Sejumlah Proyek Molor, Silpa 2021 Kabupaten Bogor Diprediksi Capai Rp 700 Miliar

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, memprediksi sisa lebih perhitungan anggaran atau silpa 2021 Kabupaten Bogor mencapai Rp 700 Miliar.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan, memprediksi sisa lebih perhitungan anggaran atau silpa 2021 Kabupaten Bogor mencapai Rp 700 Miliar.

"Kalau di pembahasan RAPBD 2022, prediksi silpa tahun 2021 itu di angka Rp 700 Miliar," kata Iwan Setiawan kepada wartawan, Senin (13/12/2021).

Silpa ini, kata Iwan, antara lain berasal dari efisiensi, over target dan pekerjaan yang tidak 100 persen terserap atau program yang sama sekali tidak terserap.

Proyek yang tidak sampai 100 persen target, diantaranya adalah proyek pembangunan di RSUD Ciawi, RSUD Parung dan Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM).

"Gak tahu nih GOM Tenjo dan Cisarua, saya agak lemah nih dengernya. Pas kemarin saya sidak ke situ ternyata progresnya ya gitu-gitu aja," kata Iwan.

Proyek di Jalan Tegar Beriman Cibinong pun, Iwan juga mengaku pesimis bisa mencapai sesuai target.

Menghadapi hal ini, Iwan mengaku akan mengedepankan adendum atau perubahan kontrak.

Namun untuk proyek dari anggaran Provinsi, kata dia, anggarannya terancam ditarik oleh provinsi jika tidak terserap atau proyek tidak selesai dan berisiko dialihkan ke anggaran Pemkab.

"Mungkin kebijakan kita sementara adendum tapi tetep mengedepankan dengan nilai denda. Kalau memang sudah sampai 2-3 bulan ke depan (tidak selesai), pasti ada pemutusan kontrak," katanya.

Iwan mengimbau kepada para kontraktor yang hendak mengambil proyek pemda di Kabupaten Bogor untuk membuat perencanaan matang terlebih dahulu.

Seperti dengan melakukan survei terlebih dahulu dan tidak asal ambil proyek.

"Saya imbau kepada kontraktror untuk survei dulu kesulitannya, jangan main ambil proyek. Itu banyak, rata-rata dari situ. Contoh RSUD Ciawi, satu alasan akses barang, kedua nyalahin hujan. Itu yang lucu juga, Indonesia itu bukan Saudi, kan banyak hujan, harus dihitung juga," ungkapnya.

Meski begitu, kata Iwan, Silpa ini juga masih dibutuhkan untuk menutup defisit-defisit di 2022.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved