Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Babak Baru Kasus Pencabulan 12 Santriwati, Disorot Presiden Jokowi Hingga Kajati Turun Jadi JPU

Kasus pencabulan yang melibatkan 12 korban santriwati di Bandung rupanya mendapat sorotan Presiden Jokowi ( Joko Widodo).

Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase shutterstock/ TribunJabar
Putrinya dihamili guru ngaji, ayah korban geram Herry Wirawan tawari uang tutup mulut 

"Saat ini proses penanganan perkara sedang berjalan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, tahapannya adalah saksi-saksi."

"Sebagai bukti dan komitmen kami untuk mempercepat kasus ini, kami melaksanakan sidang dua kali seminggu, berbeda dengan perkara lain yang hanya seminggu satu kali," katanya.

Selain kasus rudapaksa, pihaknya juga tengah mengusut dugaan penyelewengan dana bantuan pemerintah yang dilakukan Herry.

"Sesuai prinsip hukum pidana, kami akan menginformasikan dalam satu penanganan terpadu."

"Tentu nanti pada saat rekusitor, akan kami akomodir semua itu, tidak hanya menyangkut kekerasan seksual, tapi fisik dan ekonomi."

"Intinya, percayakan kepada kami," katanya.

Menurutnya, tindak kejahatan yang dilakukan oknum guru pesantren terhadap belasan santriwati di Bandung, bukan hanya menyangkut masalah kejahatan asusila, namun sudah termasuk dalam kejahatan kemanusiaan.

Kisah Korban Bikin Merinding

Ternyata korban yang hamil di minta tinggal di suatu tempat khusus sampai kondisinya pulih kembali.

Diah Kurniasari, Ketua P2TP2A Kabupaten Garut mengaku sampai merinding saat mendengar cerita dari para santriwati korban perkosaan Herry Wirawan

"Merinding saya kalau ingat cerita-cerita mereka selama di sana diperlakukan oleh pelaku,” katanya.

Menurut Diah, selain tempat mereka belajar di Cibiru yang juga jadi tempat mereka tinggal, pelaku juga menyediakan satu rumah khusus yang biasa disebut basecamp.

Tempat ini jadi tempat bagi anak-anak yang baru melahirkan hingga pulih dan bisa kembali kumpul.

“Jadi di lingkungannya, saat ditanya bayi-bayinya anak siapa, mereka bilang anak yatim piatu yang dititipkan,” katanya.

Menurut Diah, dirinya mendampingi langsung kasus ini dan bicara langsung dengan para korban hingga detail bagaimana kehidupan mereka sehari-hari di tempat tersebut.

sd
Diah Kurniasari Gunawan, Ketua P2TP2A/Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut (firman wijaksana/tribun jabar)
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved