Breaking News

Soal One Way di Puncak, Kemenhub: Sudah Usang, Perlu Inovasi

Pasalnya, titik kemacetan tersebut sering menjadi biang permasalahan kesemrautan yang terjadi di jalan raya puncak.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
(Ilustrasi) Antrean kendaraan di Jalan Raya Puncak, kawasan Turunan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (24/10/2021) lalu. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Soal one way atau penerapan satu arah di Jalan Raya Puncak, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI katakan sistem tersebut sudah usang.

"Di jalur Puncak satu arah itu waktu saya di Lantas tahun 1985. Sudah lama. Beberapa kali saya rapat dengan BPPTJ soal one way itu, polanya dari dulu gak berubah," ujar Direktur Jenderal Direktorat Jenderal  Perhubungan Darat Budi  Setiyadi kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui di Cisarua, Kamis (23/12/2021).

Ia pun menjelaskan, mengenai hal tersebut pihak Polres Bogor harus melakukan inovasi terkait one way atau satu arah di Kawasan Puncak.

"Sistem satu arah atau one way di kawasan Puncak menurutnya saat ini sudah bagus. Percuma kalau insfrastukturnya tidak menunjang. Jadi, harus diperhatikan infrastuktur supaya pemberlakuan one way atau satu arah dapat maksimal," tambahnya.

Sementara itu, ia pun turut menyoroti titik kemacetan yang sering terjadi di Kawasan Puncak.

Dirjen Hubdat Saat Ditemui di Cisarua, Kamis (23/12/2021).
Dirjen Hubdat Saat Ditemui di Cisarua, Kamis (23/12/2021). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Pasalnya, titik kemacetan tersebut sering menjadi biang permasalahan kesemrautan yang terjadi di Jalan Raya Puncak.

"Saya lihat dua titik. Pertama, pertigaan Megamendung, kedua Pasar Cisarua. Itu titik kemacetan yang saya soroti," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com.

Ia pun menambahkan, titik kemacetan tersebut harus segera di atasi secepatnya.

"Pertigaan Megamendung seharusnya dilebarkan. Memang pernah ada pelebaran cuman infrastukturnya itu tidak diperhatikan. Kemudian di Pasar Ciawi. Kemudian titik di Pasar Cisarua, seharusnya pindah saja jangan di situ pasarnya," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved