IPB University
Ada Kecenderungan Tekanan Mental saat Pandemi, IPB University Beri Support pada Siswa
Sekolah belum memiliki mata pelajaran yang membahas kesehatan mental yang memadai. Perlu metode pembelajaran yang efektif dalam memberikan pengetahuan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mahasiswa IPB University memberikan support mental kepada siswa SMA.
Melalui Program Literasi Digital, mahasiswa IPB University memberikan wawasan, edukasi dan praktik secara langsung mengenai kesehatan mental kepada siswa SMA N 1 Klaten, Jawa Tengah.
Erlinda Oktaliana, salah satu anggota tim mengatakan bahwa timnya mendapatkan informasi guru Bimbingan Konseling (BK) SMA N 1 Klaten terkait kendala yang dialami oleh para siswa selama masa pandemi ini.
Menurutnya, siswa kurang bisa konsentrasi saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Mereka belum terbiasa untuk melakukan KBM secara daring.
“Hal ini membuat kecenderungan tekanan mental bagi para siswa. Siswa merasa dirinya tidak memahami detail materi yang ada di dalam sebuah mata pelajaran, susah mengingat materi, dan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal,” ujar Erlinda.
Namun, tambahnya, sekolah belum memiliki mata pelajaran yang membahas kesehatan mental yang memadai. Perlu metode pembelajaran yang efektif dalam memberikan pengetahuan terkait kesehatan mental.
“Oleh karena itu, kami hadir dengan memberikan support mental bagi para siswa di SMA Negeri 1 Klaten. PKM-PM kami berjudul “Mental Health Intelligence dan Self Awareness Pelajar SMA,” imbuhnya.
Dari kegiatan ini, tambahnya, luaran yang ingin dihasilkan adalah artikel ilmiah, panduan pelaksanaan program berupa buku pedoman dan silabus pembelajaran (pengetahuan, sikap, dan perilaku) melalui bimbingan guru. Selain itu, ada platform media sosial (Instagram, Tik Tok, YouTube, WhatsApp, dan Spotify) sebagai media publikasi terkait kesehatan mental.
“Kegiatan PKM-PM dilaksanakan dengan metode hybrid. Ada Fun Gathering, kegiatan Mental Health Festival dan Webinar. Ada juga podcast. Sasaranny adalah pelajar SMAN 1 Klaten kelas 11 jurusan MIPA dan IPS, dengan perwakilan 26 siswa. Harapannya, dari perwakilan siswa tersebut dapat menjadi promotor kesehatan mental bagi siswa lain yang ada di SMAN 1 Klaten,” ujarnya.
Dalam melaksanakan kegiatan, Erlinda dan tim mengacu pada indikator kesehatan mental menurut Kementrian Kesehatan pada tahun 2021. Indikator tersebut mencakup empat hal.
Yaitu fisik, emosi, perilaku dan psikologi. Harapannya, program kesehatan mental melalui literasi digital mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mitra terkait kesehatan mental.
“Harapannya, ke 26 siswa yang ikut kegiatan ini dapat membagi materi yang didapat. Dan buku panduan, booklet serta guide yang kami susun dapat di aplikasikan di mata pelajaran bimbingan konseling sebagai tambahan materi,” tandasnya.
Sapto Nugraha selaku Guru BK SMAN 1 Klaten mengatakan bahwa PKM-PM dengan mengangkat tema mental health ini sangat bagus dan bermanfaat bagi para siswa.
Terutama dalam memahami arti kesehatan mental dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, salah satu siswa SMA N 1 Klaten juga mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu mengenai mental health.
“Awalnya saya hanya mengenal gangguan kesehatan mental itu hanya tentang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Setelah mengikuti kegiatan ini, saya mengetahui berbagai macam kesehatan mental,” tutupnya.