Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

IPB University

Minyak Kelapa Sawit yang Sehat, Pakar IPB University Ingatkan Konsumen Perhatikan Warna dan Aroma

Dekan Fateta IPB University menyampaikan bahwa Indonesia merupakan produsen kelapa sawit nomor satu di dunia.

IPB University
Southeast Asean Food and Science and Technology (Seafast) Center bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), IPB University, serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan kegiatan Talkshow 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Southeast Asean Food and Science and Technology (Seafast) Center bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta), Agrianita, Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himitepa) IPB University, serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan kegiatan Talkshow bertema “Memilih Minyak dan Lemak yang Melezatkan Makanan serta Baik untuk Kesehatan” secara daring.

Dekan Fateta IPB University menyampaikan bahwa Indonesia merupakan produsen kelapa sawit nomor satu di dunia.

Selain itu, konsumsi minyak kelapa sawit juga sangat besar di Indonesia, baik untuk kebutuhan domestik rumah tangga maupun kegiatan industri.

“Hari ini kita akan mendapatkan pengetahuan tentang minyak dan lemak umumnya, serta minyak sawit pada khususnya, sehingga kita dapat menggunakannya untuk keperluan sehari-hari maupun industri dengan cara yang tepat,” ujar Prof Slamet Budijanto selaku Dekan Fateta IPB University.

Dr Dase Hunaefi selaku narasumber pertama membawakan materi dengan judul Minyak Sawit sebagai Ingredien Pangan Olahan yang Melezatkan.

Dosen IPB University itu menyebutkan bahwa peranan minyak, salah satunya ialah menambah cita rasa dalam makanan.

Meski begitu, konsumsi minyak haruslah sesuai agar tidak menimbulkan dampak negatif.

“Pilih minyak yang memiliki karakteristik sensori yang baik dari segi warna, aroma, serta rasanya. Meski warna merupakan standar kualitas, tetap harus dipastikan bahwa warna yang jernih dari minyak bukan berasal dari proses penjernihan yang berulang-ulang, karena ini justru tidak baik,” papar Dr Dase.

Ia juga mengingatkan bahwa untuk menghasilkan pangan olahan yang lezat, maka minyak goreng selayaknya hanya digunakan satu kali.

Karena pada penggunaan setelahnya, kualitas dari minyak sudah mengalami penurunan, sehingga makanan yang dihasilkan menjadi kurang lezat bahkan bisa menimbulkan zat karsinogen dalam makanan.

Materi kedua dengan judul Kreasi Aneka Produk Olahan Pangan yang Diolah dengan Minyak Kelapa Sawit disampaikan oleh Ir Hindah J Muaris.

Ia menyebutkan bahwa sifat fisik, kimia, dan gizi minyak sawit dan produk turunannya sangat cocok untuk diaplikasikan pada produk pangan olahan.

“Minyak goreng sawit memiliki karakter tahan panas yang tinggi sehingga tidak mudah teroksidasi. Sehingga sangat cocok dalam industri pangan yang membutuhkan minyak dengan durabilitas yang tinggi,” ujar Ir Hindah.

Ketua Dewan Redaksi Kulinologi Indonesia tersebut kemudian membeberka keunggulan produk pangan jika menggunakan minyak kelapa sawit.

Menurutnya, produk pastry akan memiliki tekstur dan keawetan yang lebih baik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved