kepada beberapa kalangan remaja, orang dengan kisaran usia 18-24 tahun.

Setelah diteliti,ditemukan hasil bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi lebih mudah memaafkan pasangannya meski dikhianati.

"Jadi ketika dia memiliki kecerdasan emosi yang tinggi apakah dia bisa memafkan orang yang berselingkuh."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved