Kenal 4 Hari Diajak Berhubungan Badan, Siswi SD Nekat Dijual Pacar, Ayah Korban Panik Anaknya Hilang

AKBP Ridwan Soplanit menyebutkan pelaku RB mengaku sudah tinggal beberapa hari dengan korban EN dan melakukan hubungan badan.

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Tribunnews.com
Ilustrasi - Kenal 4 Hari Diajak Berhubungan Badan, Siswi SD Nekat Dijual Pacar, Ayah Korban Panik Anaknya Hilang 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- EN (13), siswi kelas 6 SD menjadi korban tindak arga Kecamatan Makasar, Jakarta Timur jadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan kekerasan seksual bermodus prostitusi online.

Rupanya, EN dijual oleh pacarnya sendiri, yang berinisial RB (19) untuk menjadi pekerja seks komersial (PSK).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kasatreskrim Polres Jaksel, AKBP Ridwan Soplanit menyebutkan pelaku RB mengaku sudah tinggal beberapa hari dengan korban EN dan berhubungan badan.

"Ternyata pelaku ini sudah tinggal bersama korban. Pelaku juga menjual korban ke beberapa orang," papar AKBP Ridwan, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube iNews TV, Jumat (31/12/2021).

Saat itu, korban dan pelaku baru mengenal 4 hari.

Awal perkenalan korban dan pelaku ini terjadi di sebuah mall, lalu berpacaran.

"Jadi awalnya korban dengan pelaku di sebuah pusat perbelanjaan. Saat itu, teman korban kenal dengan pelaku. Kemudian memperkenalkan korban.

Saat itu juga pelaku menawarakan diri untk pacaran, korban pun mengiyakan,"

Di hari yang sama saat kenalan, sang pacar kemudian mengajak korban ke apartemennya di Apartemen Kalibata City.

Baca juga: Bandingkan Sketsa Wajah Pembunuh Amel dengan Danu, Keluarga Tuti Blak-blakan Ungkap Kejadian Ini

Disana, keduanya berhubungan badan.

Setelah berhubungan badan, polisi menyebutkan korban pun dijual oleh pacarnya.

"Nah, mulai dari hari yang sama, pelaku juga mengajak korban ke apartemen yang tadinya disewakan oleh pelaku. Dari situlah, proses mulai dari menjual korban hingga tidur dengan pelaku.

"Kenalannya baru 4 hari, mulai dari proses mereka hari itu kenalan, berhubungan, dan lanjut dijual kepada 2 orang tersebut," ucap Kasatreskrim.

Tarif yang dipatok sang pacar saat menjual EN itu bernilai Rp 300-400 ribu.

"Jadi pelaku yang mengatur semua itu, dari mulai harga dan sebagainya. Jadi yang mengatur semua itu adalah pelaku," tambahnya.

FOLLOW:

Polisi menyebut korban masih terlalu polos sehingga tak mengerti aksi keji pacarnya.

"Untuk korban masih terlalu polos menghadapi semua ini. dalam bentuk mereka pacaran, akhirnya terbawa. Sehingga korban pasrah saja dengan kondisi yang ada," ujar Kasatreskrim.

Baca juga: Anak Mimin Disebut Mirip Sketsa Pelaku Kasus Subang, Pengacara Yakin Lebih Cocok dengan Saksi Ini

Hilang Selama 4 Hari, Ayah Korban Syok Lihat Putrinya Dijual di MiChat

Paman EN, H (32) mengatakan petaka kekerasan seksual yang menimpa keponakannya berawal saat korban meninggalkan rumah pada Selasa (21/12/2021) lalu.

Siswi kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu meninggalkan rumah tanpa pamit kepada orangtuanya bersama RB, warga Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur yang merupakan kekasih EN.

"Awalnya saya tanya ke teman keponakan saya, lihat enggak. Dikasih tahu kalau keponakan saya dibawa pergi sama RB ini," kata H di Makasar, Jakarta Timur, Selasa (28/12/2021), dilansir dari TribunJakarta.

Mendapat informasi H lalu pergi ke rumah RB guna menanyakan keberadaan EN, nahas kedua orangtua RB juga tidak mengetahui keberadaan karena pelaku tak kunjung pulang.

Baca juga: Ramai Meme Tolak Anies Baswedan di Kemasan Jamu, Bos Sido Muncul Tak Terima: Minta Dihapus

Esok harinya, H mendapat informasi dari tetangga bahwa foto EN dipampang pada aplikasi MiChat sebagai pekerja seks komersial atau open bo (booking online) istilah prostitusi online.

H pun memastikan bahwa perempuan yang fotonya dipampang benar EN, dia melakukan komunikasi dan voice note memastikan suara keponakannya.

Setelah yakin bahwa keponakannya berada di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, pada Jumat (24/12/2021), ibu EN, WS bersama H datang ke Polsek Makasar membuat laporan.

"Saya langsung inisiatif ke Polsek Makasar laporan anak kehilangan. Saya diarahkan ke Buser (Buru Sergap), cerita kronologis, saya yakinin kalau keponakan saya ada di lokasi Apartemen Kalibata," ujarnya.

Baca juga: Pernah Tolak Ferry Irawan, Ini yang Bikin Venna Melinda Akhirnya Luluh, Restu Verrell Dipertanyakan

Gerebek Apartemen Kalibata City

Dibantu jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar, H lalu datang ke Apartemen Kalibata City menemui petugas keamanan apartemen untuk memastikan keberadaan EN.

Penyelidikan dilakukan Unit Reskrim Polsek Makasar pun berlanjut hingga pada Sabtu (25/12/2021) EN dipastikan berada di satu unit apartemen Kalibata City yang disewa RB.

"Langsung saya datang ke Polsek Makasar, ketemu sama pak Zen (Kanit Reskrim Polsek Makasar). Akhirnya dari Polsek Makasar bareng langsung ke Apartemen Kalibata," tuturnya.

Penggerebekan dilakukan sekira pukul 10.10 WIB oleh tiga personel Unit Reskrim Polsek Makasar dipimpin Iptu Mochamad Zen dan tiga petugas keamanan Apartemen Kalibata City.

Ilustrasi - korban rudapaksa
Ilustrasi - korban rudapaksa (thenewsminute.com)

Hasilnya diamankan RB selaku mucikari open BO, dan empat perempuan lain yang dijadikan pekerja seks komersial, satu di antaranya termasuk EN yang sudah empat hari hilang.

"Setelah itu dari Polsek Makasar langsung diarahkan ke Polres Jakarta Timur buat laporan. Tapi karena lokasi kejadiannya di Jakarta Selatan kasusnya dilimpah ke Polres Jakarta Selatan," lanjut H.

Baca juga: Yosef Yoris Kenal Sosok Sketsa Pelaku Kasus Subang, Singgung Saksi yang Beri Keterangan Berubah-ubah

EN yang kini sudah berada di rumah bersama kedua sang ibu, WS dan BP pun sudah menjalani proses visum guna kepentingan penyidikan untuk membuktikan kasus.

Berdasar penuturan EN, saat masih disekap RB sudah dua kali melakukan kekerasan seksual sebelum dijual kepada dua pria di Apartemen Kalibata City, seharga Rp 300 dan Rp 400 ribu

Belum diketahui pasti berapa banyak korban yang dijadikan perempuan Open BO oleh RB, namun saat penggerebekan dilakukan Unit Reskrim Polsek Makasar mengamankan tiga perempuan lain.

"Dari Rp 400 ribu yang pertama Rp 300 ribu diambil RB, katanya buat uang sewa kamar. Rp 100 ribu dikasih korban. Kedua dijual Rp 300 ribu, itu seluruh uangnya diambil pelaku," sambung dia.

Masih berdasar penuturan EN, H menuturkan modus yang digunakan BP untuk membawa keponakannya lalu dijual sebagai perempuan open BO yakni dengan menawarkan kerja.

Iming-iming kerja dari RB yang diduga sudah beberapa melakukan aksi serupa kepada perempuan lain kini mengakibatkan EN trauma berat, EN tidak lagi ceria seperti biasa.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews.com)

"Sekarang dia (EN) lebih banyak diam di rumah, murung. Enggak seperti biasanya lah. Saya paling nyaranin jangan keluar rumah lebih dulu," kata H.

Setelah berhasil diselamatkan dari satu unit Apartemen Kalibata City oleh jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar korban sebenarnya sudah menjalani pemeriksaan psikologis.

Dia menjalani pemeriksaan psikologis untuk memulihkan trauma dan visum kepercayaan pembuktian kekerasan seksual di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM).

"Tadi pas saya kasih keterangan ke Polres Jakarta Selatan juga ada tim dari P2TP2A DKI Jakarta kasih pendampingan psikologis. Mudah-mudahan traumanya tidak parah," ujarnya.

Merujuk pernyataan tim P2TP2A Pemprov DKI Jakarta, pendampingan psikologis terhadap EN agar trauma tidak berkelanjutan bakal dilakukan hingga proses Pengadilan nanti.

H yang mewakili kedua orangtua EN membuat laporan ke Polrestro Jakarta Selatan menuturkan pihak keluarga berharap RB lekas ditetapkan tersangka dan dihukum berat.

"Harapan saya ya pelaku dihukum seberat-beratnya lah. Biar enggak ada korban lagi, mudah-mudahan proses hukum di Polres Jakarta Selatan sampai sidang nanti lancar," tuturnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved