Pengakuan Doyok Nekat Menculik Hingga Bunuh Balita 2 Tahun, Pelaku Panik: Aslinya Aku Gak Tega

Bocah laki-laki itu dibunuh oleh Doyok setelah ia menganiaya ayah korban yakni Farid hingga terluka parah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Tribunnews.com
Ilustrasi Penculikan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Polisi berhasil meringkus Saerofi alias Doyok (30) yang tega melakukan penculikan hingga pembunuhan kepada seorang bocah berusia 2 tahun berinisial RA.

Bocah laki-laki itu dibunuh oleh Doyok setelah ia menganiaya ayah korban yakni Farid hingga terluka parah.

Tersangka Doyok tak sendirian, ia melakukan aksi jahatnya tersebut bersama temannya yang kini sudah diamankan oleh aparat kepolisian.

Saat ini, para pelaku dikenai Primair Pasal 340 KUHPidana Subsidair Pasal 170 ayat (2) ke-2 KUHPidana Atau Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76C UU RI Nomor 35 Tahun 2014 ttg perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2003 ttg Perlindungan Anak, dan dikenakan ancaman penjara seumur hidup.

Doyok merupakan pelaku yang tega membunuh balita berusia 2 tahun tersebut.

Tersangka Doyok mengatakan, ia tega menghabisi anak tersebut lantaran korban berteriak-teriak saat dibawa di dalam mobil.

Baca juga: Aksi Herry Wirawan Rudapaksa Santriwati Terkuak, Istri Syok Dengar Ucapan Bidan : Sepupu Saya Korban

"Kalau saat di mobil, berhubung dia teriak-teriak itu lalu takut, panik, namanya orang kan panik," kata dia di Mapolres Demak, Kamis (23/12/2021) hari ini.

Doyok tega membekap dan menyat leher bocah kecil tak berdosa itu hingga meninggal dunia.

Tak hanya itu, Doyok berkilah jika ia membunuh anak tersebut karena tidak memiliki tata krama.

“Aslinya ya aku nggak tega. Cuma beberapa hari ini nggak sopan.

Bicaranya sering aneh dan kaya nggak ada tata kramanya,” kata pelaku ketika ditanya  Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono.

Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono menanyai alasan pelaku tega membunuh bocah berumur dua tahun, ketika konferensi pers di Mapolres Demak, Kamis (23/12/2021).
Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono menanyai alasan pelaku tega membunuh bocah berumur dua tahun, ketika konferensi pers di Mapolres Demak, Kamis (23/12/2021). (TRIBUNJATENG.COM/REZA GUSTAV)

Setelah dibunuh, mayat korban dibuang pelaku ke sebuah semak-semak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Guntur.

Sementara itu, Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, mengungkapkan bahwa Doyok bersama teman-temannya sebelumnya berencana menghabisi ayah korban, yakni Farid Efendi (42), hingga kemudian mengeroyok Farid di kontrakannya di Mangunjiwan Demak.

Para pelaku diketahui memiliki masalah pribadi dengan Farid.

Menurut Kapolres, Farid bersama istri dan dua anaknya yang merupakan warga Samarinda, Kalimantan Timur, sedang berbisnis dengan para pelaku di Demak selama dua pekan terakhir.

Saat itu Farid tengah tidur bersama putranya RA di kontrakan kemudian dipukuli oleh pelaku dengan balok kayu hingga anaknya bangun dan menangis.

“Jadi mereka takut. Saat mereka melakukan aksinya melakukan pengeroyokan kepada bapak daripada anak tersebut, anak ini melihat sehingga mereka memiliki pikiran anak tersebut bisa menjadi saksi.

 Anak tersebut kemudian dibawa ke mobil dan pelaku kabur ke arah Guntur,” tuturnya di Mapolres Demak, Kamis (23/12/2021).

Sebelumnya diberitakan, Seorang bocah berusia 2 tahun menjadi korban penculikan.

Tak hanya itu, balita yang baru berusia 2 tahun 9 bulan itu juga menjadi korban pembunuhan sadis.

Para pelaku tega membunuh dan membuang jasad bocah balita itu ke semak-semak.

Korban berinisial RA (2) diculik oleh tiga orang pelaku pada Selasa (21/12/2021).

Korban RA dibawa masuk ke dalam mobil yang dibawa oleh para pelaku.

Korban diculik dari rumah kontrakannya yang berlokasi di Jalan Sultan Adi Wijaya Mangunjiwan, Demak.

Baca juga: Jeritan Istri Pelaku Rudapaksa 13 Santriwati, Rahasia Dibocorkan Bidan: Sepupu Saya Korban Pertama

Sementara itu, ayah korban yakni Farid Efendi (42) saat ini masih berada di rumah sakit.

Farid dikeroyok hingga terluka parah oleh tiga orang pelaku lalu menculik bocah balita tersebut.

Farid Efendi atau ayah Almarhum Raden Darma mengalami luka robek parah di kepala atas dan wajah sebelah kiri.

Tak hanya itu, Farid juga sampai muntah darah akibat dikeroyok para penculik.

Ia dibawa ke RS Fatimah kemudian dirujuk ke RSUD Sunan Kalijaga Demak untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Kasus tersebut kini ditangani aparat kepolisian Polres Demak.

Baca juga: Tangis Pilu Santriwati Usai Diperkosa Guru Pesantren di Bandung, Korban Ketakutan: Saya Belum Hai

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jateng, Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Agil Widiyas Sampurna, pada malam kejadian pihaknya langsung melakukan pengejaran kepada para pelaku.

Bersama Tim Resmob Polres Demak, pihaknya berhasil meringkus dua orang pelaku penculikan dan pembunuhan.

Polres Demak yang malam itu mengetahui hal tersebut langsung melakukan pengejaran.

“Pelaku sudah kami tangkap dan masih kami kembangkan,” tutur AKP Agil kepada Tribunjateng.com.

Mayat Korban Dibuang ke Semak-semak

Pelaku rupanya membuang mayat bocah balita malang itu ke sebuah semak-semak usai dibunuh dengan sadis.

Polisi pun sudah mendatangi lokasi pembuangan balita yang tewas dibunuh kawanan penculik.

Jasad RA ditemukan di sebuah semak-semak di pinggir Jalan Desa Sidoharjo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak pada Rabu (22/12/2021).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, terdapat luka sayatan benda tajam pada leher kroban.

Baca juga: Cerita Santriwati yang Melahirkan 2 Anak Ulah Bejat Guru Pensantren, Umur Korban Masih 14 Tahun

Baca juga: Nasib Gadis ABG Jadi Pelampiasan Nafsu Ayah Tiri, Kelakuan Pelaku Terbongkar Setelah sang Ibu Wafat

AKP Agil mendatangi TKP pembuangan mayat balita Demak setelah diculik.
AKP Agil mendatangi TKP pembuangan mayat balita Demak setelah diculik. (tribunjateng.com)

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Almarhum Raden Darma dibunuh oleh tiga orang pelaku.

Dari video yang beredar, tampak jenazah Raden Darma yang berada di semak-semak ditemukan Polisi.

Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Agil Widiyas Sampurna sempat terlihat kesal dengan ulah pelaku setelah menemukan jasad korban.

Saat itu, ia meminta pelaku menunjukkan lokasi pembuangan balita tersebut.

“Mbok apakne kok mati! Mbok apakne! (Kamu apakan ini anak!?” teriak AKP Agil kepada pelaku yang sudah ditangkapnya.

Polisi kini tengah menyelidiki lebih lanjut mengenai kasus tersebut. (*)

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jateng)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved